Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
VAKSIN HPV dapat mencegah terkena kanker serviks adalah edukasi yang tengah digencarkan pada masyarakat dan ini menjadi salah satu program prioritas pemerintah. Anak SD,
Dokter spesialis kulit dan kelamin dari Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (Perdoski) Dr. dr. Wresti Indriatmi, Sp.DVE, Subsp. Ven., M.Epid, FINSDV, FAADV merekomendasikan pemberian vaksin HPV bagi laki-laki untuk mencegah risiko kanker serviks pada pasangannya.
"Vaksin HPV bisa diberikan kepada laki-laki untuk mengurangi risiko penyakit kanker serviks pada perempuan pasangannya," kata Wresti dalam webinar "Vaksin HPV: Mencegah Kutil Anogenital" yang dipantau di Jakarta, Senin.
Baca juga : Laki-Laki Direkomendasi Dapat Vaksin HPV untuk Cegah Pasangan Terkena Kanker Serviks
Wresti menjelaskan, pemberian vaksin HPV bermanfaat untuk melindungi tubuh dari infeksi human papillomavirus (HPV) bagi perempuan.
Namun demikian, pemberian vaksin pada laki-laki ternyata membantu menurunkan angka kejadian kanker serviks, di mana perempuan terlindungi oleh manfaat vaksin ketika berhubungan seksual.
Selain itu, vaksin HPV bagi laki-laki mencakup perlindungan terhadap risiko terjadinya kutil anogenital hingga 90 persen.
Baca juga : Cegah Kanker Serviks, 90% Anak Perempuan Di Bawah 15 Tahun Harus Divaksin HPV
"Sudah banyak penelitian yang mengatakan bahwa ketika vaksin diperkenalkan kepada laki-laki, maka terjadi penurunan juga untuk kanker serviks. Vaksin untuk perempuan saja sudah ada penurunan, apalagi ditambah laki-laki," ujarnya.
Lebih lanjut Wresti mengungkapkan, vaksin HPV 9-valent (Gardasil 9), vaksin HPV quadrivalent (Gardasil), dan vaksin HPV bivalent (Cervarix) tidak dapat digunakan untuk mengobati kanker serviks.
Oleh karena itu, ia menyarankan agar laki-laki atau perempuan, khususnya bagi yang telah berhubungan seksual untuk mendapatkan vaksin HPV untuk mencegah terjadinya kanker serviks maupun penyakit yang berhubungan dengan infeksi human papillomavirus.
Baca juga : Vaksin HPV Paling Optimal Diberikan Saat Praremaja
Vaksin HPV umumnya diberikan dalam 2 dosis dalam interval 6-12 bulan, untuk individu perempuan dan laki-laki berusia antara 16 hingga 45 tahun. Kanker leher rahim atau yang lebih dikenal dengan kanker serviks merupakan kondisi ketika pertumbuhan sel-sel ganas pada leher rahim/serviks yang tidak terkendali.
Diketahui, kanker leher rahim atau yang lebih dikenal dengan kanker serviks merupakan kondisi ketika pertumbuhan sel-sel ganas pada leher rahim/serviks yang tidak terkendali. Berdasarkan kaitannya dengan kanker leher rahim, HPV dikelompokkan menjadi tipe risiko tinggi atau high-risk dan risiko rendah atau low-risk.
Lebih dari 75 persen kasus kanker leher rahim disebabkan oleh HPV risiko tinggi tipe 16 dan 18.
"Bahkan untuk memastikan apakah seseorang telah terlindungi, maka setelah tiga kali suntikan disarankan untuk melakukan pemeriksaan pap smear bagi perempuan," katanya. (Ant/H-2)
Sejak diperkenalkannya vaksin HPV di Amerika Serikat pada 2006, terjadi penurunan signifikan infeksi HPV dan pra-kanker serviks pada remaja dan perempuan dewasa muda.
Menurut data Globocan, sedikitnya 50 perempuan di Indonesia meninggal dunia setiap harinya akibat kanker serviks.
Remaja putri perlu mendapat vaksinasi HPV untuk mencegah kanker serviks, juga pemeriksaan USG perut untuk mendeteksi tumor/kanker organ reproduksi.
Vaksinasi HPV dapat melindungi anak remaja dari kanker serviks di kemudian hari.
KANKER serviks yang disebabkan oleh infeksi Human Papillomavirus (HPV). Biaya vaksin HPV bervariasi tergantung jenis vaksin dan tempat mendapatkan vaksin.
Kanker serviks, atau kanker leher rahim, merupakan salah satu tantangan kesehatan serius bagi wanita di seluruh dunia.
Diet kaya akan antioksidan, karotenoid, flavonoid, dan folat dapat membantu melawan infeksi HPV dan mengurangi risiko kanker serviks.
Infeksi HPV dapat menyebabkan kanker serviks, kanker anus, kanker penis, dan kutil kelamin. Penularannya melalui hubungan seksual. Cegah bahayanya dengan vaksinasi dan skrining teratur.
Gejala yang pertama, kalian akan mengalami rasa sakit pada bagian punggung dan pinggul. Lalu keputihan yang tidak normal, seperti bau dan warna yang berubah.
Beberapa hal yang bisa menimbulkan kanker serviks adalah menkonsumsi obat jangka panjang, penggunaan KB. Bahkan, bisa juga berasal dari faktor genetik hingga imunitas tubuh yang lemah.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved