Headline
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.
SEKRETARIS Daerah (Sekda) DKI Jakarta Saefullah mengungkapkan, sampai saat ini, pihaknya belum menerima surat dari Himpunan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (HPPBI) terkait kompensasi kerugian akibat banjir.
Ia mengatakan anggaran kompensasi tidak ada dalam komponen anggaran APBD DKI 2020.
"Belum ada ke saya suratnya. Kompensasi bagaimana? Kalau APBD itu ada uang, ada nama nomenklatur. Ada nomenklatur, ada angka. Bagaimana kita bisa membayar sesuatu yang tidak ada (nomenklaturnya)?" UNGKAP Saefullah di Gedung Balai Kota, Jakarta, Selasa (14/1).
Saefullah menuturkan apabila pihaknya sudah menerima surat kompensasi tersebut, akan didiskusikan bersama pihak terkait.
Baca juga: Soal Class Action, Sekda DKI Tampik Anies Lalai Tangani Banjir
Diketahui, akibat banjir yang melanda Jakarta pada awal 2020, sejumlah mal terpaksa tidak beroperasi demi keselamatan para pengunjungnya.
Sebelumnya, Ketua HPPBI Budihardjo Iduansjah menuturkan, salah satu contoh mal yang terdampak ialah Mal Taman Anggrek yang terpaksa tutup karena kerusakan mesin pembangkit listrik akibat terendam banjir.
Hitungan kasarnya, satu mal bisa merugi sampai Rp15 miliar selama operasional tutup setengah bulan ini.
"Kalau ada surat kami baca, didiskusikan, ditanya kiri kanan. Karena penyelenggara pemerintah kan enggak hanya satu orang. Ada kepala daerah, ada organisasi samping kepala daerah, seperti BKPP (Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan), BPK (Badan Pemeriksaan Keuangan) DKI. Kita bisa bertanya, bisa meminta advice dan sebagainya," pungkas Saefullah. (OL-2)
Korban bencana banjir dan tanah longsor yang terjadi di Desa Megamendung, Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, menerima bantuan dari PT Pertamina Gas
Prakiraan BMKG potensi cuaca ekstrem dalam tiga hari ke depan berpotensi melandai di Jabodetabek. Tapi masih ada potensi angin kencang di Banten
Banjir tengah melanda berbagai daerah di Indonesia, tidak terkecuali Jabodetabek. Hal itu menimbulkan dampak yang berbahaya bagi masyarakat, khususnya penyebaran penyakit leptospirosis.
Meskipun merupakan sebuah bencana, fenomena banjir tidak jarang dimanfaatkan oleh anak-anak untuk bermain air.
Sembilan Rukun Tetangga (RT) di Jakarta Barat dan Jakarta Utara masih terendam banjir hingga Rabu (9/7) pagi. Ketinggian air bervairasi, mulai 30 centimeter (cm) hingga satu meter.
Banjir setinggi hingga satu meter melanda 23 desa di 13 kecamatan Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, sejak Senin malam (7/7), akibat curah hujan tinggi dan luapan sungai.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved