Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
ANTREAN pencetakan permohonan Kartu Tanda Penduduk elektronik (e-KTP) di Kota Bekasi mencapai 93 ribu pemohon. Tersendatnya suplai blanko dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) menjadi salah satu penyebab antrean tersebut.
“Kalau dihitung sistem e-KTP yang belum tercetak sampai dengan sekarang sudah mencapai 93 ribuan,” kata Kadisdukcapil Kota Bekasi, Muhammad Taufiq, Rabu (27/11).
Menurut Taufiq jumlah antrean diprediksi akan terus bertambah hingga akhir 2019. Mereka adalah warga yang hendak membuat e-KTP baru, hilang, maupun penggantian akibat rusak.
Baca juga: Blangko e-KTP di Sumsel Terbatas
Akibatnya, saat ini petugas keteteran memenuhi kebutuhan pemohon. Ia memprediksi, sampai dengan akhir tahun jumlah pemohon akan bertambah mencapai 100 ribu pemohon.
“Blanko diprediksi baru tersedia pada 2020 apabila Kemendagri tak bisa memenuhi kebutuhan pada 2019, Teknologi canggih seperti Anjungan Dukcapil Mandiri (ADM) yang baru diluncurkan Kemendagri baru-baru ini pun bakal percuma jika blangko e-KTP nihil,” tandas dia. (OL-4)
Strategi percepatan perekaman KTP-el kategori pemilih pemula terus dilakukan.
Realisasi capaian perekaman KTP elektronik bagi pemilih pemula telah melampaui angka rata-rata nasional.
Pengajuan kepindahan alamat Kependudukan tersebut sebagai persyaratan administrasi sesuai aturan sebelum dilantik sebagai Gubernur Jabar harus berdomisili di Bandung.
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kota Cimahi, Jawa Barat, mempercepat perekaman e-KTP menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Tahun 2024.
TIM Pemenangan Ridwan Kamil-Suswono (Rido), menyoroti rendahnya partisipasi di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jakarta. Hal itu dikaitkan dengan kegagalan KPU Jakarta.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved