Headline

Presiden Prabowo berupaya melindungi nasib pekerja.

Fokus

Laporan itu merupakan indikasi lemahnya budaya ilmiah unggul pada kalangan dosen di perguruan tinggi Indonesia.

Taipei Gelar Latihan Pertahanan Sipil Terbesar Hadapi Ancaman Invasi Tiongkok

Thalatie K Yani
17/7/2025 08:33
Taipei Gelar Latihan Pertahanan Sipil Terbesar Hadapi Ancaman Invasi Tiongkok
Ilustrasi(Media Sosial X)

TAIPE, ibu kota Taiwan, bersiap lumpuh total pada Kamis saat menggelar salah satu latihan pertahanan sipil terbesar dalam sejarahnya untuk menghadapi kemungkinan invasi Tiongkok.

Selama latihan, sirene serangan udara akan berbunyi di seluruh wilayah metropolitan. Warga di area tertentu wajib berlindung di dalam ruangan, aktivitas bisnis dihentikan sementara, dan seluruh lalu lintas akan berhenti total. Kota juga mengadakan simulasi evakuasi massal serta latihan penanganan korban dalam skenario serangan besar.

Latihan ini digelar bersamaan dengan Han Kuang, latihan perang tahunan terbesar Taiwan, sebagai bagian dari upaya meningkatkan kesiapan pertahanan di tengah meningkatnya ketegangan dengan Beijing.

Tiongkok mengklaim Taiwan sebagai bagian dari wilayahnya dan tidak menutup kemungkinan penggunaan kekuatan militer untuk “penyatuan kembali”. Ketegangan meningkat sejak tahun lalu, usai terpilihnya Presiden William Lai yang dianggap Tiongkok sebagai “separatis”.

Warga Wajib Berlindung, Aktivitas Kota Dihentikan Sementara

Latihan bertajuk Urban Resilience ini dimulai Selasa dan berlangsung hingga Jumat. Setiap hari, sirene berbunyi selama 30 menit di sejumlah kota di Taiwan. Warga di wilayah yang ditunjuk wajib berlindung di dalam ruangan atau berisiko didenda. Semua toko, restoran, dan kendaraan di jalanan harus berhenti beroperasi, sementara pengemudi diminta segera menepi dan masuk ke tempat perlindungan terdekat.

Di Taipei, petugas darurat dan relawan mengevakuasi pasar, sekolah, stasiun kereta bawah tanah, hingga jalan raya. Mereka juga menggelar simulasi korban massal, latihan penanganan medis darurat, serta pendistribusian bantuan.

Meningkatkan Kesiapsiagaan, Meski Warga Skeptis

Latihan ini menjadi bagian dari rangkaian simulasi pertahanan sipil Taiwan sepanjang tahun untuk meningkatkan kesadaran publik dan kesiapsiagaan menghadapi kemungkinan serangan.

Meski pejabat AS memperingatkan ancaman Tiongkok semakin dekat dan Presiden Xi Jinping ingin militernya siap menyerang Taiwan pada 2027, sebagian besar warga Taiwan masih skeptis.

Sebuah survei lembaga riset pemerintah INDSR pada Oktober lalu menunjukkan lebih dari 60% warga tidak percaya Tiongkok akan menyerang dalam lima tahun ke depan.

“Jika Tiongkok benar-benar ingin menyerang, mereka sudah melakukannya sejak lama. Tapi latihan ini tetap perlu, setiap negara harus siap,” kata Ben, 29 tahun, seorang pekerja keuangan di Taipei.

Namun sebagian lain merasa pesimis. “Perbedaan kekuatan militer Tiongkok dan Taiwan terlalu besar. Tidak ada gunanya melawan,” ujar Xue, 48 tahun, pegawai kantoran.

Survei yang sama menunjukkan hanya separuh warga yang yakin militer Taiwan mampu mempertahankan pulau tersebut.

Han Kuang 2024: Latihan Perang Darat, Laut, Udara dan Perang Kota

Untuk meningkatkan kepercayaan publik, pemerintah Taiwan terus memperkuat militernya. Latihan Han Kuang tahun ini melibatkan lebih dari 22.000 tentara—50% lebih banyak dibanding tahun lalu—dengan skenario pertempuran di darat, laut, dan udara.

Peralatan baru seperti sistem rudal mobile HIMARS buatan AS dan roket produksi dalam negeri ikut diuji. Latihan juga menyoroti strategi menghadapi greyzone warfare (perang non-militer seperti disinformasi) dari Tiongkok, serta simulasi pertempuran di area perkotaan.

Pada Rabu, militer berlatih menghalau pasukan musuh di jalanan Taichung, sementara sebuah sekolah di Taoyuan diubah menjadi pusat perbaikan tank tempur.

Latihan ini menjadi pengingat bahwa meski ancaman invasi dipandang kecil oleh sebagian warga, pemerintah Taiwan tetap serius mempersiapkan skenario terburuk. (BBC/Z-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani
Berita Lainnya