Headline
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
MUSIM pendakian tahun ini, tim operator drone bergabung dengan para pendaki dan pemandu di Base Camp Everest untuk misi tak biasa. Misi mereka membersihkan sampah di gunung tertinggi dunia.
Selama bertahun-tahun, Everest mendapat julukan kelam sebagai “tempat sampah tertinggi di dunia”. Tumpukan kaleng kosong, botol plastik, tabung gas, hingga perlengkapan pendakian yang ditinggalkan telah mencemari kawasan yang dulunya murni.
Untuk mengatasi masalah ini, dua drone berdaya angkut besar DJI FC 30 diterbangkan hingga ke Camp 1 di ketinggian 6.065 meter. Dari sana, mereka berhasil menurunkan sekitar 300 kilogram sampah selama musim pendakian musim semi yang biasanya berlangsung April hingga awal Juni.
Menurut Raj Bikram Maharjan dari perusahaan Nepal Airlift Technology, drone menjadi solusi di antara pilihan lama yang hanya mengandalkan helikopter atau tenaga manusia. “Kami mengembangkan konsep ini agar sampah bisa diangkut lebih efisien dan aman,” ujarnya.
Keberhasilan uji coba tahun lalu mendorong penggunaan teknologi ini di beberapa gunung lain. Bahkan, pada Gunung Ama Dablam, sistem ini berhasil mengangkut lebih dari 600 kilogram sampah.
Wakil Ketua Pemerintah Lokal Khumbu Pasang Lhamu, Tashi Lhamu Sherpa, menyebut langkah ini sebagai terobosan penting. “Ini revolusi untuk menjadikan pegunungan lebih bersih dan aman,” katanya.
Efisiensi drone memang tak tertandingi. Tshering Sherpa dari Sagarmatha Pollution Control Committee menegaskan, “Dalam 10 menit, sebuah drone bisa membawa sampah sebanyak yang biasanya dibawa 10 orang dalam enam jam.”
Selain membersihkan sampah, drone juga digunakan untuk mengangkut perlengkapan vital pendakian seperti tabung oksigen, tangga, dan tali. Cara ini mengurangi perjalanan berbahaya melintasi Khumbu Icefall, salah satu jalur paling mematikan di Everest. “Drone membuat pekerjaan lebih cepat dan jauh lebih aman,” kata Nima Rinji Sherpa, pendaki termuda yang pernah menaklukkan 14 puncak tertinggi dunia.
Airlift Technology berencana membawa drone ini ke Gunung Manaslu, puncak tertinggi kedelapan dunia, bulan depan. Maharjan menegaskan, “Drone bukan hanya berguna dalam perang. Teknologi ini bisa menyelamatkan nyawa, melindungi lingkungan, dan menjadi pengubah permainan bagi masa depan.” (AFP/Z-2)
Greeneration Foundation bersama EcoRanger dan Kecamatan Muara Gembong yang didukung oleh Fujitsu menyelenggarakan Merdeka Clean Up Muara Gembong
Pertalindo mendorong berbagai upaya agar persoalan sampah bisa diatasi seiring terwujudnya pembangunan berkelanjutan.
Langkah ini tidak hanya mendekatkan pengolahan sampah ke sumbernya, namun juga berkontribusi dalam mengurangi beban TPA dan mendukung ekonomi sirkular.
Kesepakatan skema pengelolaan sampah ini dilakukan melalui penandatanganan nota kesepahaman (MoU) kerja sama di bidang pengelolaan sampah dari kedua daerah.
PRESIDEN Prabowo Subianto meminta rakyat Indonesia untuk mengisi momen kemerdekaan HUT ke-80 RI dengan kegiatan positif. Lebih dari sekadar upacara,
Mengapa mayat pendaki dibiarkan di Gunung Everest? Cari tahu alasan di balik misteri puncak tertinggi dunia ini.
Nepal akan membebaskan biaya pendakian untuk 97 gunung Himalaya selama dua tahun ke depan.
KAMIS, 29 Mei 2025 akan menjadi hari libur nasional. Momen ini diperingati sebagai Hari Kenaikan Yesus Kristus. Selain hari libur nasional, berbagai peristiwa juga diperingati pada 29 Mei.
Gunung Everest tetap menjadi simbol kegigihan, tantangan, dan eksplorasi manusia. Namun, mendakinya membutuhkan persiapan fisik, mental, dan finansial yang matang.
Pemberian nama Gunung Everest kepada puncak tertinggi di dunia merupakan pengakuan atas jasa Sir George Everest dalam pemetaan India.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved