Headline
Rakyat menengah bawah bakal kian terpinggirkan.
GUBERNUR DKI Jakarta Anies Baswedan mengakui di hari ketiga pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) pada hari ini, Jakarta cukup ramai dibandingkan kemarin.
Ia mengatakan hal itu disebabkan daerah-daerah di wilayah mitra seperti Bodetabek belum melaksanakan PSBB meski sudah mendapat lampu hijau dari Kementerian Kesehatan.
Namun, dari hasil evaluasinya bersama Kodam Jaya dan Polda Metro Jaya, pelaksanaan PSBB hari ini cukup baik.
"Senin pergerakkan lebih tinggi kami menyaksikan pergerakan dari luar ke Jakarta masih padat. Ini yang nanti akan kita lakukan sinkronisasi dengan kawasan sekitar. Kita menyadari PSBB baru berlaku di Jakarta," ungkapnya dalam konferensi pers di Balai Kota, Senin (13/4).
Menurutnya memang memerlukan waktu untuk mensinkronisasi aturan PSBB oleh wilayah pemerintah di Bodetabek yang melibatkan dua provinsi yakni Banten dan Jawa Barat. Pelaksanaan PSBB di Bodetabek dijadwalkan akan dimulai Rabu (15/4) mendatang.
"Insya Allah Rabu tetangga kita di Jabar dan Banten juga segera sehingga penegakkan aturan jadi jauh lebih mudah," kata Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu.
Ia pun akan menggenjot pengawasan begitu Bodetabek telah melaksanakan PSBB dengan menambah jumlah cek poin. Saat ini ada 33 lokasi cek point yakni 11 titik di perbatasan, 13 titik di stasiun dan terminal, 5 titik di pintu tol, dan 4 titik di jalanan dalam kota.
"Secara bertahap kita menambah cek poin. Begitu sinkron semua tempat proses penindakan akan lebih leluasa. Kita tindak tegas semua yang melanggar atas aturan PSBB. Perlu kita tegaskan kita perlu kerja sama semua komponen masyarakat. Pendekatan petugas humanis tapi tetap petugas kita tegas," tegas Anies.
Seperti diketahui PSBB di Jakarta telah dilaksanakan pada 10 April lalu hingga 23 April nanti. Sementara di Bodetabek akan menyusul pada Rabu mendatang sehingga seluruh wilayah Jabodetabek akan melangsungkan PSBB untuk mengendalikan pencegahan covid-19. (OL-13)
Baca Juga: Status PSBB di Jakarta Bikin Perampok Tak Bisa Kabur ke Jateng
Presiden Joko Widodo mengaku bingung dengan banyaknya istilah dalam penangan covid-19, seperti Pembatasan Sosial Berskala Besar hingga Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat.
Demi membantu UMKM untuk bangkit kembali, influencer Bernard Huang membuat gerakan yang diberi nama PSBB atau Peduli Sesama Bareng Bernard dii Kota Batam.
Kebijakan itu juga harus disertai penegakan hukum yang tidak tebang pilih, penindakan tegas kepada para penyebar hoaks, dan jaminan sosial bagi warga terdampak.
Dari jumlah tes tersebut, sebanyak 20.155 orang dites PCR hari ini untuk mendiagnosis kasus baru dengan hasil 6.934 positif dan 13.221 negatif.
Untuk menertibkan masyarakat, tidak cukup hanya dengan imbauan. Namun harus dibarengi juga dengan kebijakan yang tegas dalam membatasi kegiatan dan pergerakan masyarakat di lapangan.
Epidemiolog UI dr.Iwan Ariawan,MSPH, mengungkapkan, untuk menurunkan kasus Covid-19 di Indonesia, sebenarnya dibutuhkan PSBB seperti tahun 2020 lalu.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved