Headline

. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.

Fokus

Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.

Pemprov DKI Siap Bantu Rehabilitasi Pengguna Narkoba

Ferdian Ananda Majni
01/8/2019 16:45
Pemprov DKI Siap Bantu Rehabilitasi Pengguna Narkoba
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan(ANTARA/Fauzi Lamboka)

BEBERAPA waktu lalu, Polres Metro Jakarta Barat berbasil mengungkap jaringan pemasok ganja dengan alur peredaran di lingkungan kampus di Jakarta. Menanggapi hal tersebut, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengapresiasi langkah penegak hukum yang berhasil memberantas peredaran narkoba di lingkungan pendidikan.

Anies kemudian mengajak masyarakat DKI Jakarta untuk melakukan rehabilitasi bila ada anggota keluarga atau kerabat yang memiliki ketergantungan pada narkoba.

“Saya mengajak semua keluarga, orangtua, mari pelajari tanda-tanda bila seseorang memiliki ketergantungan pada narkoba, bisa anak muda atau orang tua," kata Anies saat ditemui di Kawasan Menteng Jakarta Pusat, Rabu (31/7).

Dia menegaskan, rehabilitasi diyakini bisa menangkal peredaran narkoba lantaran penggunanya akan terus berkurang dan sadar akan bahaya narkoba.

"Karena narkoba tidak kenal umur. Pelajari tanda itu. Lalu, bila di antara keluarga lingkungan kampung ada yang punya tanda itu ajak bicara dan ajak rehabilitasi,” sebutnya.

Baca juga: Polisi Sebut Peredaran Ganja di Kampus Libatkan Alumni

Menurutnya, agar terealisasinya memutus rantai narkoba, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mendukung penuh bila ada masyarakat yang beriniat sembuh dari ketergantungan narkoba dengan memfasilitasi warga yang ingin rehabilitasi.

“Kami di Pemprov siap mendukung karena kami punya fasilitas untuk rehab. Jadi, nomor satu mengurangi demand terhadap narkoba itu tugas masyarakat dan pemerintah,” paparnya.

Oleh karena itu, Anies mengimbau agar dalam pemberantasan narkoba tidak hanya pada satu sisi. Sebab, katanya, akan lebih efektif bila memotong mata rantai peredarannya ditambah upaya rehabilitasi pada pengguna barang haram itu. Bila tidak ada upaya rehabilitasi, maka permintaan akan suplai narkoba akan tetap ada.

"Perlu jadi catatan, kalau hanya konsentrasi memotong suplainya tapi demand-nya tidak dipotong kita akan kucing-kucingaan terus seperti sekarang ini karena demand ada terus demand harus dikurangi,” pungkasnya. (OL-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik