Headline

Presiden Prabowo resmikan 80.000 Koperasi Merah Putih di seluruh Indonesia.

Fokus

Terdapat sejumlah faktor sosiologis yang mendasari aksi tawur.  

Petugas Bagikan Makanan ke Warga yang Terjebak di Tol

Ferdian Ananda Majni
26/9/2019 08:30
Petugas Bagikan Makanan ke Warga yang Terjebak di Tol
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.(ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay)

SEJUMLAH personel Brimob yang sedang beristirahat berinisiatif membagi-bagikan makanan dan minuman kepada warga pengguna jalan yang terjebak di jalur tol dalam kota di depan Gedung MPR/DPR, Jakarta, kemarin.

Setidaknya ada 6 bus, 4 di antaranya bus Trans-Jakarta yang terjebak di dalam jalur tol. Selain bus, terdapat pula puluhan ken-daraan pribadi lainnya yang ikut terjebak.

Mobil juga tidak bisa bergerak maju akibat terjadi bentrokan antara demonstran dan petugas di jalan layang (flyover) arah Slipi. Mobil juga tidak bisa memutar balik kembali menuju pintu tol Semanggi.

"Ada yang belum dapat? Ada yang belum makan lagi?" kata ajudan Danyon D Pelopor Polda Metro Jaya, Bharatu Farizal Hadi.

Saat itu, petugas membagikan ratusan kotak makanan juga air mineral kepada pengguna tol.

Salah seorang penumpang bus Trans-Jakarta, Yulia, mengatakan sudah 4 jam terjebak di dalam jalur tol. Dia dan penumpang lain tidak bisa keluar karena pagar tol yang tinggi.

"Seharusnya sudah bisa rebahan di rumah, lapar, pengen ke toilet, tapi tidak bisa," kata Yulia.

Sementara itu, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan pihaknya menyerahkan kepada wali kota untuk mengidentifikasi aset-aset mana saja yang mengalami kerusakan akibat aksi mahasiswa pada Selasa (24/9) untuk segera diperbaiki atau diganti.

"Para wali kota sedang mengidentifikasi-nya. Nanti sesudah itu, kita siapkan untuk perbaikannya. Pokoknya fasilitas publiknya nanti tidak ada yang tertinggal rusak. Semalam kita sudah membersihkan dari jam 12 malam sampai jam tujuh pagi hari ini (kemarin)," tandas Anies.

Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta Hari Nugroho mengatakan sudah menginstruksikan jajarannya untuk membersihkan puing-puing bekas kericuhan demo mahasiswa itu. Ia mengatakan pihaknya menggelontorkan dana sekitar Rp25 juta.

"Ya sekitar Rp25 juta. Paling banyak segitulah untuk biaya perbaikan dan segalanya itu," ujarnya.

Hari tidak menerangkan detail pengeluaran dana itu. Dana tersebut digunakan untuk memperbaiki fasilitas umum seperti separator jalur bus Trans-Jakarta yang rusak, mengganti pagar depan DPR yang dirobohkan, dan mengecat ulang lift jembatan penyeberangan orang akibat vandalisme.(Fer/Ins/Ant/X-10)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Riky Wismiron
Berita Lainnya