Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
KETUA DPRD DKI Jakarta, Prasetio Edi Marsudi, geram atas pernyataan Kepala Dinas Kebudayaan DKI Jakarta, Iwan Henry Wardhana, terkait rekomendasi Formula E di Monas. Ia menyebut bahwa pernyataan Iwan menyinggung anggota dewan, yang tidak pantas dilontarkan sebagai kepala dinas.
"Pak Iwan kalau bicara di media hati-hati. Kok ucapanya bapak sebegitu hebatnya di media seakan akan ini urusan perut bapak sendiri. Tolong, ucapan itu di depan mata saya dan teman-teman tarik ucapannya," tegas Prasetyo kepada Iwan dalam rapat kerja Komisi E DPRD DKI Jakarta, Rabu (19/2).
Baca juga: Omzet Pabrik Kosmetik Ilegal di Depok Rp200 Juta Sebulan
Dalam rapat tersebut, terjadi perdebatan soal keabsahan surat rekomendasi Formula E yang dilayangkan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, ke Kementrian Sekretariat Negara. Namun, diakui Pemprov DKI terjadi kesalahan ketik soal isi surat yang menyebut seharusnya rekomendasi dari Tim Sidang Pemugaran Sidang bukan Tim Ahli Cagar Budaya (TACB).
Prasetyo menganggap kesalahan ketik itu tidak becusnya koordinasi dan komunikasi Anies ke jajaran bawahannya.
"Semua orang diajak komunikasi pasti ada jalan keluarnya. Jangan merasa otak lu pinter sendiri. Kaget saya, makanya pas saya ke Setneg, saya pertanyakan keabsahan surat ini. Saya baca di koran ternyata Pak Mundardjito belum pernah (kasih rekomendasi) tapi sudah tandatangani gubernur. Tiba-tiba salahnya ketik," tukas Prasetyo.
Dalam kesempatan yang sama, Iwan meminta maaf atas pernyataan yang dilontarkan kepada awak media terkait rekomendasi Formula E di Monas. Adapun sebelumnya, Iwan meminta agar seluruh pertimbangan rekomendasi menjadi urusan internal DKI.
"Atas nama pribadi saya menyampaikan permohonan maaf, bila ada ucapan lisan saya yang tertulis pada akhirnya di media bisa menyinggung bapak ketua dewan yang saya hormati beserta bapak ibu sekalian," kata Iwan.
Sebelumnya, Iwan menegaskan publik tidak perlu tahu detail catatan rekomendasi dari TSP soal Formula E di Monas. Pasalnya, Ketua TACB DKI Mundardjito menampik dilibatkan dalam rekomendasi itu.
"Ini dapur kami. Masa mau tahu bahan-bahan apa saja yang kami gunakan. Ya jangan dong ini dapur-dapur saya. Apa yang kami bahas, masa detail anda mau tahu," tukas Iwan di Balai Kota, Kamis (13/2). (OL-6)
Tim panitia turnamen balap Formula E telah bergerak cepat melakukan survei jalanan di Jakarta lantaran bakal menjadi tuan rumah penyelenggaraan Formula E pada tahun 2020 mendatang.
Sudah ada kesepakatan antara Anies Baswedan dan panitia penyelenggara Formula E, tapi belum ada tindak lanjut pembahasan tentang hal ini secara teknis.
Dua skema lintasan Formula E yang berada di kawasan Monas, Jakarta Pusat tidak tepat. Pasalnya, wilayah tersebut vital dan harus dibebaskan dari kegiatan yang bukan bersifat kenegaraan.
Polisi belum melakukan kajian rencana lintasan untuk Formula E
Penyediaan trek balapan membutuhkan komitmen penuh dari Pemprov DKI Jakarta. Pasalnya, trek balapan Formula E menggunakan sirkuit jalan raya.
Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga DKI Jakarta, Achmad Firdaus, menegaskan pihaknya belum bisa memastikan hal tersebut.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved