Headline

Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.

Fokus

Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.

Tiga Pekan WFH, Kualitas Udara Jakarta Jauh Lebih Baik

Putri Anisa Yuliani
11/4/2020 13:15
Tiga Pekan WFH, Kualitas Udara Jakarta Jauh Lebih Baik
Foto udara saat matahari terbit menyinari gedung pencakar langit di Jakarta.(MI/Ramdani)

KUALITAS udara Jakarta menjadi jauh lebih baik, sejak imbauan bekerja dari rumah (WFH) pada 16 Maret lalu. Kebijakan WFH bertujuan menekan laju penyebaran virus korona (covid-19).

Berdasarkan pantauan di lima stasiun pengukuran kualitas udara di Jakarta, polusi udara menurun 21,6% selama tiga pekan pemberlakuan WFH.

Di Stasiun Bundaran HI polusi udara menurun 25,74%. Di Stasiun Kelapa Gading terjadi penurunan kualitas udara 20,57%.

Baca juga: Sebut Kualitas Udara Jakarta Buruk, KLHK Kritik Metode AirVisual

Begitu juga di Stasiun Jagakarsa terjadi penurunan udara 5,38%. Adapun di Stasiun Lubang Buaya dan Stasiun Kebon Jeruk terjadi penurunan kualitas udara 25,17% dan 31,31%.

"Secara umum selama WFH kualitas udara sangat baik. Hari ini di situs AirVisual, kita menempati peringkat 39, atau lebih baik dari Singapura di peringkat 36," jelas Humas Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, Yogi Ikhwan, saat dihubungi, Sabtu (11/4).

Penurunan kualitas udara semakin terlihat pada pekan ketiga WFH, atau tepatnya pekan ini. Penurunan angka polusi udara terjadi di semua stasiun pengukuran polusi udara.

Baca juga: 1,2 Juta Pekerja di Jakarta Sudah Lakukan WFH

Di Stasiun Bundaran HI, angka polusi udara pada pekan kedua (23-29 Maret) 41,49 mikron menjadi 31,39 mikron pada pekan ketiga (30 Maret-5 April). Di Stasiun Kelapa Gading, terjadi penurunan kualitas udara dari 52,65 mikron pada 23-29 Maret menjadi 41,25 mikron pada 30 Maret-5 April.

Begitu juga di Stasiun Jagakarsa, terjadi penurunan udara 56,18 mikron pada 23-29 Maret menjadi 51,37 mikron pada 30 Maret-5 April. Kemudian di Stasiun Lubang Buaya terjadi penurunan, dari 88,61 mikron pada 23-29 Maret menjadi 73,85 mikron pada 30 Maret-5 April.

Di Stasiun Kebon Jeruk terjadi penurunan kualitas udara 87,17 mikron pada 23-29 Maret, menjadi 54,01 mikron pada 30 Maret-5 April.(OL-11)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik