Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
MOTIF ekonomi menjadi alasan seorang pria tega membunuh istrinya dan membakarnya bersama anaknya yang berusia 5 tahun. Pelaku yang berprofesi sebagai kuli panggul semangka di Pasar Induk Kramat Jati itu tega membakar istrinya setelah membunuhnya menggunakan batu dan pisau. Pelaku bernama Jumharyono, 43, sebelumnya sudah terlibat cekcok dengan sang istri, Khoriah, perihal ekonomi.
"Motifnya melakukan itu karena masalah ekonomi," ujar Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya (PMJ), Komisaris Besar Polisi Argo Yuwono, saat dikonfirmasi wartawan, Selasa (6/8).
Baca juga: Kesehatan Hewan Kurban di Kota Bekasi Mengkhawatirkan
Saat malam kejadian, Jumharyono sudah menyiapkan batu dan gunting sebagai alat untuk membunuh sang istri. Sebelum dibunuh, pelaku dan korban juga sempat melakukan hubungan badan terlebih dahulu.
"Kemungkinan yang bersangkutan memaksa istrinya untuk melakukan hubungan suami istri," tambah Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Jakarta Timur, Kombes Pol Hery Purnomo.
Dalam pemeriksaan, polisi menduga pelaku mempunyai kelainan seks, yaitu hypersex. Dugaan tersebut berdasarkan keterangan tetangga yang telah diperiksa polisi. Hal ini diduga juga menjadi salah satu penyebab pelaku dan korban cekcok sebelum kejadian tragis itu terjadi.
Sebelumnya, Jumharyono nekat menghabisi nyawa istrinya, Khoriah, dini hari tadi sekira pukul 02.00 WIB. Selain membunuh istrinya, pelaku juga sempat ingin membunuh anaknya yang masih berusia lima tahun dengan cara membakarnya hidup-hidup. Beruntung bocah lelaki berinsial R itu selamat, namun mengalami luka bakar di sekujur tubuhnya. Kejadian tersebut terjadi di kontarakan pelaku sekaligus korban di Jalan Dukuh V, Kramat Jati, Jakarta Timur. (OL-6)
Motif di balik aksi teror tersebut diduga dilatarbelakangi sakit hati pelaku karena tidak dilibatkan kembali sebagai tim sukses Neng Eem Marhamah Zulfa Hiz,
Kasus dugaan tindak pidana fidusia itu sudah terorganisir karena merupakan sindikat internasional. Pasalnya, sepeda motor yang digelapkan akan dikirimkan secara lintas negara.
Polri berkomitmen menekan angka kriminalitas selama periode angkutan lebaran 2023. Komitmen tersebut diwujudkan dengan menyebar personel di tengah-tengah masyarakat.
Kapolsek Kebon Jeruk, Jakarta Barat, AKP Erick Sitepu menjelaskan peristiwa tersebut terjadi pada pukul 02.00 WIB Senin. Saat itu korban bersama dua rekannya sedang berjalan kaki usai menyaksikan pertunjukkan musik di daerah tersebut.
Bong Sukinto, 31, ditemukan tewas gantung diri di kamar mandi khusus petugas lapas, Minggu (3/3) pukul 17.00 WIB.
Dari sekitar Jakarta, Polres Depok meringkus 12 bandit, Polres Tangerang Selatan 18 bandit, Polres Tangerang Kota 8 bandit, Bekasi 10 bandit, Pelabuhan Tanjung Priok 1 bandit, dan Bandara Soekarno Hatta 1 bandit.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved