Headline

Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.

Fokus

Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.

Dinas SDA Jelaskan Pengendalian Banjir Versi Anies

Putri Anisa Yuliani
18/1/2020 07:26
Dinas SDA Jelaskan Pengendalian Banjir Versi Anies
Ilustrasi: Kondisi Sungai di Jakarta(MI/Bary Fathahilah)

KEPALA Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta Juaini Yusuf meluruskan soal program pengendalian banjir DKI yang selama ini dianggap kurang efektif.

Juaini menyebut pihaknya telah melakukan berbagai program untuk mengurangi banjir. Langkah itu dimulai dari pengerjaan saluran baik saluran mikro, makro, penghubung yang akan mengalirkan air langsung ke sungai atau waduk/situ/embung.

Langkah lainnya membangun drainase vertikal.

"Ya drainase. Yang di jalan kampung. Kalau makro mulai dari pinggir jalan terus sampai saluran penghubung baru sungai," kata Juaini di Balai Kota, Jumat (17/1) sore.

Menurutnya, tiap paket pengerjaan ditangani tidak hanya oleh dinas tetapi juga suku dinas. Juaini menginstruksikan pengerjaan terus dilanjutkan jika ada yang belum selesai.

Baca juga: DPRD Ingatkan Anies tidak Semua Wilayah Bisa Dinaturalisasi

Di samping itu, ada program naturalisasi yang berjalan di lima waduk yakni Waduk Sunter, Waduk Kampung Rambutan 1-2, Waduk Pondok Ranggon, dan Waduk Cimanggis. Tahun ini kegiatan naturalisasi juga ditambah di Waduk Brigif.

Untuk mengantisipasi banjir yang berpotensi terjadi pada puncak musim hujan, pihaknya juga memperbaiki seluruh pompa-pompa yang rusak karena terendam banjir pada 1-4 Januari lalu.

"Ada 40-an yang rusak dalam proses perbaikan semua. Ya bisalah selesai sebelum puncak musim hujan," tuturnya.

Pengerukan sungai, saluran, kali, waduk/situ/embung juga dilakukan terus-menerus. Namun, ia mengakui ada sungai yang tidak bisa dilakukan pengerukan jika terdapat sedimentasi.

Hal itu terjadi apabila sungai yang mengalami sedimentasi berada di bawah kewenangan pemerintah pusat.

"Paling kita infokan ke petugas Kemen PUPR kalau ada sedimentasi. Kalau kita keruk nanti jadi temuan, solarnya," ungkapnya.(OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya