Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
PENGAJARAN bahasa kepada anak sebaiknya dilakukan melalui interaksi langsung dengan orangtua dan penutur lain, bukan dengan memutarkan video-video menggunakan perangkat elektronik saja.
Ketua Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia Piprim Basarah Yanuarso mengatakan membiarkan anak belajar bahasa sendiri dengan melihat video saja berisiko menghambat perkembangan kemampuan interaksi dan bicara anak.
"Cara pengajarannya tidak tepat, anak-anak dibiarkan belajar sendiri, misalnya di YouTube. Ini akan bisa memperlambat kemampuan bicaranya," kata Piprim dalam sebuah diskusi daring, Selasa (20/8).
Baca juga : Orangtua Diingatkan Berikan Makanan Bergizi di 1.000 Hari Pertama Anak
Piprim mengatakan anak-anak membutuhkan stimulasi bahasa untuk memperbanyak kosa kata.
Menurut dia, kemampuan anak berbahasa dipengaruhi oleh stimulasi bahasa dari orangtua dan orang-orang di lingkungan sekitarnya.
Interaksi langsung dua arah antara anak dengan orangtua dan penutur yang lain, iungkapnya, memungkinkan anak untuk menyerap bahasa dan menggunakannya.
Baca juga : Ini Cara Mengurangi Konsumsi Makanan dan Minuman Manis untuk Anak
"Kita melihat sekarang ini banyak orangtua yang mengajarkan (dengan cara) anak-anaknya diberikan gadget. Akibatnya banyak sekali anak-anak yang mengalami keterlambatan bicara karena stimulasi yang tidak interaktif. Ini tentunya kita tidak inginkan," ujar Piprim.
Guru besar di Departemen Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Prof Rini Sekartini mengatakan pengajaran bahasa asing kepada anak dengan menggunakan media seperti internet saja tidak akan efektif.
"Dari gadget itu memang wawasannya jadi lebih luas, ada anak yang bisa ngomong bahasa macam-macam, tapi dia tidak mengerti," ungkap Rini. "Meniru apa yang dia dengar belum tentu paham."
Rini menyarankan orangtua yang ingin mengembangkan kemampuan berbahasa anak secara konsisten mencontohkan penggunaan bahasa dalam kegiatan sehari-hari serta melatih anak berkomunikasi dengan orang lain.
"Itu penting sekali, karena selanjutnya kan anak ada hidup di luar rumah, sehingga harus bisa berkomunikasi dengan orang-orang di luar
rumahnya, di sekolah, di tempat bermain, dan lain-lain," pungkas Rini. (Ant/Z-1)
BAHASA berkembang berbanding lurus dengan kelahiran tiap generasi. Gen Alpha yang tumbuh bersama internet, memberikan sumbangsih besar terhadap siniar dunia maya.
Setelah berusia tiga tahun, anak biasanya dapat memahami dan membedakan bahasa yang digunakan oleh lawan bicara.
Anak-anak yang diajari menggunakan bahasa lain di samping bahasa ibu dapat menjadi lebih peka dalam memilih penggunaan kata saat menyampaikan penjelasan.
PELATIH baru timnas Indonesia Patrick Kluivert mengatakan tidak akan terkendala bahasa saat mengarsiteki skuad Garuda nanti. Selain mampu berbahasa Inggris, banyak pemain diaspora
Pengucapan ijab kabul pun tidak boleh dilakukan dengan sembarangan. Terdapat beberapa syarat yang harus dipenuhi untuk melafalkan ijab tersebut.
Di dalam bahasa Inggris terdapat dua jenis bilangan atau angka yaitu bilangan kardinal atau ordinal. Berikut ini penjelasan dan contoh bilangan kardinal dan ordinal dalam bahasa Inggris.
TOEFL® Lounge diluncurkan untuk memberikan akses informasi yang akurat dan terpercaya kepada publik atas TOEFL iBT®, sebuah ujian kecakapan bahasa Inggris.
Guru besar departemen ilmu kesehatan anak FK UI Prof. Rini Sekartini mengatakan orang tua perlu memerhatikan kemampuan anak jika ingin mengajarkan lebih dari satu bahasa.
Pertamamu: Makna dan Penggunaan. Pertamamu: Panduan lengkap makna pertamamu, penggunaan tepat dalam berbagai konteks, contoh relevan, dan tips penulisan efektif.
Belajar bahasa Jepang dari nol? Temukan metode efektif, tips cepat, dan sumber belajar terbaik untuk kuasai bahasa Jepang impianmu! Lihat disini selengkapnya dan Mulai sekarang!
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved