Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
WARGA binaan di Lembaga Pemasyarakatan Perempuan Kelas IIA Tangerang kini bisa menyalurkan bakatnya lewat Salon La Puan yang diresmikan oleh Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Banten Imam Suyudi, Kamis (14/11).
Salon La Puan menyediakan ahli kecantikan kulit, tata rias, dan terapis yang tersertifikasi. Semuanya adalah warga binaan Lapas Perempuan yang telah lulus uji kompetensi pada Juni 2019.
Bukan hanya salon, sebuah unit usaha penatu atau laundry juga dihadirkan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat sekitar Lapas.
"Petugas kami sudah melakukan assessment (uji kompetensi) berdasarkan kategori hukuman berat sampai ringan. Ada penilaian dalam pembinaan kepribadian, pembinaan keterampilan dan terakhir mereka sudah dipercaya berada di lingkungan masyarakat," ujar Iman Suyudi dalam keterangan tertulisnya.
Seremoni peluncuran salon dan usaha penatu ini juga dibarengi dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara Lapas Perempuan Kelas IIA Tangerang dengan PT Surya Mandiri Jaya (Yukata Peduli), Rumah Berbagi, dan LPK Puspa Antariksa sebagai pengelola kegiatan operasional.
Baca juga : Lapas Anak Tangerang Sediakan Fasilitas untuk Disabilitas
Hadir dalam acara, Direktur Yukata Peduli Okan Kornelius sebagai stake holder yang akan mengirimkan instruktur dan bahan baku untuk pelatihan keterampilan menjahit.
"Kami sedikit-sedikit sudah melatih mereka menggunakan produk kami contohnya bantal yang tinggal mereka jahit. Semoga training ini jadi modal warga binaan saat terjun di masyarakat untuk berwirausaha," kata Okan.
Selanjutnya, Kantor Wilayah Kemenkumham Provinsi Banten akan terus memantau unit usaha baru ini untuk dievaluasi. Tak menutup kemungkinan, bakal ada gebrakan lain selain salon dan usaha laundry untuk warga binaan Lapas Perempuan
Hal senada juga dikatakan oleh Kepala LPP Kelas IIA Tangerang Herlin Candrawati yang optimistis pada daya saing Salon La Puan. Apalagi, warga binaan yang bekerja di salon tersebut telah tersertifikasi keahliannya.
"Bedanya jelas. Warga binaan di sini sudah mempunyai keterampilan. Kalau selama ini ada penilaian masyarakat yang negatif, kami bisa buktikan bahwa mereka juga mampu. Apalagi harganya juga bersaing," tukas Herlin.
Selama masa promosi, baik salon kecantikan maupun laundry akan memberikan pelayanan secara gratis kepada pelanggan selama dua hari ke depan. (RO/OL-7)
RENCANA Presiden Prabowo Subianto untuk membangun lembaga pemasyarakatan (LP) baru dinilai bakal menjawab persoalan overkapasitas warga binaan.
Ia menilai jammer akan menyempitkan ruang gerak komunikasi dari dalam lapas. Khususnya komunikasi untuk mengendalikan peredaran narkotika.
Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan (Impas) Agus Andrianto diminta tanggung jawab karena gagal mengelola lembaga pemasyarakatan (lapas).
Apabila terbukti ada keterlibatan narapidana Riau dalam peredaran narkoba, sanksi yang akan diberikan antara lain pencabutan hak-hak bersyarat seperti Remisi dan Pembebasan Bersyarat.
Pertemuan antara Bupati OKU Timur dengan Menko Kumham Imipas mengangkat dua isu penting, yakni permohonan layanan paspor di wilayah OKU Timur dan percepatan pembangunan lapas baru.
KERUSUHAN terjadi di Lembaga Permasyarakatan (Lapas) Narkotika Muara Beliti, Kabupaten Musi Rawas, Sumatra Selatan. Kini dilaporkan kondisinya sudah kondusif
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved