Kemenkominfo Minta Verifikasi Mitra Ojek Daring Diperketat

Antara
26/11/2019 09:17
Kemenkominfo Minta Verifikasi Mitra Ojek Daring Diperketat
Sejumlah pengemudi ojek daring (online) menunggu penumpang di depan Stasiun Pondok Cina, Kota Depok,(ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya)

PLT Kepala Biro Humas Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) Ferdinandus Setu menyampaikan permintan Menteri Kominfo Johnny G Plate agar aplikator jasa transportasi lebih memperketat verifikasi pendaftaran mitra pengemudi ojek. Hal ini berkaitan dengan bom bunuh diri yang terjadi di Meda pada Rabu (13/11) pekan lalu.

"Pak Menteri bilang ke perusahaan mohon makin diperketat validasi verifikasi mitranya, para driver-nya itu supaya jangan ada lagi tindakan pemboman itu. Namun, Gojek dan Grab sampaikan itu bukan mitranya," ujar Ferdinandus Setu dalam Kumpul Media di Bogor, Senin (25/11).

"Jadi pakai baju jaketnya doang, itu penjelasannya Grab ke Pak Menteri pada saat itu," imbuhnya.

Lebih lanjut, menurut Ferdinandus, verifikasi validasi termasuk dengan instrumen-instrumen yang dikenakan para mitra pengendara, seperti helm dan jaket. Sebab, bom bunuh diri, yang meledak disekitar kantin Polrestabes Medan tersebut, diduga dilakukan oleh seseorang yang menggunakan atribut ojek daring.

Baca juga: Polri Minta Operator Ojek Daring Tertibkan Atributnya

Ferdinandus mengatakan perwakilan Grab bertemu dengan Menkominfo sehari setelah kejadian pemboman di Medan. Sebelumnya, Gojek juga telah bertemu Menkominfo. Pertemuan Menkominfo dengan Gojek, menurut Ferdinandus, merupakan sesi perkenalan sang CEO baru.

"Kalau Gojek itu lebih ke CEO-nya baru, Kevin memperkenalkan diri dia akan melanjutkan semangat yang diteruskan oleh Nadiem dan mohon arahan Kominfo sebagai regulator. Tentu saja bersama dengan Kemenhub," ungkapnya.

Selain Gojek, Menkominfo juga bertemu dengan unicorn Tanah Air, Bukalapak, pada Kamis (15/11). Menkominfo rencananya juga akan bertemu dengan tiga unicorn lainnya.

"Jadi, pak Menteri itu modelnya audiensinya itu per topik itu apa, misal teknologinya apa. Lalu, kemarin berturut-turut menerima dubes. Dubes yang sudah diterima Amerika, India, Jepang dan Australia dan Korea Selatan," pungkasnya.(OL-5)  



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya