Headline
Pelaku perusakan dan penganiayaan harus diproses hukum.
Pelaku perusakan dan penganiayaan harus diproses hukum.
POLRES Jakarta Pusat menyayangkan sebagian masyarakat yang mengabaikan aturan penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Jakarta.
Pasalnya, pada hari pertama PSBB, masih ada sejumlah masjid di Jakarta yang menggelar salat jumat.
Kapolres Jakarta Pusat Kombes Heru Novianto mengatakan, guna mencegah umat yang ngeyel, pihaknya mengusulkan penutupan masjid selama masa PSBB.
"Kami akan mengusulkan penutupan masjid atau masjidnya digembok," kata Heru dikutip dari Antara, Jumat (10/4).
Ia menjelaskan, usulan tersebut akan disampaikan dalam rapat khusus bersama Wali Kota Jakarta Pusat, Dandim 0501/Jakarta Pusat, Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB), serta Majelis Ulama Indonesia (MUI), Sabtu (11/4).
Heru juga akan mengusulkan pemasangan imbauan lewat spanduk di depan rumah yang menyatakan tempat ibadah ditutup untuk umum dan dilarang berkumpul selama masa PSBB.
"Karena memang sudah tidak diperbolehkan dulu kegiatan di masjid dan sudah ada aturannya," tandasnya.
Pada hari pertama PSBB, sedikitnya 9 masjid menggelar salat jumat berjamaah di wilayah Jakarta Pusat.
Heru memprediksi ada 150 jemaah yang menghadiri salat jumat tersebut.
"Misalnya di Kemayoran itu 8-9 titik. Sebenarnya sudah diimbau dari jauh hari, tapi kalau masyarakat sudah banyak berkumpul seperti tadi jadi sulit juga dibubarkannya," pungkasnya.
Sementara, Kapolsek Kemayoran Kompol Syaiful Anwar menyayangkan masih ada masyarakat yang mengabaikan imbauan pemerintah.
"Sepuluh lebih masjid di Kemayoran masih melaksanakan salat Jumat. Itu termasuk Masjid Al Amir yang ada di asrama polisi Kemayoran. Oleh karena itu nanti sore saya bersama Camat dan Danramil akan koordinasi lagi," kata Syaiful.
Seperti yang diketahui, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan telah meresmikan aturan PSBB untuk memutus mata rantai penyebaran korona di Ibu Kota.
Salah satu kegiatan yang dilarang adalah beribadah di tempat ibadah dan mengumpulkan massa. (OL-8).
Para ilmuan baru-baru ini telah menemukan virus corona baru pada kelelawar di Brasil yang memiliki kemiripan dengan virus MERS yang dikenal mematikan.
Hal itu meningkatkan kemungkinan bahwa virus tersebut suatu hari nanti dapat menyebar ke manusia, demikian yang dilaporkan para peneliti Tiongkok.
Pemberian berbagai bansos diperlukan untuk menjaga daya beli masyarakat.
“Saya beserta jajaran anggota DPRD DKI Jakarta turut berduka cita sedalam-dalamnya atas berpulang ke Rahmatullah sahabat, rekan kerja kami Hj. Umi Kulsum."
Para peneliti melengkapi setiap relawan dengan pelacak kontak untuk merekam rute mereka di arena dan melacak jalur aerosol, partikel kecil yang dapat membawa virus.
Mensos Juliari berharap bantuan ini berdampak signifikan terhadap perputaran perekonomian lokal.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved