Headline
Pemerintah belum memastikan reshuffle Noel.
KEPALA Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya, Kombes Pol Argo Yuwono, mengatakan, pihaknya menemukan ribuan formulir C1 dari kecurigaan petugas terhadap satu unit mobil dalam operasi pengejaran teroris pascapenangkapan di Babelan, Bekasi, Jawa Barat.
"Jadi gini ya, jadi pada prinsipnya bahwa kita kan kemarin ada operasi penangkapan teroris di bekasi. Kemudian ada dua pelaku yang lari. makanya kemudian pengejaran dilakukan operasi, razia disana untuk memghambat pergerakan pelarian pelaku teroris. Pada saat kita ada razia, anggota melihat ada mobil yang dikendarai seseorang, dia ragu ragu dalam mengendarai dan dia juga salah ya," kata Argo, di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Selasa (7/5).
Kemudian karena panik ada razia polisi, mobil itu sampai melanggar marka jalan. Polisi lantas meminta mobil itu berhenti dan melakukan pemeriksaan dalam mobil tersebut.
Baca juga: Polda Metro Jaya Petakan Lokasi Rawan Balap Liar
"Dia salah dalam berlalu lintas, dia melanggar. Setelah kita lakukan pemeriksaan ternyata dia juga tidak tahu mau menuju ke alamat mana, dia masih bingung juga dan dia bawa barang barang dalam mobil ada tumpukan ya kita cek di sana," terangnya.
Setelah mengetahui barang-barang yang ada dalam mobil adalah formulir C1, polisi menyitanya dan membawanya ke Polsek Menteng dan menyerahkannya ke Bawaslu.
Sejauh ini, pihaknya saat ini masih berkoordinasi dengan Bawaslu. Argo menyebut kasus itu akan diproses di Sentra Gakkumdu apabila ditemukan adanya unsur pidana.
"Kita itu ada UU Pemilu, ya kita tunggu saja itu seperti apa, kalau nanti kan Bawaslu yang memutuskan," pungkasnya. (OL-1)
KPK menetapkan Hasto Kristiyanto sebagai tersangka suap terkait buronan Harun Masiku. Hasto disebut aktif mengupayakan Harun memenangkan kursi anggota DPR pada Pemilu 2019.
Bagi Mahfud, batalnya memakai kemeja putih tersebut lima tahun lalu menyimpan pesan tersendiri.
KPID Sulawesi Selatan mengaku belum bisa menindak caleg dan parpol yang mulai mencuri start pada Pemilu 2024.
PENDUKUNG Joko Widodo pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 kini berbalik mendukung calon presiden (capres) Prabowo Subianto jelang Pilpres 2024.
Beberapa upaya dari KPU untuk mencegah terjadinya kembali korban jiwa dari petugas KPPS.
"Mas Ganjar kan enggak nyapres, enggak nyapres beliau," kata Immanuel di Jakarta, Minggu.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved