Headline
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
PAPARAN zat radioaktif di perumahan Batan Indah, Tangerang, Banten, masih berstatus normal. Informasi tersebut dia dapat dari Badan Pengawasan Tenaga Nuklir (Bapeten).
"Sejauh ini Bapeten menilai paparan, implikasi atau dampak dari zat radioaktif ini masih jauh dari normal. Artinya masih dalam posisi aman," ucap Kabagpenum Kombes Asep Adi Saputra di Kawasan Ancol, Jakarta Utara, Selasa (3/3).
Baca juga: Pemilik Zat Radioaktif di Serpong akan Diperiksa Sebagai Saksi
Asep menuturkan masyarakat sekitar kawasan tersebut sudah tenang dan beraktivitas seperti biasa. Oasukan Gegana bersama Bapeten dan Badan Tenaga Nuklir (Batan) masih terus melakukan dekontaminasi lokasi terdampak zat itu.
"Hal ini dimaksudkan supaya nanti ada pernyataan resmi bahwa di tempat tersebut tidak ada lagi kontaminasi zat radioaktif," kata Asep.
Baca juga: Ini Harga Masker dan Hand Sanitizer di PD Pasar Jaya
Selain itu, Korps Bhayangkara akan memintai keterangan pemilik zat radioaktif sesium Cs-137 berinisial SM mengenai keterkaitannya dengan temuan zat radioaktif itu. Polisi juga akan memeriksa pihak Batan dan Bapeten.
"Minggu ini juga mudah-mudahan ada penanganan yang signifikan dari peristiwa ini," imbuhnya.
Baca juga: Dua Warga Batan Indah Terpapar Radiasi Cesium
Polisi menemukan banyak bahan kimia dari kediaman eks pagawai Batan SM, di Perumahan Batan Indah, Tangerang. Bahan-bahan tersebut disita polisi dan salah satu yang ditemukan yakni serpihan zat radioaktif Cs-137 dalam kemasan plastik. Rumah itu diduga sebagai penyebab lahan kosong Perumahan Batan Indah terpapar radioaktif Cs-137. (X-15)
TAHUKAH Anda? membangun pembangkit listrik tenaga nukir (PLTN) itu seperti menanam pohon durian? Butuh tanah yang stabil, benih unggul, dan perawatan penuh perhatian.
Mekanisme pendanaan penelitian, masih menggunakan sistem pengadaan barang dan jasa, tidak sesuai dengan sifat riset yang semestinya adaptif dan fleksibel.
Kendali penuh yang dimiliki BRIN dinilai akan menciptkan kemunduran ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek).
Pengalaman dari penggabungan beberapa lembaga sebelumnya, butuh beberapa tahun untuk menyelesaikannnya.
Semangat melakukan riset dan inovasi di bidang pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek) harus senantiasa hidup dalam setiap insan riset dan inovasi Indonesia.
Perpres menunggu persetujuan Kementerian Keuangan, yang sebelumnya sudah disetujui 3 menteri lainnya.
Isu penolakan udang asal Indonesia asal AS itu menjadi sorotan penting bagi seluruh pemangku kepentingan, mulai dari petambak, industri pengolahan, eksportir, hingga pemerintah.
Konsumen yang baru-baru ini membeli udang beku di Walmart dengan deskripsi sesuai peringatan FDA diminta untuk membuang produk tersebut dan tidak mengonsumsinya.
Studi terbaru mengungkapkan awan debu besar dari Sahara yang menyelimuti Eropa pada Maret 2022 mengandung bahan kimia yang konsisten dengan uji nuklir.
Ilmuwan dari Universitas Bristol di Inggris mengembangkan baterai bertenaga nuklir pertama di dunia yang menggunakan isotop radioaktif karbon-14 yang tertanam dalam berlian.
Operator Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Jepang Fukushima Daiichi memulai pelepasan air olahan radioaktif ke laut untuk keempat kalinya, pada Rabu (28/2).
Tiongkok menuntut tanggung jawab Jepang atas kebocoran air radioaktif dari Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Fukushima pada Rabu (7/2).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved