Headline
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
KEBAKARAN di Blok C Pasar Tanah Abang, kemarin, mendapat perhatian Gubernur Anies Baswedan. Ia menyadari tingkat kerentanan sejumlah pasar di DKI Jakarta masih cukup tinggi."Kami akan mempercepat program revitalisasi guna pencegahan terjadinya kebakaran di pasar-pasar. Salah satu sasaran utamanya ialah sektor instalasi listrik," paparnya.
Pilihan itu bukan tanpa alasan. Menurut Anies, sebagian besar kasus kebakaran di DKI Jakarta terkait dengan listrik atau akibat hubungan arus pendek listrik.
Pengamanan, lanjutnya, tidak hanya pada listrik di ba-ngunan atau di atas udara, tapi juga instalasi listrik di saluran bawah tanah. "Program peng-amanan dengan menyasar instalasi listrik ini harus kita lakukan. Tidak hanya di tempat-tempat umum seperti pasar, tapi juga di permukiman masyarakat," tandasnya.
Kebakaran di Pasar Tanah Abang, kemarin, sangat menyita perhatian publik. Meski hanya dua kios yang dilalap api, kejadian di pasar terbesar dan teramai di Asia Tenggara itu sangat mengagetkan.
"Tidak ada korban dalam kejadian ini. Api dan kebakar-an terjadi saat masih pagi, saat belum banyak pedagang yang membuka kios dan belum ada pengunjung yang datang," papar Kapolsek Tanah Abang Ajun Komisaris Besar Lukman Cahyono.
Baca Juga: Polisi Sebut Akun Instagram Istri Andre Taulany Diretas
Blok C merupakan salah satu blok teramai di Pasar Ta-nah Abang, setelah Blok A dan B. Pasar busana terbesar di Tanah Air ini memiliki 7 blok, dari A hingga G.
Saksi kejadian itu, dua petugas kebersihan, mengaku melihat asap dan api dari Toko Yohana, yang dijadikan gudang penyimpanan pakaian tidur. Mereka berusaha memadamkan api dengan peralatan seadanya, tapi upayanya tidak membuahkan hasil sehingga api merambat ke Kios Ditia, yang berada di sebelahnya.
Lukman menuturkan untuk memastikan penyebab kebakaran, tim identifikasi dari Laboratorium Forensik Mabes Polri sudah bekerja di lokasi kejadian. "Kami masih menunggu hasil pemeriksaan, untuk memastikan penyebab sebenarnya kebakaran ini."Dari pemeriksaan awal, pihaknya menduga tidak ada unsur kesengajaan. "Kemungkinan besar ya karena korsleting listrik."
Untuk menjinakkan api, 14 mobil pemadam kebakaran diturunkan ke lokasi. Kurang dari satu jam, api dapat dipadamkan.Tidak ada korban jiwa mau-pun luka dalam kejadian itu. Namun, kerugian materi dari kedua toko itu mencapai ratusan juta rupiah.
Selain itu, para pemilik toko dan kios di Blok C juga mengaku merugi karena tidak bisa berdagang. Akibat kebakaran itu, listrik ke Blok C diputus.Guyuran air dari mobil pemadam kebakaran juga menyebabkan busana di sejumlah toko basah kuyup. Polisi juga memasang garis larangan masuk ke pasar.
Para pedagang meminta listrik ke toko dan kios segera dialirkan kembali sehingga mereka bisa berdagang. "Dalam satu hari, omzet saya mencapai Rp200 juta. Jika tidak segera dibuka kembali, kerugian kami akan besar dan terus membesar," tutur Albert Darmawan, salah satu pemilik toko. (Put/Fer/J-3)
Adapun bantuan yang sudah disalurkan yakni, 30 paket kebutuhan keluarga (family kit), 30 paket kebutuhan anak, beras ukuran 20 kilogram (kg) sebanyak tiga karung,
Seluruh jajaran dan pengurus lingkungan untuk menggencarkan terkait kepemilikan alat pemadam api ringan (APAR)
Beberapa warga panik dan nekat melompat dari lantai dua dalam peristiwa kebakaran di Tebet, Jakarta Selatan
Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Selatan mengungkapkan, orang tua korban tak sempat membawa anaknya saat menyelamatkan diri.
Empat orang tewas dalam sebuah kebakaran yang melanda tiga rumah di Jalan Kutilang 28, RW02, Bukit Duri, Tebet, Jakarta Selatan, Sabtu (19/7) pagi. Seluruhnya adalah anak-anak.
Redkar merupakan bagian penting dari sistem perlindungan masyarakat terhadap bencana kebakaran, terutama di daerah-daerah yang belum memiliki layanan damkar yang memadai.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved