Headline

Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Kemenlu Pastikan tidak Ada WNI Jadi Korban Kerusuhan di AS

Dhika Kusuma Winata
11/6/2025 15:59
Kemenlu Pastikan tidak Ada WNI Jadi Korban Kerusuhan di AS
Judha Nugraha.(Dok Kemenlu)

AKSI unjuk rasa menentang kebijakan imigrasi pemerintahan Presiden Donald Trump terus berlangsung di sejumlah kota besar di Amerika Serikat. Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (Kemenlu RI) menyatakan terus memantau kondisi secara intensif.

Direktur Perlindungan WNI Kemlu, Judha Nugraha, menyampaikan hingga saat ini tidak ada laporan mengenai WNI yang menjadi korban dalam bentrokan antara demonstran dan aparat keamanan di AS. Kemenlu bersama KJRI Los Angeles bakal terus memonitor perkembangannya.

"Kemenlu dan KJRI LA terus memonitor dari dekat situasi di LA. Komunikasi terus dilakukan melalui simpul-simpul masyarakat Indonesia. Hingga saat ini tidak ada WNI yang menjadi korban kerusuhan," kata Judha pada Rabu (11/6).

Dia juga menegaskan dua WNI yang sebelumnya diamankan oleh otoritas imigrasi federal tidak ditangkap karena terlibat dalam aksi unjuk rasa. Keduanya terlibat permasalahan administratif terkait keimigrasian.

"Sebagaimana disampaikan sebelumnya, dua WNI ditangkap karena pelanggaran keimigrasian. Mereka bukan ditangkap karena ikut demonstrasi," ucap Judha.

Kemenlu RI mengimbau seluruh WNI di sana agar tetap tenang, menghindari lokasi unjuk rasa, serta selalu menjalin komunikasi dengan perwakilan RI terdekat.

Los Angeles memberlakukan jam malam di sebagian wilayah pusat kota untuk mengantisipasi potensi kerusuhan yang lebih luas.

Sementara itu, Presiden Trump memerintahkan pengerahan 4.000 personel Garda Nasional ke wilayah Los Angeles, ditambah 700 prajurit marinir. 

Gelombang protes dilapirkan juga meluas ke sejumlah kota besar lain di Amerika Serikat, termasuk New York, Atlanta, Chicago, dan San Francisco. (I-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya