Headline

. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.

Fokus

Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.

Warga Keluhkan Revitalisasi Trotoar Cikini

Rifaldi Putra Irianto
21/8/2019 16:19
Warga Keluhkan Revitalisasi Trotoar Cikini
Pekerja membongkar trotoar yang terdapat di sepanjang Jalan Cikini Raya, Jakarta, Kamis (13/6).(MI/PIUS ERLANGGA)

PELEBARAN trotoar atau yang sering disebut dengan revitalisasi trotoar di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, tengah dilakukan oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta.

Jalur pejalan kaki sepanjang 10 kilometer tersebut, nantinya akan diperlebar hingga 4 sampai 6 meter. Pelebaran tersebut semakin mempersempit jalur lintasan kendaraan, sehingga dinilai mengakibatkan penyumbatan lalu lintas di kawasan Cikini.

Berdasarkan pantauan Media Indonesia di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Rabu (21/8), proyek tersebut tidak hanya menyumbat jalur lalu lintas kendaraan, tetapi juga terlihat menganggu para pejalan kaki.

Meski cuaca terik matahari Ibu Kota, hal itu tak membuat para pekerja bermalas-malas menyelesaikan pengerjaan trotoar. Para pekerja terlihat terus melakukan pengerjaan trotoar tersebut, tak sedikit para pejalan kaki harus rela berbagi ruang dengan kendaraan yang melintas untuk dapat berjalan di kawasan tersebut.

Salah seorang pejalan kaki, yang sedang berjalan menuju kawasan Taman Ismail Marzuki (TIM), terlihat mengerutkan keningnya. Dengan hati-hati ia melangkah di jalur kendaraan yang sedang melaju.

"Agak sulit yah kalau lagi direvitalisasi gini, harus bebagi ruang sama mobil dan motor, harus hati-hati sekali serem juga kalau tiba-tiba ada motor yang nyalip, " ujar seorang pejalan kaki, Riza Rahmi 24, di Jalan Cikini, Jakarta, Rabu, (21/8).

Ia pun berharap pengerjaan trotoar ini dapat segera rampung dan juga dapat menyediakan fasilitas yang laik untuk kemudian dinikmati manfaatnya oleh masyarakat.

"Semoga cepat selesai, dan juga di tunjang fasilitas seperti pohon rindang dan kanopi agar dapat membuat masyarakat nyaman berjalan kaki dan tidak kepanasan pastinya, " ucapnya.

Baca juga: Perda Dianulir MA, Anies Diminta Singkirkan PKL dari Trotoar

Sementara itu, pengemudi kendaraan ojek daring yang melintas mengeluhkan pelebaran trotoar kawasan tersebut, ia menilai pelebaran itu membuat kemacetan di kawasan tersebut semakin parah.

"Macetnya parah karena jalan lebih sempit, Apalagi sebagian badan jalan masih digunakan untuk parkir kendaraan,” kata salah sorang pengemudi ojek daring Yasin, 35.

Tidak banyak berharap, ia hanya meminta agar pemprov tidak hanya memperlebar jalur trotoar namun juga dapat mencari solusi kemacetan akibat dari pelebaran jalur pejalan kaki tersebut.

"Ini kan jalan jadi sempit sementara kendadaan yang melintas ga sedikit, ya harapanya pemerintah juga bisa kasih solusi meminimalkan kemacetan di kawasan ini," pungkasnya.

Dapat diketahui, untuk memberikan prioritas untuk pejalan kaki Pemprov DKI Jakarta melaksanakan revitalisasi trotoar sepanjang 10 kilometer di kawasan Cikini dan Kramat Raya yang berlangsung sejak Juni lalu.

Revitalisasi itu ditargetkan selesai pada Desember tahun ini. Revitalisasi yang menelan dana Rp75 miliar tersebut rencananya akan memperlebar ruang pejalan kaki menjadi sekitar empat sampai dengan enam meter. (A-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dwi Tupani
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik