Headline
AS ikut campur, Iran menyatakan siap tutup Selat Hormuz.
Tren kebakaran di Jakarta menunjukkan dinamika yang cukup signifikan.
MENCEGAH anak dari kecanduan gula sering kali menjadi tantangan bagi orangtua. Makanan manis memang menjadi favorit banyak anak, namun konsumsi gula yang berlebihan dapat memicu masalah kesehatan serius seperti obesitas, kerusakan gigi, hingga meningkatkan risiko diabetes.
Oleh karena itu, sangat penting bagi orangtua untuk mengadopsi pola hidup sehat yang dapat mengurangi kecanduan gula pada anak.
Berikut adalah beberapa langkah efektif yang bisa diterapkan:
Anak-anak cenderung meniru kebiasaan orangtuanya, termasuk dalam hal pola makan. Jika orangtua sering mengonsumsi makanan manis, anak bisa menganggap hal tersebut sebagai kebiasaan yang normal. Oleh karena itu, orangtua perlu menjadi contoh dengan memilih makanan sehat, seperti buah segar sebagai camilan, dan menghindari makanan tinggi gula di depan anak.
Memeriksa label pada kemasan makanan sangat penting untuk mengontrol asupan gula anak. Pastikan jumlah gula dalam makanan tidak melebihi batas yang direkomendasikan, yaitu 25 gram per hari. Kebiasaan ini membantu orangtua memilih makanan yang lebih sehat dan sesuai dengan kebutuhan gizi anak.
Jika anak terbiasa mengonsumsi makanan manis, pengurangan gula sebaiknya dilakukan secara bertahap. Perubahan yang drastis dapat membuat anak sulit beradaptasi dan cenderung menolak makanan sehat. Misalnya, jika anak biasa makan es krim setiap hari, ubahlah menjadi beberapa kali dalam seminggu dan gantikan dengan alternatif yang lebih sehat, seperti yogurt tanpa gula tambahan.
Buah mengandung gula alami yang lebih baik dibandingkan gula tambahan. Selain itu, buah dan sayuran kaya akan serat, vitamin, dan mineral yang mendukung pertumbuhan anak. Orangtua bisa menyajikan buah favorit anak atau membuat hidangan menarik seperti salad buah, untuk menggantikan camilan manis dari kemasan.
Menggunakan makanan manis sebagai hadiah dapat membuat anak melihat gula sebagai sesuatu yang istimewa, yang dapat meningkatkan risiko kecanduan. Sebagai alternatif, orangtua bisa memberikan hadiah berupa mainan, buku, atau aktivitas bersama yang menyenangkan.
Daripada membeli camilan manis kemasan, lebih baik membuatnya sendiri di rumah. Dengan cara ini, orangtua dapat mengontrol kadar gula dalam resep dan menambahkan bahan bernutrisi seperti kacang atau buah. Aktivitas memasak bersama anak juga bisa menjadi momen edukasi tentang pentingnya pola makan sehat.
Konsumsi gula dalam jumlah yang sesuai tetap bisa diterima jika diimbangi dengan aktivitas fisik yang cukup. Ajak anak untuk bermain di luar rumah, bersepeda, atau mengikuti kegiatan olahraga yang disukai. Aktivitas ini membantu tubuh memanfaatkan energi dari gula yang dikonsumsi.
Dengan menerapkan langkah-langkah di atas, orangtua dapat membantu anak mengurangi asupan gula secara efektif, mencegah kecanduan, dan mendukung gaya hidup sehat yang berkelanjutan. Ingat, pencegahan selalu lebih baik daripada pengobatan!
Sumber:
Kriteria informasi yang layak bagi anak adalah informasi yang bersifat positif, mendukung tumbuh kembang anak, serta sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan.
Menurut Director Learning Development JMAkademi, Coach A Ricky Suroso, orangtua perlu membekali anak-anaknya di usia golden untuk tangguh dalam karakter dan punya daya juang tinggi.
Konsumsi makanan dan minuman dengan kadar gula tinggi dapat menyebabkan kelebihan berat badan dan obesitas serta memicu diabetes dan gangguan kesehatan jantung.
Jika anak dalam kondisi yang prima tanpa adanya masalah pada saluran pencernaan dan dapat tumbuh serta berkembang dengan baik, pemberian probiotik tidak perlu harus rutin.
FENOMENA masalah komunikasi antara orangtua dan anak sudah terjadi sejak lama, dan bukan menjadi hal yang asing lagi.
Kandungan DHA dapat mendukung perkembangan kemampuan otak dan kemampuan belajar anak.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved