Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Manfaat Diet Mediterania bagi Perempuan

mediaindonesia.com
14/10/2024 09:54
Manfaat Diet Mediterania bagi Perempuan
ilustrasi(freepik)

 

DIET Mediterania ternyata bermanfaat terutama bagi perempuan. Penelitian baru menegaskan manfaat diet Mediterania terhadap kesehatan jantung. 

Dilansir dari Medical News Today, peneliti Eropa telah menemukan bahwa mengikuti pola makan Mediterania dapat membantu menurunkan risiko gagal jantung, terutama bagi wanita. Perempuan mungkin memiliki risiko gagal jantung yang berbeda dan mengikuti diet Mediterania dapat membantu menurunkannya. Gagal jantung, juga dikenal sebagai gagal jantung kongestif sistolik, terjadi ketika otot jantung menjadi lemah dan tidak dapat mengedarkan darah sebagaimana mestinya. Gagal jantung tidak berarti jantung berhenti berdetak, namun merupakan kondisi serius jangka panjang yang memerlukan perhatian medis.

Baca juga : Diet Mediterania yang Dilaporkan Mampu Kurangi Risiko Penyakit Jantung

Sampai saat ini, transplantasi jantung adalah satu-satunya obat yang diketahui untuk mengatasi gagal jantung. Orang mungkin dapat mengatasi kondisi ini dengan pengobatan, prosedur medis, atau penyesuaian gaya hidup. Beberapa peneliti memperkirakan, secara global, 64 juta orang mengalami gagal jantung. Di Amerika Serikat, sekitar 6,7 juta orang dewasa di atas usia 20 tahun hidup dengan gagal jantung, dan para ahli memperkirakan bahwa sekitar 8,7 juta orang di AS akan menderita gagal jantung pada tahun 2030. Insiden kondisi ini tampaknya meningkat karena penuaan, kecenderungan genetik, dan faktor gaya hidup. Faktor risiko lebih lanjut termasuk penyakit jantung iskemik, obesitas, hipertensi (tekanan darah tinggi), diabetes, dan merokok. Artikel Journal of Cardiac Failure tahun 2023 melaporkan bahwa kasus gagal jantung lebih banyak meningkat pada wanita dibandingkan pria. Sekelompok ilmuwan Eropa percaya bahwa intervensi yang ditujukan untuk pencegahan gagal jantung dapat membantu menurunkan kejadian gagal jantung sekaligus meningkatkan angka kelangsungan hidup dan rawat inap. Mereka meninjau 682 publikasi yang menghubungkan diet Mediterania dengan risiko gagal jantung yang lebih rendah. Para peneliti mengamati bukti bahwa kepatuhan diet Mediterania dikaitkan dengan penurunan risiko gagal jantung. Dampak ini terutama terlihat pada perempuan. Temuan mereka muncul di European Journal of Clinical Nutrition. Diet mediterania dikaitkan dengan penurunan risiko gagal jantung pada wanita Hasil review ini dilakukan oleh tim ahli dari University of Palermo, Kore University of Enna, dan CNR Neuroscience Institute, semuanya di Italia, bekerja sama dengan rekan-rekan dari King's College London, Anglia Ruskin University, dan University of Liverpool. , di Inggris Raya.

Para peneliti awalnya menelusuri 682 studi kohort prospektif atau retrospektif. Mereka menilai data orang dewasa berusia 18 tahun ke atas tanpa riwayat gagal jantung pada awal. Setelah menghilangkan publikasi karena duplikasi dan kriteria eksklusi lainnya, tim fokus pada enam studi prospektif yang mencakup 216,385 subjek yang tinggal di Eropa. Perempuan merupakan 54,7% dari populasi yang diteliti. Tim tersebut mengubah berbagai skala kepatuhan diet yang digunakan dalam enam penelitian menjadi skor diet Mediterania mulai dari 0 hingga 9. Mereka menghitung hubungan antara peningkatan satu poin dan risiko gagal jantung. Setelah rata-rata 11 tahun masa tindak lanjut, 6.978 orang mengalami gagal jantung. Jumlah ini berjumlah 3% dari populasi awal di seluruh enam penelitian yang dianalisis.

 Lebih lanjut, penulis melaporkan bahwa peningkatan satu poin pada skor diet Mediterania berkorelasi dengan “risiko gagal jantung yang jauh lebih rendah.” Setelah menganalisis hubungan antara kepatuhan terhadap diet Mediterania dan kejadian gagal jantung pada pria dan wanita, para ilmuwan mengatakan bahwa “hubungan positif diamati pada wanita.” Namun, hubungan tersebut tidak “signifikan secara statistik” pada laki-laki. (H-3)

 

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indriyani Astuti
Berita Lainnya