Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
DKI Jakarta merupakan empat besar provinsi dengan jumlah kasus HIV dan AIDS terbanyak di Indonesia bersama dengan Papua, Bali, dan Jawa Timur.
Estimasi Kementerian Kesehatan menyatakan ada 109.676 ODHA (Orang dengan HIV AIDS) di Jakarta.
“Namun yang terdeteksi saat ini baru 65.606 (kena HIV AIDS). Masih ada 40% yang belum bisa kita deteksi.” ujar Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Widyastuti, dalam keterangan resminya, Jakarta, Selasa (11/1).
Dalam mengatasi permasalahan HIV-AIDS tersebut, Widyastuti menyebut sudah menginisiasi komitmen dengan menerbitkan Perda No.5/2008 Tentang Penanggulangan AIDS dan pembiayaan program.
Baca juga : Penderita HIV/AIDS Bekasi Terbanyak Kedua di Jabar
Selain itu, disediakan fasilitas layanan kesehatan berupa tes HIV, pengobatan HIV dan pemantauan keberhasilan pengobatan serta komitmen untuk terus melakukan inovasi program.
"Bahkan, sejak Januari 2019 DKI telah me-launching Jak Track yang telah digunakan oleh lebih dari 70 puskesmas, klinik swasta dan rumah sakit. Sudah diterapkan di 35 puskeamas dan RSUD dengan 2.910 booking test HIV dari 500 klien," jelas Widyastuti.
Selama 2019, kata Widyastuti, DKI juga telah menyiapkan 809 mobile layanan Voluntary Counseling and Testing (VCT) dengan 18.866 orang yang telah melakukan tes HIV, dengan angka temuan kasus 10% dari total tes. Mobile VCT dilakukan menggunakan Jak-Track.
Lebih lanjut, Widyastuti mengatakan sudah menjadi pakem untuk isu public health, bahwa tidak ada program public health yang berhasil tanpa partisipasi masyarakat. Demikian juga dengan upaya mengatasi masalah HIV AIDS. (OL-7)
Untuk pertama kalinya, American Academy of Pediatrics (AAP) mengubah pendiriannya dengan menyatakan bahwa orang dengan HIV bisa menyusui bayinya jika mereka mengikuti pedoman tertentu
Ketika virusnya sudah terkontrol maka pemerintah harus bisa mengupayakan agar pemeriksaan dan pengambilan obat dilakukan tiga bulan sekali saja.
Herpes zoster menimbulkan ruam yang amat nyeri. Penyebabnya adalah reaktivasi virus cacar air yang ‘tinggal’ di dalam tubuh.
Prostitusi online dan penyuka sesama jenis atau LGBT menjadi faktor pendorong tingginya angka HIV/AIDS di Kabupaten Subang.
Calon pemimpin (sebenarnya) tidak peduli terhadap isu kelompok marginal. Yang mereka pikirkan hanyalah kemenangan saja.
Masih adanya stigma terhadap orang dengan HIV/AIDS (ODHA) di masyarakat, sehingga mereka kerap diabaikan sebagai pemilih.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved