Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

8 Tips Liburan ke Jepang, Aman dari Risiko Pneumonia yang Dialami Barbie Hsu

Media Indonesia
09/2/2025 14:05
8 Tips Liburan ke Jepang, Aman dari Risiko Pneumonia yang Dialami Barbie Hsu
Ilustrasi(freepik.com)

AKTRIS Barbie Hsu dikabarkan meninggal dunia akibat pneumonia setelah bepergian ke Jepang. Ia diduga tertular bakteri  Mycoplasma pneumoniae penyebab pneumonia yang tengah mewabah di Jepang. Pneumonia ini disebut media lokal sebagai walking pneumonia karena gejala yang terlihat ringan namun ternyata dapat berdampak fatal dan mengakibatkan kematian. 

Meningkatnya kasus pneumonia di Jepang ini cukup signifikan, bahkan mencapai angka tertinggi sejak tahun 1999. Menurut catatan Nippon.com, data menunjukkan hampir 6.000 kasus pneumonia mikoplasma tercatat pada akhir 2024, peningkatan lebih dari 10 kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya. Puncaknya terjadi pada Februari 2025. Anak-anak menjadi kelompok yang paling rentan terhadap infeksi ini.

Tips Liburan Aman ke Jepang Tanpa Cemas Pneumonia:

Meskipun ada wabah pneumonia, liburan ke Jepang tetap bisa dinikmati dengan persiapan yang matang. Berikut beberapa tips untuk melindungi diri:

  1. Vaksinasi

    Pastikan Anda telah mendapatkan vaksin influenza dan vaksin pneumokokus, terutama jika Anda memiliki kondisi kesehatan yang mendasarinya.

  2. Perlengkapan Kesehatan

    Bawa masker, hand sanitizer, dan tisu basah antiseptik. Gunakan masker di tempat umum yang ramai.

  3. Kebersihan

    Cuci tangan secara teratur dengan sabun dan air atau gunakan hand sanitizer. Hindari menyentuh wajah, terutama mata, hidung, dan mulut.

  4. Istirahat Cukup

    Pastikan Anda mendapatkan istirahat yang cukup dan menjaga daya tahan tubuh agar tetap prima.

  5. Konsumsi Makanan Bergizi

    Konsumsi makanan bergizi dan minum banyak air untuk menjaga kesehatan tubuh.

  6. Pantau Kesehatan

    Perhatikan kondisi kesehatan Anda selama perjalanan. Jika mengalami gejala seperti batuk, pilek, atau demam, segera konsultasikan ke dokter

  7. Asuransi Perjalanan

    Pastikan Anda memiliki asuransi perjalanan yang memadai untuk mengantisipasi biaya perawatan medis jika diperlukan.

  8. Ikuti Anjuran Kesehatan

    Selalu ikuti anjuran dan imbauan kesehatan dari otoritas setempat.

Lonjakan kasus

Beberapa faktor diduga berperan dalam lonjakan kasus ini. Salah satunya adalah peningkatan kasus influenza yang sangat tinggi pada akhir 2024, mencapai rekor 317.812 kasus mingguan pada periode 23-29 Desember 2024.

Influenza dapat melemahkan sistem imun, membuat individu lebih rentan terhadap pneumonia. Dari September 2024 hingga Januari 2025, tercatat sekitar 9,5 juta kasus influenza di Jepang. Selain itu, kondisi cuaca dingin dan kering serta polusi udara juga menjadi faktor yang mungkin berkontribusi.

Akibat lonjakan kasus, rumah sakit kewalahan menangani jumlah pasien yang meningkat, beberapa bahkan membatasi penerimaan pasien hanya untuk kasus berat. Kekurangan tempat tidur di fasilitas medis membuat pasien dengan gejala ringan disarankan dirawat di rumah. 

Menggunakan masker, vaksinasi influenza dan pneumokokus, menjaga kebersihan tangan akan menekan risiko tertular penyakit ini. Namun, disarankan untuk menunda perjalanan ke Jepang jika wisatawan memiliki kondisi kesehatan tertentu atau komorbid. (H-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indrastuti
Berita Lainnya