Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
PT. Pembangunan Jaya akan merevitasilasi Pasar Senen 1 dan 2. Manajer Proyek Pasar Senen 1-2, Suhardiman, menyebut Pasar Senen merupakan pusat perekonomian dan hiburan sejak masa Mantan Gubernur Ali Sadikin pada tahun 1960.
Dalam perkembangannya, wajah Pasar Senen serta kawasan di sekelilingnya senantiasa berubah dan menympan banyak cerita.
"Oleh sebab itu, kami merasa keberadaan Pasar Senen perlu dijaga dan akan kami bangun ulang dengan kualitas dan fasilitas yang lebih baik, aman dan nyaman," kata Suhardiman saat grounbreaking revitalisasi Pasar Senen 1 dan 2 seperti dalam keterangan resminya, Rabu (20/11).
Hampir tiga abad sudah Pasar Senen hadir di tengah-tengah masyarakat, tidak hanya dinikmati masyarakat Jakarta, namun juga dari luar Jakarta yang sering berburu beraneka barang dagangan. Hal ini menjadikan Pasar Senen sebagai pusat grosir terbesar di Jakarta.
Awalnya, PT Pembangunan Jaya berencana untuk ekspansi dengan membangun Pasar Senen Jaya 5, melanjutkan kesuksesan dari pembangunan Pasar Senen Jaya 4 yang sudah terlebih dahulu beroperasi.
Baca juga : Buka Akun Toko, Para Pedagang Pasar Tolak Jadi Korban Disrupsi
Namun, Suhardiman melihat bahwa membangun kembali Pasar Senen Jaya 1 dan 2 jauh lebih penting saat ini, terutama bagi para pedagang lama yang sudah lama berjualan di area tersebut.
"Para pedagang lama pun hanya akan dikenai biaya sewa sesuai dengan tarif yang dikenakan pada mereka dulu, sehingga tidak ada penyesuaian harga bagi pedagang lama, meskipun nantinya menjadi gedung baru. Kami rencanakan proyek ini dapat rampung pada April 2022," ungkapnya.
Pasar Senen Jaya 1 dan 2 direncanakan akan memiliki luas hingga 69.600 meter persegi yang terdiri dari enam lantai. Salah satu faktor utama yang diperhatikan adalah keamanan.
Pasar tersebut nantinya akan dilengkapi CCTV 24 jam yang diletakkan di setiap sudut bangunan serta early warning system yang dapat melacak potensi terjadinya kebakaran dan memantau keseluruhan area.
Faktor kenyamanan bagi para pedagang dan pengunjung seperti fasilitas pendingin ruangan (AC) di seluruh ruangan pun akan sangat diperhatikan.
"Keamanan dan kenyamanan pedagang maupun konsumen menjadi perhatian utama kami. Persepsi lingkungan kumuh, panas dan rawan diharapkan akan semakin sirna dari benak pedagang dan konsumen dengan adanya inovasi baru ini," jelas Manager Pemasaran Pasar Senen Jaya 1 dan 2, Dodit Hardianto
Baca juga : Potensi Pasar Domestik Mampu Jaga Pertumbuhan
Wali Kota Jakarta Pusat Bayu Merghantara mengatakan, mendukung rencana pembangunan Pasar Senen oleh PT Pembangunan Jaya ini.
"Kami yakin dengan lokasinya yang strategis karena terletak di jantung kota Jakarta dan dikelilingi akses dan moda transportasi mudah, dapat sangat menguntungkan bagi para pedagang pasar, pengunjung dan masyarakat sekitar," kata Bayu.
Kelengkapan Pasar Senen sebagai Pusat Grosir ini sendiri pun sudah menjadi rahasia umum bagi masyarakat Indonesia. Jajanan kue subuh, aksesoris seperti kacamata, jam tangan dan tas tersedia dengan beragam pilihan dan harga yang sangat terjangkau.
Profil konsumen dari Pasar Senen Jaya pun beragam, mulai dari berbagai segmentasi umur, pengusaha, pedagang ataupun konsumen biasa.
"Ke depannya, Pedagang Kaki Lima (PKL) pun akan kami relokasi dengan wadah berdagang yang lebih baik. Untuk lokasi dari relokasinya sendiri sudah ada dalam perencanaan," kata Bayu. (OL-7)
Setiap keputusan investasi kini mempertimbangkan dinamika regulasi dan perkembangan teknologi.
Aksi pungli dan parkir liar di Pasar Induk Kramat Jati itu meresahkan para pedagang dan pengunjung pasar.
Di 2024, 68% usaha kecil Indonesia yang berinvestasi pada teknologi melaporkan bahwa investasi tersebut meningkatkan profitabilitas mereka.
Ketersediaan bahan pokok penting relatif masih aman. Begitu juga dengan harga cenderung stabil dan terkendali.
Selain untuk memeriksa ketersediaan bahan pangan, sidak juga demi memastikan barang yang beredar di pasaran sesuai standar
Pemerintah pusat telah menetapkan harga pembelian pemerintah (HPP) gabah kering panen (GKP) di tingkat petani minimal sebesar Rp6.500 per kilogram.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved