Headline
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
WAKIL Ketua DPRD DKI dari Fraksi Gerindra M Taufik setuju apabila ada pembaruan dalam sistem e-budgeting.
Menurutnya, kesalahan input data terkait usulan anggaran kerap terjadi setiap tahunnya. Hal ini perlu diawasi dari sisi kontrol, agar kejadian salah input data Lem Aibon sebesar Rp8,28 miliar tidak terjadi lagi.
"Iya bisa, silakan saja diubah. Selama itu untuk kebaikan. Yang sudah baik jangan diubah, yang belum baik ya silakan," kata Taufik di Gedung DPRD DKI, Jakarta, Jumat (1/11).
Menurut Taufik, sistem e-budgeting saat ini sudah transparan. Namun, ia mengatakan problemnya dalam menginput data terkait usulan anggaran kerap ada selisih angka dengan data komponen anggaran itu.
Baca juga: Anggaran tidak Wajar Pasti Dicoret
Hal ini bisa disisir melalui rapat kerja bersama antar komisi-komisi dengan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD).
"Ya sebenarnya e-budgeting kan transparan, semua transparan. Cuma lagi-lagi kan budget dan komponen ini pasti selisih, ini bukan hal baru," kata Taufik.
"Setiap tahun kita temui cuma kita enggak pernah lapor wartawan. Kita bahas bareng di sini (rapat kerja). Di sini itu alat menyisir secara manual, kan dibacain satu-satu setuju atau enggak (usulan anggaran) ditanya disini," lanjutnya.
Temuan anggaran bermasalah dalam rancangan Kebijakan Umum APBD Plafon Prioritas Anggaran Sementara (KUA PPAS) untuk APBD DKI Jakarta 2020 dinilai Gubernur Anies Baswedan sebagai kesalahan sistem.
Oleh karena itu, Anies akan memperbarui sistem e-budgeting saat dengan ini lebih smart.
"Di-upgrade boleh dong, kalau sistem memang harus di-upgrade. Mungkin yang di-upgrade sistem kontrolnya. Yang begini (kesalahan input) setiap tahun sudah kita temui," tandas Taufik. (OL-2)
“Kerja sama ini harus dibarengi dengan mekanisme pengawasan yang ketat untuk mencegah penyalahgunaan wewenang dan menjaga privasi data warga negara,”
Pengamat sebut Presiden Prabowo Subianto ingin memberikan kesan bukan sosok ambisius setelah melarang kader Partai Gerindra gembar-gembor soal dua periode.
PRESIDEN Prabowo Subianto menegaskan dirinya jadi presiden bukan hasil minta-minta. Ia mengaku menjadi presiden untuk membantu masyarakat.
Sebaiknya pemerintahan saat ini bekerja saja untuk masyarakat. Ketika kinerja baik tentu akan mendapatkan respon yang positif dan modal menuju Pilpres 2029.
Prabowo membeberkan dirinya masih fokus bekerja dan dukungan tersebut merupakan urusan nanti. Orang nomor satu di Indonesia itu mengaku ingin lebih dulu bekerja untuk rakyat.
RATUSAN kader Gerindra di Kabupaten Banggai melakukan aksi unjuk rasa di Polres Banggai karena merasa dua kadernya dipersekusi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved