Headline
DPR setujui surpres pemberian amnesti dan abolisi.
DPR setujui surpres pemberian amnesti dan abolisi.
Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.
KUALITAS udara Jakarta menjadi jauh lebih baik, sejak imbauan bekerja dari rumah (WFH) pada 16 Maret lalu. Kebijakan WFH bertujuan menekan laju penyebaran virus korona (covid-19).
Berdasarkan pantauan di lima stasiun pengukuran kualitas udara di Jakarta, polusi udara menurun 21,6% selama tiga pekan pemberlakuan WFH.
Di Stasiun Bundaran HI polusi udara menurun 25,74%. Di Stasiun Kelapa Gading terjadi penurunan kualitas udara 20,57%.
Baca juga: Sebut Kualitas Udara Jakarta Buruk, KLHK Kritik Metode AirVisual
Begitu juga di Stasiun Jagakarsa terjadi penurunan udara 5,38%. Adapun di Stasiun Lubang Buaya dan Stasiun Kebon Jeruk terjadi penurunan kualitas udara 25,17% dan 31,31%.
"Secara umum selama WFH kualitas udara sangat baik. Hari ini di situs AirVisual, kita menempati peringkat 39, atau lebih baik dari Singapura di peringkat 36," jelas Humas Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, Yogi Ikhwan, saat dihubungi, Sabtu (11/4).
Penurunan kualitas udara semakin terlihat pada pekan ketiga WFH, atau tepatnya pekan ini. Penurunan angka polusi udara terjadi di semua stasiun pengukuran polusi udara.
Baca juga: 1,2 Juta Pekerja di Jakarta Sudah Lakukan WFH
Di Stasiun Bundaran HI, angka polusi udara pada pekan kedua (23-29 Maret) 41,49 mikron menjadi 31,39 mikron pada pekan ketiga (30 Maret-5 April). Di Stasiun Kelapa Gading, terjadi penurunan kualitas udara dari 52,65 mikron pada 23-29 Maret menjadi 41,25 mikron pada 30 Maret-5 April.
Begitu juga di Stasiun Jagakarsa, terjadi penurunan udara 56,18 mikron pada 23-29 Maret menjadi 51,37 mikron pada 30 Maret-5 April. Kemudian di Stasiun Lubang Buaya terjadi penurunan, dari 88,61 mikron pada 23-29 Maret menjadi 73,85 mikron pada 30 Maret-5 April.
Di Stasiun Kebon Jeruk terjadi penurunan kualitas udara 87,17 mikron pada 23-29 Maret, menjadi 54,01 mikron pada 30 Maret-5 April.(OL-11)
Partikel PM2.5 dan PM10 yang dapat menyebabkan infeksi pernapasan, Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK), mengi, asma sampai kematian berlebih termasuk sakit jantung.
Polusi udara berisiko menyebabkan asma, ISPA, penyakit kardiovaskular, penyakit paru sampai dengan resisten insulin pada kelompok usia muda seperti anak-anak dan remaja.
Paparan polusi udara berisiko menyebabkan asma, ISPA, penyakit kardiovaskular, penyakit paru sampai dengan resisten insulin pada kelompok usia muda seperti anak-anak dan remaja.
Kualitas udara Jakarta tercatat berada pada urutan kedua sebagai kota paling berpolusi di Indonesia, setelah Tangerang Selatan, Banten dengan poin 191.
Kualitas udara Jakarta bukan hanya soal isu lingkungan, tapi juga soal kesehatan publik dan stabilitas ekonomi di wilayah urban.
Penelitian terbaru menunjukkan bahwa paparan jangka panjang terhadap polusi udara partikel halus (PM2.5) dapat menyebabkan fibrosis miokard.
Raperda Penyelenggaraan Pendidikan sebagai bentuk upaya pemerintah menjamin layanan pendidikan untuk semua anak usia sekolah.
Sapto mengatakan, awalnya pihak berusaha menghubungi pemilik rumah namun tak membuahkan hasil. Begitu pula kepada para penyewa sebelumnya yang juga tidak kooperatif.
DALAM rangka memperingati Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-80, Hotel Best Western Premier Jakarta menghadirkan promo spesial bertajuk Stay & Dine Delight.
DINAS Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta mencatat bahwa saat ini banyak warga berusia remaja di Jakarta terancam mengidap penyakit diabetes.
Pentingnya peran pengusaha muda dalam menciptakan ekosistem ekonomi baru yang adaptif, inovatif, dan berdaya saing global.
PEMERINTAH Provinsi DKI Jakarta terus menunjukkan komitmennya dalam membangun kota yang modern, efisien, dan inklusif melalui pemanfaatan teknologi kecerdasan buatan (AI).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved