Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
GUBERNUR DKI Jakarta Anies Baswedan telah meresmikan uji coba jalur sepeda fase dua, Sabtu (12/10) pagi. Ia menganjurkan warga Jakarta menggunakan aplikasi Google Maps. Hal itu supaya pesepeda lebih efisien melewati jalur yang tertera di Google Maps.
"Saya menganjurkan kalau mau naik sepeda lihat dulu Google Maps, jangan pake jalur mobil. Nanti jadi jauh. Yang di Google Maps pilih yang pakai pejalan kaki. Nanti Anda akan lewat di jalur-jalur yang lebih mudah," kata Anies di Terowongan Jalan Kendal, Sudirman, Jakarta, Sabtu (12/10).
Menurut Anies, jalur sepeda itu lebih fleksibel karena melewati rute-rute yang tidak dilalui kendaraan motor dan mobil.
Oleh karena itu, pihaknya mendorong warga Jakarta naik sepeda saat beraktivitas bukan hanya saat olahraga saja.
"Bagi yang bersepeda, saya menganjurkan sepedanya agar ramah perkotaan. Pilih sepeda yang sesuai dengan kondisi kota bukan sepeda gunung. Jadi kita bersepeda di perkotaan," kata Anies
Baca juga: Anies Jajal Jalur Sepeda Fase Dua
"Harapannya, banyak warga Kota Jakarta yang menggunakan sepeda dan kalau kita bersepeda lebih sehat. Yang kedua, kadang tidak kita rasakan kalau kita naik mobil karena berada di ruang tertutup. Kalau bersepeda kita berada di ruang terbuka merasakan suasana kota apalagi kalau jalan Sudirman," sambungnya.
Fase dua jalur sepeda ini mulai dari Jalan Fatmawati, Jalan Panglima Polim, Jalan Sisingamangaraja, sampai dengan Jalan Sudirman. Fase dua akan tersambung dengan fase satu di Bundaran HI.
Pembangunan jalur sepeda ini akan dibagi menjadi tiga fase. Jalur sepeda ini akan meliputi wilayah Jakarta Timur, Pusat, Selatan, dan Barat.
Untuk fase ketiga, jalur sepeda akan dibuat di enam jalur. Pembangunan akan diuji coba pada 2 hingga 19 November 2019.
Jalur sepeda rute III meliputi Jalan Tomang Raya, Jalan Cideng Timur, Jalan Kebon Sirih, Jalan Matraman Raya, Jalan Jatinegara Barat, dan Jalan Jatinegara Timur. (OL-2)
PANDEMI virus korona yang mewabah di Indonesia sejak Maret 2020 lalu malah membuat industri sepeda di dalam negeri menggeliat.
MENGAYUH sepeda bisa menjadi sarana rekreasi yang menyehatkan
Protokol untuk antisipasi penyebaran virus karena olahraga bersepeda makin banyak digemari masyarakat selama masa pandemi virus corona ini.
Penggunaan sepeda di Jakarta meningkat hingga 1.000% jika dibandingkan dengan Oktober 2019.
The Institute for Transportation and Development Policy (ITDP) penggunaan sepeda meningkat 10 kali lipat
Selain mengimbau warganya untuk berolahraga dengan berjalan kaki, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan juga menyerukan agar warganya mau bersepeda atau gowes saat menjalankan aktifitas.
TIDAK seperti di Negara Singapura atau Malaysia, bersepeda di Jakarta masih belum ramah untuk pengayuh sepeda.
Anies mencoba fase pertama sepanjang 25 km, berikutnya akan ada penambahan di fase dua dan tiga
Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, jika terdapat pelanggaran rambu akan dikenakan denda Rp500 ribu.
Dalam melakukan uji coba penambahan jalur sepeda, terlihat pengemudi motor menerobos jalur di Jalan Pramuka dan Matraman.
Kepala Dinas Hubungan DKI, Syafrin Liputo mengatakan tombol tersebut seperti pelican crossing ketika dipencet akan memberi lampu merah dan mempersilahkan pejalan kaki untuk menyeberang.
Selain sanksi derek dengan denda Rp500 ribu per hari, setiap kendaraan bermotor yang melintas di jalur sepeda juga akan dikenakan denda tilang Rp500 ribu. Tilang akan dilakukan kepolisian.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved