Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
PENGAJARAN bahasa kepada anak sebaiknya dilakukan melalui interaksi langsung dengan orangtua dan penutur lain, bukan dengan memutarkan video-video menggunakan perangkat elektronik saja.
Ketua Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia Piprim Basarah Yanuarso mengatakan membiarkan anak belajar bahasa sendiri dengan melihat video saja berisiko menghambat perkembangan kemampuan interaksi dan bicara anak.
"Cara pengajarannya tidak tepat, anak-anak dibiarkan belajar sendiri, misalnya di YouTube. Ini akan bisa memperlambat kemampuan bicaranya," kata Piprim dalam sebuah diskusi daring, Selasa (20/8).
Baca juga : Orangtua Diingatkan Berikan Makanan Bergizi di 1.000 Hari Pertama Anak
Piprim mengatakan anak-anak membutuhkan stimulasi bahasa untuk memperbanyak kosa kata.
Menurut dia, kemampuan anak berbahasa dipengaruhi oleh stimulasi bahasa dari orangtua dan orang-orang di lingkungan sekitarnya.
Interaksi langsung dua arah antara anak dengan orangtua dan penutur yang lain, iungkapnya, memungkinkan anak untuk menyerap bahasa dan menggunakannya.
Baca juga : Ini Cara Mengurangi Konsumsi Makanan dan Minuman Manis untuk Anak
"Kita melihat sekarang ini banyak orangtua yang mengajarkan (dengan cara) anak-anaknya diberikan gadget. Akibatnya banyak sekali anak-anak yang mengalami keterlambatan bicara karena stimulasi yang tidak interaktif. Ini tentunya kita tidak inginkan," ujar Piprim.
Guru besar di Departemen Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Prof Rini Sekartini mengatakan pengajaran bahasa asing kepada anak dengan menggunakan media seperti internet saja tidak akan efektif.
"Dari gadget itu memang wawasannya jadi lebih luas, ada anak yang bisa ngomong bahasa macam-macam, tapi dia tidak mengerti," ungkap Rini. "Meniru apa yang dia dengar belum tentu paham."
Rini menyarankan orangtua yang ingin mengembangkan kemampuan berbahasa anak secara konsisten mencontohkan penggunaan bahasa dalam kegiatan sehari-hari serta melatih anak berkomunikasi dengan orang lain.
"Itu penting sekali, karena selanjutnya kan anak ada hidup di luar rumah, sehingga harus bisa berkomunikasi dengan orang-orang di luar
rumahnya, di sekolah, di tempat bermain, dan lain-lain," pungkas Rini. (Ant/Z-1)
Bahasa Indonesia memang berasal dari rumpun Melayu, tetapi telah berkembang pesat dengan menyerap berbagai unsur bahasa asing dan daerah.
Di ruang publik, hingga kini masih banyak ditemukan penggunaan kosakata, frasa, bahkan kalimat dalam bahasa asing—terutama bahasa Inggris.
Trigatra Bangun Bahasa dirumuskan oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa) tidak lama setelah penetapan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2009
Ada lima area utama pendekatan pendidikan yang dilakukan Casa Dei Montessori yaitu keterampilan hidup (practical life), sensorial, matematika, bahasa, dan kultural.
Hidupkan tulisanmu! Pelajari majas personifikasi, teknik kreatif berbahasa yang memikat dan informatif. Tingkatkan kemampuan menulis SEO-mu!
Jelajahi dunia kata serapan! Temukan bagaimana bahasa terus berkembang dan diperkaya dengan adopsi istilah baru yang relevan.
Belajar bahasa asing jadi lebih seru! Temukan tips efektif belajar bahasa Inggris, Jepang, Korea, dll. dari lagu & film favoritmu. Klik sekarang!
Hindari kesalahan grammar bahasa Inggris! Tips praktis & mudah dipahami untuk tingkatkan kemampuan menulis & berbicara. Klik & kuasai grammar!
Kuasai bahasa asing! Temukan trik mengingat kosakata baru lebih cepat & efektif. Tingkatkan kemampuan berbahasamu sekarang!
Belajar bahasa Jepang dari nol? Temukan metode efektif, tips cepat, dan sumber belajar terbaik untuk kuasai bahasa Jepang impianmu! Lihat disini selengkapnya dan Mulai sekarang!
Pertamamu: Makna dan Penggunaan. Pertamamu: Panduan lengkap makna pertamamu, penggunaan tepat dalam berbagai konteks, contoh relevan, dan tips penulisan efektif.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved