Headline
Pemilu 1977 dan 1999 digelar di luar aturan 5 tahunan.
Bank Dunia dan IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini di angka 4,7%.
UNTUK hari ketiga berturut-turut, ratusan pengunjuk rasa di Los Angeles terlibat bentrokan dengan polisi sebagai respons terhadap operasi penggerebekan imigrasi oleh otoritas federal di California.
Para demonstran berkumpul di depan gedung federal di pusat kota Los Angeles pada Minggu (9/6) waktu setempat, menuntut penghentian operasi Imigrasi dan Bea Cukai AS (ICE) di tempat-tempat kerja di kota terbesar kedua di Amerika Serikat itu.
Kepolisian setempat membubarkan aksi dengan tembakan gas air mata dan menangkap puluhan orang, sebagaimana dilaporkan sejumlah media. Meski demikian, para pengunjuk rasa tetap bertahan dan menolak mundur.
"Komunitas ini sangat kuat, dan inilah alasan kami hadir. Kami akan terus hadir karena, yah, ini adalah kewajiban dan tanggung jawab bagi setiap orang dari kita untuk berada di sini dan melawan penindasan dan para penculik ini," ujar Nabil Shukir seperti dilansir Anadolu, Senin (9/6).
Menanggapi kerusuhan yang semakin meluas, Presiden Donald Trump memerintahkan pengerahan 2.000 personel Garda Nasional California ke wilayah Los Angeles pada Minggu.
Gedung Putih menyatakan bahwa pengerahan ini dilakukan untuk menangani pelanggaran hukum yang dibiarkan berkembang biak di negara bagian tersebut.
"Pemerintah federal mengambil alih Garda Nasional California dan mengerahkan 2.000 tentara di Los Angeles -- bukan karena kekurangan penegak hukum, tetapi karena mereka menginginkan tontonan," katanya dalam sebuah pernyataan.
Wali Kota Los Angeles Karen Bass juga menyuarakan penolakan. Ia menyebut langkah tersebut sebagai eskalasi yang kacau dan memperingatkan dampaknya terhadap rasa aman warga.
"Ketakutan yang dirasakan orang-orang di kota kita saat ini sangat nyata - hal itu dirasakan di komunitas kita dan di dalam keluarga kita dan hal itu membahayakan lingkungan kita," tulis Bass di akun X resminya.
"Ini adalah hal terakhir yang dibutuhkan kota kita, dan saya mendesak para pengunjuk rasa untuk tetap bersikap damai," tambahnya.
Sementara itu, Fidel Gomez, seorang warga yang pamannya ditangkap dalam aksi sejak Jumat lalu, menilai bahwa protes ini merupakan bentuk perjuangan untuk hak-hak sipil.
"Orang-orang perlu memahami: hal ini baru terjadi saat ini pada imigran, pada orang-orang yang tinggal di negara ini secara legal, tetapi segera, segala bentuk perbedaan pendapat akan dikriminalisasi," ujar Gomez.
"Semua orang mengira hal ini terjadi pada orang lain. Pada akhirnya, hal ini akan terjadi pada mereka," pungkasnya.
Menurut pihak berwenang, pasukan Garda Nasional dapat tetap berada di wilayah Los Angeles hingga dua bulan, bergantung pada eskalasi situasi dan skala protes yang berlanjut. (Fer/I-1)
Gedung Putih menegaskan akan menyelidiki siapa dalang dibalik pemberontakan di wilayah Los Angeles, California, Amerika Serikat.
California secara resmi mengajukan permohonan ke pengadilan menghentikan pengerahan pasukan militer ke Los Angeles menyusul keputusan Donald Trump atas razia imigrasi
Hakim federal di San Francisco menolak permintaan California untuk segera melarang penggunaan Marinir dan Garda Nasional oleh pemerintahan Trump dalam operasi penegakan hukum.
AKSI protes besar-besaran terkait penggerebekan imigrasi di Los Angeles menjadi ujian serius bagi kepemimpinan Gubernur California Gavin Newsom.
Jaksa Agung Rob Bonta dan Gubernur California Gavin Newson menggugat pemerintahan Trump atas pengerahan Garda Nasional ke Los Angeles.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved