Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
MIGRAIN, kondisi yang sering kali mengganggu aktivitas sehari-hari, ternyata lebih sering dialami oleh perempuan dibandingkan pria. Menurut hasil penelitian dari WHO, sekitar 30 persen dari populasi berusia 18-65 tahun yang pernah mengalami sakit kepala melaporkan mengalami migrain.
"Migrain memang lebih sering dijumpai pada perempuan, terutama pada mereka yang berada dalam rentang usia muda. Faktor hormonal menjadi salah satu faktor utama yang berkontribusi pada prevalensi migrain yang lebih tinggi pada wanita," ungkap Spesialis Neurologi Andre, RS Pondok Indah melalui Zoom pada Selasa (25/6).
Migrain ditandai dengan nyeri kepala hebat yang terlokalisasi di satu sisi kepala, sering kali disebut sebagai sakit kepala sebelah. Gejala ini dapat mengganggu aktivitas sehari-hari, bahkan membuat pengidapnya kesulitan untuk melakukan pekerjaan. Gejala migrain cenderung memburuk saat bergerak, terpapar suara bising, atau terkena cahaya terang.
Baca juga : Perempuan Lebih Berisiko Terserang Migrain, Apa Penyebabnya?
Meskipun penyebab pasti migrain masih belum sepenuhnya dipahami, beberapa faktor yang diketahui dapat meningkatkan risiko termasuk fluktuasi hormonal, stres emosional, dan reaksi terhadap obat-obatan tertentu. Tingginya kadar hormon estrogen pada perempuan diyakini berperan dalam prevalensi migrain yang lebih tinggi pada populasi perempuan.
"Saat ini belum ada obat yang bisa menyembuhkan migrain secara total. Namun, dengan pengelolaan yang tepat, kita dapat mengurangi frekuensi dan intensitas serangan migrain. Langkah-langkah seperti menghindari pemicu, menjalani gaya hidup sehat, serta mengelola stres dengan baik dapat membantu mengontrol kondisi ini," tambahnya.
Selain itu, berikut beberapa rekomendasi penanganan mandiri yang dapat dilakukan:
Migrain tetap menjadi tantangan serius bagi kesehatan banyak individu, terutama perempuan usia reproduksi. Penting untuk meningkatkan pemahaman tentang faktor-faktor pemicu migrain dan mengadopsi strategi pencegahan yang efektif dalam upaya mengurangi dampaknya pada kehidupan sehari-hari.
Menurut data GLOBOCAN 2022, Indonesia termasuk dalam 10 besar negara dengan jumlah kasus kanker ovarium tertinggi di dunia.
HARI Kebaya Nasional diperingati setiap 24 Juli dan telah ditetapkan secara resmi melalui Keputusan Presiden No. 19 Tahun 2023. Film #KitaBerkebaya
POLRI menegaskan komitmennya dalam mengimplementasikan Undang-Undang Tindak Pidana Kekerasan Seksual (UU TPKS) secara komprehensif. Selain menjalankan fungsi penegakan hukum,
Bagi perempuan, penurunan gairah seks setelah usia 50 tahun sangat berkaitan dengan fase menopause.
KESETARAAN gender menjadi kunci penting dalam perusahaan sebagai upaya menerapkan prinsip environmental, social, governance (ESG), khususnya pada pilar sosial.
Penghargaan ini dilakukan untuk pertama kalinya dan merupakan bentuk perhatian CFCD kepada perempuan dalam pembangunan.
Kontrasepsi hormonal adalah metode yang menggunakan hormon estrogen dan/atau progesteron untuk mencegah kehamilan.
Anak perempuan memiliki risiko lebih tinggi terkena lupus dibandingkan anak laki-laki.
Pada wanita, diabetes juga bisa sebabkan gangguan atau perubahan hormon yang tidak teratur. Salah satunya adalah siklus menstruasi yang jadi tidak teratur.
Efek diabetes pada wanita lebih buruk dibandingkan pria. Salah satunya karena perubahan hormon seperti saat menstruasi hingga menopause sehingga gula darah lebih sulit dikontrol.
Rumput fatimah menjadi jenis herbal yang cukup terkenal terutama di kalangan kaum hawa yang sedang dalam masa kehamilan
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved