Headline
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
KEPALA Dinas Bina Marga DKI Jakarta Hari Nugroho menegaskan pembangunan trotoar yang memakan badan jalan hingga membuat macet disebabkan adanya kebijakan konsistensi jalur jalan.
Hal ini untuk menjawab tudingan DPRD DKI Jakarta khususnya Komisi D bahwa pembangunan trotoar justru menjadi biang keladi kemacetan karena pelebaran tidak melihat kondisi jalan.
Hal ini disampaikan Ketua Komisi D Ida Mahmudah dalam rapat pembahasan Kebijakan Umum APBD dan Plafon Prioritas APBD Sementara (KUAPPAS) 2020 yang berlangsung Rabu (6/11).
"Jadi gini, kami bukan menyempitkan jalan. Tapi kami membuat konsistensi lajur jalan. Jalan MH Thamrin itu ada tiga, empat jalur lagi, itu kami konsistensikan jadi tiga lajur. Jalan MT Haryono sekarang ada tiga dan empat lajur, nanti kami konsistensikan dua lajur tambah satu untuk busway," ungkap Hari, Rabu (6/11).
Baca juga: Komisi D Tunda Persetujuan Anggaran Pembangunan Trotoar
Ia menegaskan dengan adanya konsistensi lajur juga dapat menghindari penyempitan jalur atau bottle neck yang justru membuat kemacetan parah. Kajian hingga roadmap pembangunan trotoar sudah dilakukan guna melakukan pembangunan yang sesuai dengan kondisi dan karakteristik jalan.
Konsep pelebaran trotoar juga disebut memakan badan jalan karena Pemerintah Provinsi DKI Jakarta hendak mengutamakan pejalan kaki. Dengan trotoar yang nyaman, diharapkan pengguna mau beralih berjalan kaki untuk jarak dekat serta mudah menjangkau angkutan umum.
"Artinya, ke depan itu dinomorsatukan pejalan kaki, baru pesepeda, angkutan umum, keempatnya baru angkutan pribadi. Mindset diubah," tegasnya.
Pada KUAPPAS 2020 Dinas Bina Marga DKI mengusulkan anggaran senilai Rp1,2 triliun untuk membangun 100 km trotoar. Anggaran ini belum disetujui dan akan kembali dibahas pada Senin (11/11) mendatang.(OL-5)
Peristiwa ini bermula pada pukul 23.40 WIB saat tim opsnal mendapat laporan adanya korban yang ditemukan dalam kondisi tergeletak dan penuh darah di trotoar
GUBERNUR DKI Jakarta Pramono Anung, melakukan peletakan batu pertama (groundbreaking) pembangunan trotoar dan saluran di Jalan Falatehan, kawasan Blok M ASEAN, Kebayoran Baru
PEMERINTAH Kota (Pemkot) Bandung, Jawa Barat (Jabar), mengeluarkan peraturan dengan melarang para penjual hewan kurban untuk tidak berjualan di trotoar.
Yudha pun berjanji akan mengirimkan data besaran anggaran yang digunakan dalam pembangunan trotoar kepada awak media kemarin.
Dari pantauan di lapangan, papan seng terlihat memakan setengah badan trotoar. Penutup seng tersebut diberikan cat berwarna biru.
Pemprov DKI Jakarta bakal mengeluarkan surat edaran (SE) pemilik usaha seperti restoran atau kafe agar menyediakan lahan parkir memadai.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved