Headline
Setnov telah mendapat remisi 28 bulan 15 hari.
HIPOGLIKEMIA adalah kondisi ketika kadar gula darah (glukosa) dalam tubuh berada di bawah normal. Bagi anjut usia (lansia) hipoglikemia dapat berdampak buruk bagi kesehatan.
Lansia dengan diabetes rawan mengalami hipoglikemia. Demikian menurut penelitian Aging and Disease. Kondisi ini juga memicu peningkatan prevalensi penyakit penyerta (komorbiditas), kekurangan gizi, dan penggunaan berbagai jenis obat (polifarmasi).
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menjelaskan, hipoglikemia terjadi ketika kadar glukosa dalam darah berada di bawah kadar normal, yaitu kurang dari 70 mg/dl.
Kondisi ini paling umum dialami individu dengan diabetes yang menggunakan insulin atau obat oral untuk merangsang produksi insulin. Namun, ada sejumlah faktor lain yang dapat meningkatkan risiko hipoglikemia pada lansia.
Perubahan fisiologis
Seiring bertambahnya usia, metabolisme glukosa melemah akibat penurunan fungsi organ seperti ginjal dan hati.
Fungsi ginjal yang menurun dapat memperlambat pembuangan obat dari tubuh, sehingga meningkatkan risiko hipoglikemia.
Komorbiditas
Lansia dengan penyakit penyerta berisiko lebih tinggi mengalami hipoglikemia. Diabetes merupakan penyebab utama kondisi ini, terutama bagi mereka yang mengonsumsi insulin atau obat yang merangsang sekresi insulin.
Selain itu, penyakit lain seperti gangguan ginjal, hepatitis berat, anoreksia jangka panjang, malaria, dan sepsis juga dapat memicu hipoglikemia.
Kurang makan
Kurangnya asupan makanan, terutama karbohidrat sebagai sumber utama glukosa, dapat menyebabkan kadar gula darah turun drastis.
Lansia sering mengalami kesulitan makan akibat berbagai faktor, seperti masalah gigi, mulut kering, atau perubahan nafsu makan.
Penggunaan obat tertentu
Konsumsi obat-obatan tertentu dapat memicu hipoglikemia. Lansia yang menggunakan obat diabetes tipe 2, seperti sulfonilurea dan insulin, berisiko lebih tinggi mengalami kondisi ini.
Selain itu, beberapa obat non-diabetes seperti Qualaquin (kina), Zymaxid (gatifloksasin), cibenzoline, Pentam (pentamidin), dan obat antiinflamasi nonsteroid seperti Indocin dan Tivorbex (indometasin) juga dapat memicu hipoglikemia.
Lansia yang mengalami hipoglikemia harus mendapatkan penanganan segera. Jika terlambat ditangani, hipoglikemia pada lansia dapat berakibat fatal seperti kehilangan kesadaran, koma, hingga kematian.
Sebagai langkah antisipasi, keluarga harus mengenali tanda-tanda hipoglikemia pada anggota keluarga yang lanjut usia. (H-2)
Ketua Umum Perkumpulan Juang Kencana, Sudibyo Alimoeso, menyebutkan bahwa program Lansia Berdaya menekankan pada tiga unsur, yaitu sehat fisik, sehat mental, dan sehat sosial.
Lansia Mengikuti Lomba HUT ke-80 RI di Semarang
Penyakit Respiratory Syncytial Virus (RSV) kini menjadi perhatian utama dunia kesehatan. Walau sering dianggap sebagai flu biasa, RSV menyimpan potensi bahaya serius.
Berdasarkan informasi dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor, peristiwa itu terjadi pada pukul 15.30 WIB.
STUDI terbaru dari tim peneliti dari Karolinska Institutet di Swedia, menemukan bahwa pola makan dapat berperan penting untuk memperlambat laju munculnya penyakit kronis pada lansia.
Penelitian selama 15 tahun di Swedia membuktikan pola makan sehat dapat memperlambat penuaan dan mengurangi risiko penyakit kronis pada lansia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved