Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
LEBIH baik mencegah daripada mengobati tetap menjadi cara terbaik jauh dari penyakit, termasuk kanker. Meski begitu banyak pula orang yang telah merasa menjalankan gaya hidup sehat, tetap terkena kanker.
Lalu gaya hidup sehat seperti apakah yang sebenarnya dianjurkan untuk mencegah kanker? Berikut beberapa caranya, seperti dilansir dari World Cancer Research Fund International (WCRFI) dan sumber lainnya:
Baca juga : Setelah Kemoterapi, Apa Perawatan Lanjutan dalam Pengobatan Kanker?
WCRFI yang berkantor pusat di Inggris, menyebutkan jika sejumlah penelitian menunjukkan keterkaitan antara tingginya lemak tubuh dengan penyakit kanker. Bukti yang terkuat terutama menunjukkan keterkaitan lemak tubuh dengan timbulnya penyakit kanker esophagus, pancreas, liver, colorektum, payudara, dan ginjal. Sementara ada pula bukti yang menunjukkan keterkaitannya dengan kanker endometrial.
Baca juga : 9 Manfaat Tomat bagi Kesehatan, Bisa Mengurangi Risiko Terkena Kanker
Berat badan ideal yang disebut WCRFI dapat membantu mencegah kanker adalah yang memiliki Indeks Massa Tubuh (BMI) berkisar 18,5 – 24,9. Rumus perhitungan BMI adalah berat badan (kg) : kuadrat tinggi badan(meter). Contohnya, Anda memiliki berat badan 60 kg dengan tinggi badan 150 cm (1,5 m), maka perhitungannya menjadi 60 : (1,5 x 1,5) = 60 : 2,25 = 26,6. Dengan begitu berat badan ini belum ideal menurut WCRFI.
Baca juga : Raja Charles dan Ratu Camilla Akan Mengunjungi Australia dan Samoa dalam Tur Musim Gugur 2024
2. Aktif Bergerak
Aktivitas fisik dan olahraga yang teratur juga menjadi gaya hidup yang dapat membantu mengurangi risiko kanker payudara. Menurut penelitian, perempuan yang lebih aktif bergerak memiliki risiko kanker payudara 20% lebih rendah daripada yang jarang bergerak. Kamu bisa berjalan kaki setiap hari atau melakukan olahraga lainnya.
Baca juga : Ini Pesan Lengkap Kate Middleton Usai Perawatan Kemoterapi
3. Kurangi Alkohol
Risiko kanker payudara juga akan meningkat ketika kamu mengonsumsi minuman beralkohol secara berlebihan. Penelitian mengungkapkan orang yang mengurangi konsumsi minuman beralkohol memiliki risiko kanker payudara yang lebih rendah.
4. Kurangi Daging Olahan dan Perbanyak Sayur serta Buah
Mengurangi konsumsi daging olahan juga turut serta membantu kamu terhindar dari risiko kanker payudara. Daging olahan termasuk bacon, sosis, bakso, kornet, dan sejenisnya. Kamu bisa beralih mengonsumsi ikan atau daging ayam tanpa kulit untuk mendapat asupan protein yang cukup.
Selain itu Anda disarankan untuk meningkatkan konsumsi sayur, buah, dan kacang-kacangan. Apabila memungkinkan, cobalah kamu mengganti nasi putih dengan nasi merah.
5. Berhenti Merokok
Salah satu gaya hidup yang tidak sehat yang meningkatkan risiko banyak penyakit ialah merokok. Risiko terjadinya kanker payudara lebih tinggi pada perokok, dibanding orang yang tidak merokok. Apabila kamu perokok aktif, kamu bisa mulai dengan mengurangi frekuensi merokok, sampai akhirnya berhenti merokok.
6. Menyusui
Sementara itu bagi ibu yang baru melahirkan disarankan lebih mengutamakan memberikan ASI. Menyusui dapat membantu mengurangi risiko kanker payudara. Penelitian menyebutkan perempuan yang menyusui lebih dari 12 bulan risiko kanker payudara turun 11%. (M-1)
Menurut data GLOBOCAN 2022, Indonesia termasuk dalam 10 besar negara dengan jumlah kasus kanker ovarium tertinggi di dunia.
Penelitian terbaru menunjukkan kombinasi radioterapi dan imunoterapi dapat “membangunkan” tumor paru-paru yang sebelumnya kebal pengobatan.
Banyak tantangan yang dihadapi pasien kanker anak dan keluarga, terutama yang berasal dari latar belakang keluarga prasejahtera.
MENILAI prevalensi gangguan tidur di antara pasien kanker sangat penting untuk memahami gejala dan mengidentifikasi strategi manajemen yang tepat.
Louis Van Gaal pertama kali didiagnosis menderita kanker prostat pada 2020, tetapi memilih merahasiakan kondisinya itu dari publik dan pemain saat masih melatih Belanda pada Piala Dunia 2022.
Keluarga mengonfirmasi bahwa Kang Seo-ha mengidap kanker lambung dalam waktu yang cukup lama, sebelum akhirnya berpulang pada usia 31 tahun
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved