Headline

Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.

Fokus

Warga bahu-membahu mengubah kotoran ternak menjadi sumber pendapatan

Trump Umumkan Capai 'Kesepakatan' dengan Indonesia setelah Ancaman Tarif

Media Indonesia
15/7/2025 23:23
Trump Umumkan Capai 'Kesepakatan' dengan Indonesia setelah Ancaman Tarif
Presiden AS Donald Trump(X @whitehouse)

PRESIDEN AS Donald Trump mengatakan bahwa ia telah mencapai kesepakatan dengan Indonesia—tanpa memberikan rincian perjanjian—seminggu setelah melontarkan ancaman pengenaan tarif yang lebih tinggi terhadap Indonesia, Selasa (15/7) waktu setempat.

'Kesepakatan hebat, untuk semua orang, baru saja dicapai dengan Indonesia', demikian tulis Trump di platform Truth Social miliknya, seraya menambahkan bahwa ia bekerja sama langsung dengan presiden Indonesia. 'Detailnya Menyusul.'

Pemerintahan Trump berada di bawah tekanan untuk menyelesaikan pakta perdagangan setelah menjanjikan serangkaian kesepakatan. Sebelumnya, sejumlah negara telah berupaya bernegosiasi dengan Washington untuk menghindari ancaman tarif Trump.

Namun, Trump sejauh ini hanya mengumumkan kesepakatan dengan Inggris dan Vietnam, di samping kesepakatan untuk sementara waktu menurunkan tarif balasan dengan Tiongkok.

Minggu lalu, Trump kembali mengancam akan mengenakan tarif sebesar 32 persen terhadap barang-barang Indonesia, dan dalam suratnya kepada pimpinan negara, ia menyatakan bahwa tarif tersebut akan berlaku mulai 1 Agustus.

Meskipun mengumumkan adanya kesepakatan, namun belum terdapat kejelasan lebih lanjut mengenai besaran tarif yang diterapkan. "Masih belum jelas berapa tarif baru Indonesia berdasarkan kesepakatan terbaru dengan Washington," jelas mantan Wakil Menteri Luar Negeri Dino Patti Djalal dalam sebuah acara Foreign Policy.

Dino Patti Djalal menambahkan sumber dari pemerintah menyatakan senang dengan kesepakatan baru tersebut. Publik sedang menunggu informasi lebih lanjut mengenai besaran tarif. 

Ditunda-tunda

April lalu, Trump mengenakan tarif 10 persen kepada hampir semua mitra dagang, sekaligus mengumumkan rencana untuk menaikkan tarif tersebut bagi puluhan negara, termasuk Uni Eropa dan Indonesia.

Namun, beberapa hari sebelum tarif yang lebih tinggi mulai berlaku, ia memundurkan batas waktu dari 9 Juli menjadi 1 Agustus. Ini menandai penundaan kedua atas kenaikan tarif tersebut.

Sejak awal pekan lalu, Trump mulai mengirimkan surat kepada para mitra, yang menetapkan tingkat tarif mereka pada bulan Agustus.

Untuk Indonesia, besaran tarif yang ia sebutkan  minggu lalu tidak berubah dari angka yang pertama kali ia sampaikan pada bulan April.

Hingga saat ini, Trump telah mengirimkan lebih dari 20 surat serupa kepada mitra-mitranya, termasuk Uni Eropa, Jepang, Korea Selatan, dan Malaysia.

Kanada dan Meksiko, kedua negara yang awalnya tidak menjadi sasaran dalam tarif "timbal balik" Trump, juga menerima dokumen serupa yang menjelaskan penetapan tarif terbaru untuk produk mereka.

Para analis telah memperingatkan bahwa tanpa perjanjian perdagangan, warga Amerika dapat menyimpulkan bahwa strategi Trump untuk membentuk kembali hubungan perdagangan AS dengan dunia tidak berhasil.

"Dalam benak publik, tarif adalah kerugian, dan perjanjian akan menjadi keuntungan. Jika tidak ada perjanjian, orang-orang akan menyimpulkan bahwa strateginya cacat," ujar William Reinsch, penasihat senior di Pusat Studi Strategis dan Internasional, sebelumnya kepada AFP. (H-2)
 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indrastuti
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik