Headline
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan
DPRD DKI Jakarta mengadakan kunjungan kerja (kunker) ke Kota Surabaya untuk mempelajari mekanisme pembiayaan fasilitas pengolahan sampah. Referensi yang didapat dari kunker ke Surabaya ini akan menjadi bahan bagi DPRD dalam membahas revisi Peraturan Daerah Nomor 3/2013 tentang Pengelolaan Sampah.
Menurut anggota Badan Pembentukan Peraturan Daerah (Bapemperda) DPRD DKI Jakarta, Bestari Barus, salah satu hal yang menarik dipelajari adalah terkait 'tipping fee'.
Baca juga: Anies Sarankan Daging Kurban Gunakan Wadah Ramah Lingkungan
"Tentang tipping fee yang lebih dominan ke arah besaran dan tata cara pembayaran tipping fee. Kita belum ada perda mengenai tipping fee. Nah, mereka sudah ada," kata Bestari saat dihubungi, Selasa (30/7).
Meski angka tipping fee di Surabaya tidak bisa dijadikan cerminan karena skalanya lebih kecil, menurut Bestari, pihaknya bisa menjadikan skema perhitungan tipping fee yang digunakan Surabaya untuk menghitung tipping fee di Jakarta.
"Selanjutnya tentu nanti kita tugaskan dinas terkait untuk melengkapi hitung-hitungan itu. Kemudian segera menyelesaikan rancangannya," terangnya.
Bestari juga menekankan perlunya percepatan pengurangan sampah dan penambahan fasilitas pengolahan sampah seperti ITF. Sebabnya, kapasitas Tempat Sampah Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang akan mencapai beban puncak pada 2021.
Sementara itu, ITF Sunter yang sedang dibangun baru ditargetkan mengolah 2.200 ton sampah perhari dari total produksi sampah harian di Jakarta yang mencapai 6.500 ton sampai 7.500 ton.
"Ya kunker ini juga kaitannya dengan Bantargebang. Dia hanya bisa tahan sampai 2021. ITF 2.200 ton berarti setidaknya butuh empat, tapi nanti baru ada satu. Nah, yang 5 ribu ton ini mau kemana," tegasnya.
Adapun, Jakarta saat ini sedang membangun Fasilitas Pengolahan Sampah Antara (FPSA) atau Intermediete Treatment Facility (ITF) yang dapat mengolah sampah menjadi tenaga listrik lewat proses pemanasan.
Sementara, Surabaya menggunakan teknologi Landfill Gas Powerplan (LPG) dalam mengolah sampah yakni dengan mengubah sampah menjadi listrik lewat penguapan sampah.
Baca juga: Pengedar Ganja Lintas Kampus Merupakan Mahasiswa Berprestasi
Bestari pun menilai tidak ada salahnya Jakarta belajar pengelolaan sampah dari Surabaya. Sebab, Surabaya sudah berhasil melakukan pengolahan sampah melalui teknologi LPG dengan mengubah 1.500 ton sampah harian Surabaya menjadi 9 megawatt listrik.
Sebelumnya, DPRD DKI Jakarta mengadakan kunker di Surabaya sejak Senin (29/7) guna mencari referensi terkait pengelolaan sampah dalam rangka pembahasan revisi Perda 3/2013 tentang Pengelolaan Sampah. Kunker pun direncanakan berakhir hari ini. (OL-6)
Penggunaan komposter memungkinkan masyarakat mengolah sampah organik menjadi kompos, mengurangi emisi metana, dan memperbaiki kualitas tanah secara lokal.
Pembangunan Jakarta bisa dilakukan kalau semua pihak bersama-sama memberikan dukungan dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat
Antisipasi lainnya yang dapat dilakukan yakni dengan membuat bronjong dan turap mandiri,
Keberlanjutan bank sampah tak bisa hanya mengandalkan niat baik warga tanpa dukungan sistem yang memadai.
CFD telah digelar bertahun-tahun, masyarakat dan pengguna jalan juga sudah dan terbiasa dengan itu.
Rotasi pejabat bukan sekadar formalitas, tapi bagian dari upaya reformasi birokrasi agar tidak lagi terjebak pada pola lama yang stagnan.
LEMBAGA Pemantau Penyimpangan Aparatur Daerah (LP2AD) menilai Refuse Derived Fuel (RDF) Rorotan bisa menjadi sebagai standar nasional dalam pengelolaan sampah perkotaan.
Pembersihan sampah kiriman ini tidak hanya dilakukan di Pulau Lancang, tetapi juga di pulau-pulau lainnya setiap harinya.
Pemerintah Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur, menggelar pelatihan pengelolaan sampah
Pulau sampah yang sebelumnya menggunung di sebuah behas tambak di kampung itu sudah tidak terlihat lagi dan hanya menyisakan beberapa sisa sampah berserakan .
PEMERINTAH Kota Makassar meluncurkan program iuran sampah graris yang merupakan janji politik pasangan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin dan Aliyah Mustika Ilham.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved