Headline

Presiden Prabowo berupaya melindungi nasib pekerja.

Fokus

Laporan itu merupakan indikasi lemahnya budaya ilmiah unggul pada kalangan dosen di perguruan tinggi Indonesia.

Alat Pembayaran MRT Diperluas

Ferdian Ananda Majni
07/4/2019 09:40
Alat Pembayaran MRT Diperluas
Division Head Corporate Secretary PT Moda Raya Terpadu (MRT) Jakarta Muhamad Kamaluddin.(Dok. Pribadi)

KARTU moda raya terpadu (MRT) Jelajah multitrip bisa segera digunakan untuk melengkapi penggunaan kartu sekali jalan (single trip). Keunggulan kartu multitrip ini ialah memiliki validitas yang lebih lama sehingga dapat digunakan berulang kali.

"PT MRT Jakarta saat ini tengah mengembangkan pembayaran tiket MRT secara nontunai dengan menggunakan kartu multitrip," kata Division Head Corporate Secretary PT Moda Raya Terpadu (MRT) Jakarta Muhamad Kamaluddin dalam keterangan resminya, kemarin.

Pria yang akrab disapa Kamaluddin itu mengatakan saat ini kartu multitrip sedang dalam proses perizinan sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia Nomor 20/6/PBI/2018 tentang Uang Elektronik. Oleh karena itu, pihaknya terus berkoordinasi dengan Bank Indonesia (BI) sebagai otoritas sistem pembayaran untuk memastikan kelancaran penggunaan uang elektronik dalam pembayaran tiket MRT Jakarta.

"MRT Jakarta berkomitmen untuk terus meningkatkan layanan pembayaran dengan melakukan penyempurnaan aspek teknis, seperti fungsi card reader, ticket vending machine, layanan top up dan penyediaan uang elektronik," sebutnya.

Begitu juga sosialisasi dan edukasi pembayaran nontunai dengan berkonsultasi dengan Perbankan dan Bank Indonesia sebagai otoritas sistem pembayaran tersebut.

Dia menambahkan, penumpang Ratangga baru bisa menggunakan kartu MRT Jelajah single trip. Selain itu, mereka juga bisa menggunakan uang elektronik berizin yang diterbitkan perbankan, yakni E-Money (Bank Mandiri), Brizzi (BRI), Tap Cash (BNI), Flazz (BCA), dan Jakarta One (Bank DKI), "Ke depan akan dikembangkan pula pembayaran elektronik yang terintegrasi dengan moda transportasi umum lainnya di wilayah DKI Jakarta," pungkasnya.

Hingga saat ini, sebanyak 400 ribu keping kartu single trip telah dicetak dan disebar ke 13 stasiun yang ada untuk mendukung pengoperasian komersial MRT.

Setiap kartu perjalanan harian ini dijual seharga Rp15 ribu per lembar, di luar tarif yang dikenakan untuk perjalanan dari stasiun pemberangkatan ke stasiun tujuan.

Nilai Rp15 ribu bersifat deposit, yang akan dikembalikan (refund) apabila penumpang mengembalikannya ke loket tiket di Stasiun MRT Jakarta selama periode masa berlaku kartu 7 hari.

Operasi penuh
Selain menerapkan kartu multitrip, PT MRT Jakarta juga memastikan akan mengoperasikan secara penuh 16 rangkaian kereta moda raya terpadu (MRT) yang dinamakan Ratangga pada Mei mendatang.

Saat ini jumlah rangkaian yang beroperasi baru berjumlah delapan rangkaian.

"Target kami Mei mendatang 16 rangkaian semua sudah beroperasi. Saat ini baru delapan set rangkaian sepanjang enam gerbong," kata Direktur Operasional dan Pemeliharaan PT MRT Jakarta, Muhammad Efendi, kepada Media Indonesia, Jumat (5/4).

Efendi menuturkan belum beroperasinya Ratangga secara penuh disebabkan hal teknis. Kedelapan gerbong yang belum beroperasi saat ini sedang diuji teknis oleh Balai Teknis Perkeretaapian Kementerian Perhubungan RI. (Put/J-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Riky Wismiron
Berita Lainnya