Headline
Tidak ada solusi militer yang bisa atasi konflik Israel-Iran.
Para pelaku usaha logistik baik domestik maupun internasional khawatir peningkatan konflik Timur Tengah.
WORLD Health Organization atau Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan satu dari empat pasangan suami-istri (pasutri) di negara berkembang mengalami gangguan kesuburan (infertilitas). Menurut Yassin Yanuar Mohammad, dokter spesialis kebidanan dan kandungan-konsultan fertilitas, endokrinologi, dan reproduksi, penyebab infertilitas itu bisa berasal dari baik pihak istri maupun suami.
"Sekitar 30%dari laki-laki, 30% dari perempuan, 10% dari keduanya, 5% penyebab lainnya, dan 25% penyebab yang tidak diketahui (unexplained)," katanya dalam webinar bersama RS Pondok Indah IVF Center, beberapa waktu lalu.
Kasus disebut unexplained, imbuhnya, karena setelah melalui pemeriksaan, ternyata semua hasilnya normal, tidak ditemukan kelainan, tetapi tetap susah.
Baca juga : Ini Daftar Tes Kesuburan untuk Pasangan yang Ingin Memiliki Anak
Pada perempuan, jelasnya, sebanyak 40% kasus infertilitas diakibatkan masalah ovulasi atau pematangan sel telur yang biasanya disertai gejala jarang menstruasi. Sebanyak 30%-40% kasus karena saluran tuba yang tersumbat, dan 15% kasus faktor unexplained.
Dokter Yassin mengungkapkan faktor unexplained pada laki-laki lebih tinggi, persentasenya mencapai 34%, ketimbang perempuan yang hanya 15%. Penyebab infertilitas lainnya pada laki-laki ialah masalah hormonal, infeksi, imunologi, distribusi seksual, dan varikokel atau varises di testis yang menyebabkan gangguan pembentukan sperma.
Jika infertilitas terjadi karena gangguan pematangan sel telur, bisa jadi itu karena sindrom ovarium polisistik atau polycystic ovarian syndrome (PCOS) akibat gangguan metabolisme tubuh dan resistensi insulin.
Sel telur pada pengidap PCOS tidak bisa matang sehingga sebagian besar penderita PCOS itu mengalami mestruasi tidak teratur. Dokter spesialis obstetri dan ginekologi William T Wahono menyatakan pengidap PCOS tetap berpeluang hamil asalkan bisa mengubah gaya hidup mereka agar lebih sehat dan menjaga pola makan.
"Harus olahraga, turunkan berat badan, setelah itu bisa terjadi ovulasi," katanya dalam webinar Serba-serbi PCOS yang digelar bersama Pcosfighterindonesia. (H-2)
Sekitar 30%-40% kasus ketidaksuburan disebabkan oleh faktor pria dan 30%-40% lainnya oleh faktor perempuan, sementara sisanya merupakan kombinasi keduanya.
Seiring dengan bertambahnya usia perempuan, kuantitas dan kualitas sel telurnya menurun. Hal ini memengaruhi tingkat keberhasilan proses bayi tabung.
Penanganan bayi tabung (IVF) di Indonesia masih sangat rendah, hanya mencapai 10% dari standar global.
Program inovatif tersebut tidak hanya menawarkan dukungan finansial, tetapi juga menyediakan solusi komprehensif bagi karyawan dan pasangan untuk mewujudkan impian menjadi orangtua.
Di hari terakhir pelaksanaan Ruang Fertilitas Online (RFO), tercatat lebih dari 1.000 peserta yang mengikuti konsultasi.
Berbagai gangguan pada sperma kerap menjadi penyebab utama infertilitas pria.
Film Lyora: Penantian Buah Hati yang bergenre drama keluarga tersebut mengisahkan perjalanan emosional dari pasangan yang berjuang menghadapi tantangan infertilitas.
Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik secara menyeluruh, termasuk pemeriksaan pada penis dan skrotum.
INSEMINASI Intrauterin (IUI) merupakan salah satu prosedur medis yang digunakan untuk memperbesar peluang kehamilan pada pasangan yang mengalami masalah kesuburan atau infertilitas.
Faktor gaya hidup menjadi penyebab yang paling mempengaruhi penyebab kemandulan pada pria. Misalnya merokok dan mengonsumsi alkohol.
POLEMIK mengenai Bisphenol-A (BPA) yang bisa sebabkan infertilitas, termasuk mikropenis pada pria disebut tidak terbukti kebenarannya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved