Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Dinas SDA DKI Sisir Anggaran untuk Lanjutkan Tanggul Laut

Putri Anisa Yuliani
05/12/2019 14:53
Dinas SDA DKI Sisir Anggaran untuk Lanjutkan Tanggul Laut
Pekerja memasang bambu dan seng untuk menutupi tanggul NCICD di Muara Baru, Jakarta Utara, Rabu (4/12/2019)(MI/Andri Widiyanto)

DINAS Sumber Daya Air DKI Jakarta menargetkan pembangunan tanggul laut National Capital Integrated Coastal Development (NCICD) harus selesai pada 2022.

Kepala Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta Juaini Yusuf mengatakan pihaknya sudah menyelesaikan pembangunan tanggul laut sepanjang 2,7km dari total rencana awal 11,5 km yang harus dibangun. Masih ada 8,8 km lagi tanggul laut yang harus dibangun.

Angka itu harus ditambah dengan sisa jatah pengembang reklamasi yang baru mengerjakan 2,1 km dari target 15,5 km. Akibat reklamasi tidak dilanjutkan, sisa pengerjaan pengembang sepanjang 13,4 km harus dikerjakan oleh Pemprov DKI dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

"Iya kami ditarget harus selesai 2022. Bisa sih. Kami optimistis harus bisa," kata Juaini saat dihubungi Media Indonesia, Kamis (5/12).

Sementara itu, dari sisa 13,4 km jatah pengembang, DKI harus mengerjakan sepanjang 12 km. Sehingga totalnya panjang tanggul laut yang masih harus dibangun adalah 20,8 km.

Baca juga: DKI Jamin Tanggul Laut NCICD Aman

Juaini menyebut untuk tahun depan pihaknya menargetkan pembangunan tanggul laut hingga sepanjang 2 km. Untuk itu, Dinas SDA sudah mengajukan anggaran senilai Rp50 miliar pada Rancangan APBD 2020.

Namun, jumlah itu masih kurang karena ada tambahan yang harus dikerjakan DKI.

"Ya harus ditambah sih. Makanya kita sisir anggaran kita untuk kita alihkan ke situ. Pagu kita tidak bisa berubah sehingga anggaran yang sekiranya kurang penting bisa kita coret," tuturnya.

Di sisi lain, pihaknya menegaskan hambatan dalam pembangunan tanggul laut dari sisi masyarakat hampir tidak ada. Halangan justru dari kondisi akses menuju lapangan yang sempit.

Dampaknya, kontraktor harus menggunakan jalur laut untuk pembangunan tanggul laut.

"Tapi ya kalau lewat laut lagi-lagi hambatannya cuaca. Ketika ada gelombang tinggi itu sudah pasti kita nggak bisa kerja. Seperti di bulan purnama itu, bahaya sekali karena gelombangnya tinggi," tukasnya.

Juaini pun menyebut kemungkinan besar banjir rob masih melanda pesisir Jakarta karena tanggul laut belum selesai. Oleh karenanya, ia berharap bisa menyelesaikan proyek tanggul laut secepat mungkin.(OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya