Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
KEJAHATAN pemerasan terhadap penumpang yang dilakukan sopir taksi daring kembali terjadi. Meskipun demikian, pihak kepolisian berhasil menangkap pelaku Aris Suhandini (AS), 31, Jumat (28/6) kemarin.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Argo Yuwono, mengatakan semua bermula saat korban yang berinisial SDP, 24, melakukan order ke Apartemen Grenn Bay Pluit, Jakarta Utara dari Plaza Indonesia. Korban yang mengunakan salah satu aplikasi transportasimega online mendapatkan Aris sebagai sopirnya dengan mobil Suzuki Ignis dengan nomor polisi B 777 NAY.
Baca juga: Bima Arya akan Bawa Temuan Kecurangan PPDB ke Forum Apeksi
"Korban berisinial SDP dari kawasan Thamrin, Jakarta Pusat menuju Pluit, Jakarta Utara pada 26 Juni, 2019 pukul 21.00 WIB," kata Argo kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Sabtu (29/6).
Menurutnya, saat dalam perjalanan, pelaku melaku aksi penyekapan, tangannya diikat tali sepatu dan mulutnya dimasukkan kain agar tidak bisa berteriak.
"Tersangka mengikat kedua tangan korban dengan tali sepatu. Pergelangan tangan kanan dan kiri korban sampai merah," sebutnya.
Dalam keadaan terikat, korban melakukan perlawanan. Bahkan pelaku beberapa kali memukul wajah korban hingga mengakibatkan satu giginya tanggal. Begitu juga leher bagian belakang korban mengalami memar. "Korban tetap berupaya melawan. Karena dia melawan, akhirnya dipukul sampai giginya patah satu," paparnya.
Selanjutnya, pelaku membawa korban ke rest area tol Jagorawi kilometer 21 dan dipaksa mengambil uang di ATM sebesar Rp2.5 juta. Namun, karena mengetahui pelaku masih menyimpan uang, ia kembali dipaksa mengambil uang di kawasan Blok M, Jakarta Selatan sebesar Rp1.5 juta
"Setelah mendapatkan uang sebesar Rp4 juta dari korban, pelaku langsung meninggal korban di Blok M," terangnya.
Baca juga: Penyimpanan Miras di Gudang BSD, Diduga Melibatkan Orang Dalam
Tersangka AS ditangkap di rumah kakaknya di kawasan Pondok Gede, Bekasi, Jawa Barat pada Jumat (28/6) malam. "Tersangka ditangkap tanpa perlawnanan. Dia mengakui semua perbuatannya," pungkasnya.
Atas perbuatannya, AS dijerat dengan Pasal 365 KUHP dengan ancaman hukuman sembilan tahun penjara. (OL-6)
Motif di balik aksi teror tersebut diduga dilatarbelakangi sakit hati pelaku karena tidak dilibatkan kembali sebagai tim sukses Neng Eem Marhamah Zulfa Hiz,
Kasus dugaan tindak pidana fidusia itu sudah terorganisir karena merupakan sindikat internasional. Pasalnya, sepeda motor yang digelapkan akan dikirimkan secara lintas negara.
Polri berkomitmen menekan angka kriminalitas selama periode angkutan lebaran 2023. Komitmen tersebut diwujudkan dengan menyebar personel di tengah-tengah masyarakat.
Kapolsek Kebon Jeruk, Jakarta Barat, AKP Erick Sitepu menjelaskan peristiwa tersebut terjadi pada pukul 02.00 WIB Senin. Saat itu korban bersama dua rekannya sedang berjalan kaki usai menyaksikan pertunjukkan musik di daerah tersebut.
Bong Sukinto, 31, ditemukan tewas gantung diri di kamar mandi khusus petugas lapas, Minggu (3/3) pukul 17.00 WIB.
Dari sekitar Jakarta, Polres Depok meringkus 12 bandit, Polres Tangerang Selatan 18 bandit, Polres Tangerang Kota 8 bandit, Bekasi 10 bandit, Pelabuhan Tanjung Priok 1 bandit, dan Bandara Soekarno Hatta 1 bandit.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved