Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
FILM Ipar Adalah Maut yang dirilis pada 13 Juni lalu menembus 4,3 juta penonton pada 4,3 juta orang pada awal Juli ini. Animo masyarakat sangat tinggi untuk mengikuti kisah cinta segitiga antara Nisa (istri), Aris (suami), dan Rani (ipar).
Di balik kesuksesan film Ipar Adalah Maut, dapat dipetik pelajaran penting tentang hubungan interpersonal dan komunikasi dalam rumah tangga. Film ini menggambarkan kompleksitas interaksi antara suami, istri, dan ipar, dengan komunikasi yang terhambat menjadi akar permasalahan.
Nisa (istri), Aris (suami), dan Rani (ipar) dalam film ini mengalami kesulitan dalam berkomunikasi secara efektif. Ketidakbukaan dan kurangnya komunikasi asertif memicu kesalahpahaman, pertengkaran, dan bahkan perselingkuhan.
Baca juga : Sinopsis Film Ipar adalah Maut: Badai Rumah Tangga tak Terduga, Aris Pilih Nisa atau Rani?
Dosen Prodi Ilmu Komunikasi Unika Atma Jaya Stefanus Andriano, M.Si menyatakan, diperlukan komunikasi asertif dalam hubungan rumah tangga, keluarga, dan masyarakat.
"Komuniksi asertif adalah kemampuan menyampaikan pesan dengan jelas, jujur, dan tegas, namun tetap menghormati orang lain, kata Stefanus.
Ia menjelaskan, dalam konteks film Ipar Adalah Maut, komunikasi asertif dapat membantu para tokoh (Nisa, Aris dan Rani) untuk mengungkapkan perasaan dan kebutuhan mereka dengan jelas tanpa menyalahkan atau menyerang orang lain.
Baca juga : Belajar Kompleksitas Berumah Tangga di Usia Muda dari Film Dua Hati Biru
"Selain itu, perlu untuk mendengarkan dengan penuh perhatian dan berusaha memahami sudut pandang orang lain," ujarnya.
Komunikasi asertif, juga dapat mendorong untuk menyelesaikan konflik secara damai dan mencapai kesepakatan yang saling menguntungkan.
Stefanus menuturkan, komunikasi yang buruk dalam hubungan keluarga, termasuk antara suami istri dapat membawa konsekuensi negatif bagi hubungan keluarga.
Baca juga : LLDikti Wilayah III dan Universitas Esa Unggul Bahas Kehumasan Era Digital
"Dampak buruk antara lain ketidakpercayaan dan kecemburuan. Karakter saling mencurigai dan merasa cemburu akibat komunikasi yang tidak nyambung memicu perselisihan dan keretakan dan hubungan," jelasnya.
Dampak lain adalah memicu konflik dan kecemburuan. Komunikasi yang kurang konstruktif dan kegagalan dalam menyelesaikan masalah secara damai akan memicu pertengkaran yang berkelanjutan.
Puncak dari komunikasi yang buruk dalah terjadinya kekerasan verbal dan bahkan kekerasan fisik. Efek lain adalah terjadinya perselingkuhan, yang semakin memperparah situasi dan mengancam keutuhan rumah tangga.
Stefanus menegaskan, Film ini menjadi pengingat bahwa komunikasi yang efektif merupakan kunci dalam membangun hubungan yang sehat dan harmonis, termasuk dalam rumah tangga. Kejujuran, keterbukaan, dan kesediaan untuk saling memahami menjadi elemen penting dalam komunikasi asertif. (H-2)
ilm tentang pengalaman seorang istri yang mendapati suaminya berselingkuh dengan adik kandungnya sendiri.
Cesen mengaku bahwa Marshel Widianto dulu sangat cuek soal komunikasi. Hingga Cesen pun tidak terima dan minta pisah ranjang.
PT Pasifik Satelit Nusantara (PSN) menggandeng anak usaha Turkish Aerospace Industries, CTech, untuk mengembangkan komunikasi satelit bergerak
FENOMENA masalah komunikasi antara orangtua dan anak sudah terjadi sejak lama, dan bukan menjadi hal yang asing lagi.
Raihan prestasi pada IDEAS 2025 ini menjadi momentum penting dalam perjalanan UNJ sebagai kampus yang semakin diperhitungkan di tingkat nasional maupun internasional.
Rasa marah, kecewa atau khawatir merupakan reaksi yang wajar saat mengetahui pasangan terlibat dalam perilaku merugikan seperti judi online.
Cedera bising kronik yang berlangsung lama biasanya karena penggunaan listening device untuk mendengarkan musik dengan volume kencang lebih dari 60% selama berjam-jam.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved