Headline
Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.
Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.
PENGAMAT Timur Tengah Universitas Ibnu Chaldun, Ezza Habsyi, menilai serangan Amerika Serikat (AS) terhadap Iran akan membunyikan lonceng perang yang bisa menyulut konflik global.
Ia mengatakan setelah genap delapan hari konfrontasi langsung antara Iran dan Israel, AS mengambil langkah brutal yang bisa menjadi titik balik paling berbahaya dalam sejarah konflik di Timur Tengah modern, dengan melalukan pengeboman fasilitas nuklir Iran, yakni Fordow, Natanz, dan Isfahan.
"Serangan ini bukan hanya eskalasi militer, melainkan lonceng perang yang bisa menyulut krisis regional menjadi konflik global," kata Ezza, melalui keterangannya, Minggu (22/6).
Ezza mengatakan Iran kini berada dalam posisi di mana balasan militer bukan sekadar kemungkinan, melainkan sebuah keniscayaan politik. Dalam doktrin strategisnya, serangan terhadap infrastruktur nuklir adalah deklarasi perang.
Tak hanya itu, ia menilai kehadiran pangkalan-pangkalan militer AS di Kuwait, Bahrain, Qatar, dan Yordania kini berubah menjadi sasaran potensial.
"Maka tak mengherankan jika pasukan Iran bersiaga penuh di Selat Hormuz, jalur vital ekspor minyak dunia. Bila jalur ini ditutup, bukan hanya Tel Aviv yang akan terbakar, tapi seluruh pasar global akan terguncang oleh lonjakan harga energi, inflasi, dan kepanikan finansial," katanya.
Ezza mengatakan keterlibatan langsung AS, terutama dengan serangan terhadap situs nuklir Iran, nyaris meningkatkan eskalasi besar-besaran di Timur Tengah. Ia menilai perang dunia bukan tidak mungkin, tetapi masih berada dalam kerangka skenario terburuk dan akan sangat bergantung pada langkah selanjutnya dari Rusia dan Cina.
"Meski begitu, jika konflik tidak segera diredam, rantai eskalasi bisa menjalar cepat, apalagi jika Iran betul-betul memblokir Hormuz dan menyerang pangkalan-pangkalan AS," pungkasnya.
Sebelumnya, Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengumumkan bahwa tiga fasilitas nuklir Iran — Fordow, Natanz dan Isfahan — telah menjadi sasaran pemboman oleh militer AS, yang ia klaim sebagai operasi yang sangat berhasil. Trump menyampaikan bahwa seluruh pesawat tempur AS kembali dengan selamat dari wilayah udara Iran dan memuji pasukan Amerika atas keberhasilan tersebut.
"Semua pesawat dalam perjalanan pulang dengan selamat. Selamat kepada Prajurit Amerika kita yang hebat. Tidak ada militer lain di dunia yang dapat melakukan ini. Sekarang waktunya perdamaian! Terima kasih atas perhatian Anda terhadap masalah ini," kata Trump. (E-4)
KETUA Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Anindya Novyan Bakrie, menyoroti dampak konflik geopolitik terhadap dinamika ekonomi global, khususnya ketegangan antara Iran dan Israel.
Pesawat pengebom B-2 Amerika Serikat terpantau lepas landas Pangkalan Udara Whiteman di Missouri dan mengarah ke wilayah barat.
KONFLIK antara Israel dan Iran terus memanas memasuki pekan kedua dengan kedua kubu kembali saling melancarkan serangan pada Jumat (20/6). Ketegangan ini menandai eskalasi serius.
PRESIDEN Amerika Serikat Donald Trump menyatakan bahwa pemerintah AS mengetahui lokasi persembunyian Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei,
Konflik Iran-Israel membuat jalur perdagangan maritim dunia, yakni Selat Hormuz dan Terusan Suez, berisiko terganggu.
PRESIDEN Amerika Serikat Donald Trump menyatakan enggan meminta Israel menghentikan serangannya ke Iran di tengah konflik yang terus memburuk.
PRESIDEN Amerika Serikat Donald Trump mengaku kesulitan untuk mendesak Israel menghentikan serangan militer ke Iran di tengah eskalasi konflik yang semakin memanas.
Menurut Prabowo, dunia saat ini semakin saling terhubung. Sehingga perdamaian dan kerja sama menjadi keharusan bagi keberlangsungan umat manusia.
KEMENTERIAN Luar Negeri (Kemenlu) memulai evakuasi Warga Negara Indonesia (WNI) dari Iran pada Jumat (20/6) menyusul memburuknya situasi akibat perang yang kian intens antara Iran dan Israel.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved