Headline

Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Karol Nawrocki, Sejarawan sekaligus Mantan Petinju Kini Presiden Polandia

Dhika Kusuma Winata
03/6/2025 13:12
Karol Nawrocki, Sejarawan sekaligus Mantan Petinju Kini Presiden Polandia
Karol Nawrocki.(WOJTEK RADWANSKI/AFP)

KAROL Nawrocki, seorang sejarawan sekaligus mantan petinju amatir, berhasil meraih kursi kepresidenan Polandia. Pria berusia 42 tahun itu menang tipis atas Wali Kota Warsawa, Rafal Trzaskowski, dengan perolehan suara 50,89% berbanding 49,11%.

Hasil resmi pemilihan umum Polandia diumumkan Komisi Pemilihan Nasional pada Senin (2/6) pagi waktu setempat. Kemenangan Nawrocki menandai kelanjutan pengaruh kubu konservatif dalam perpolitikan nasional Polandia.

Nawrocki mendapat dukungan dari Presiden petahana Andrzej Duda. Dia didukung oleh Partai Hukum dan Keadilan (PiS) yang berhaluan kanan. Partai tersebut memimpin Polandia dari 2015 hingga 2023.

Dia mengusung slogan kampanye dengan slogan 'Polandia di atas segalanya, rakyat Polandia di atas segalanya'.
"Polandia membutuhkan presiden yang kuat untuk menghadapi tantangan zaman," kata Nawrocki.

Sikap Nawrocki menjadi sorotan terutama terkait perang Ukraina. Meski menyatakan akan tetap mendukung Ukraina dalam menghadapi invasi Rusia, ia juga mengkritik berbagai bantuan sosial bagi pengungsi perang dari negara tersebut karena warga Polandia yang juga terdampak justru terpinggirkan.

Pada Mei, Nawrocki menuduh Ukraina tidak menunjukkan rasa terima kasih atas yang telah dilakukan Polandia. Dia bahkan menyebut Presiden Volodymyr Zelensky kurang ajar. Ia juga menolak keanggotaan Ukraina di NATO.

Dekat dengan Trump

Nawrocki dikenal sebagai pengagum Donald Trump. Ia bahkan bertemu langsung dengan Presiden AS itu di Gedung Putih pada Mei lalu dan mengeklaim mendapat dukungan Trump. Keduanya sempat berfoto bersama dengan pose jempol yang kemudian dipublikasikan oleh Gedung Putih.

Dukungan dari tokoh konservatif Amerika tak berhenti di situ. Kristi Noem, Menteri Keamanan Dalam Negeri AS, juga menyatakan dukungannya saat menghadiri konferensi konservatif di Polandia. Hubungan erat tersebut menimbulkan tuduhan campur tangan asing dari sejumlah anggota koalisi pemerintahan Polandia saat ini.

Isu Skandal

Dalam kampanyenya, Nawrocki menyerukan pengawasan ketat di perbatasan Jerman untuk membendung imigran serta menuntut agar Berlin membayar reparasi atas kerusakan akibat Perang Dunia II. Ia juga menandatangani pakta delapan poin dari pemimpin sayap kanan ekstrem, Slawomir Mentzen.

Namun perjalanan menuju istana presiden tak lepas dari kontroversi. Dalam salah satu pernyataan, Nawrocki mengaku hanya memiliki satu apartemen sebagai bentuk penolakannya terhadap pajak properti. Belakangan terungkap ia juga memiliki properti kedua yang diperoleh lewat transaksi tidak wajar.

Suatu laporan investigatif menuduhnya pernah mengatur layanan prostitusi bagi tamu hotel saat bekerja sebagai petugas keamanan. Namun, Nawrocki membantah keras tuduhan itu.

"Itu semua kebohongan. Saya akan menggugat media yang menyebarkannya," katanya.

Identitas Ganda

Lahir di kota pelabuhan Gdansk, Nawrocki menghabiskan masa mudanya sebagai petinju dan pesepak bola. Ia meraih gelar PhD dalam bidang sejarah serta MBA dan dikenal lewat risetnya mengenai perlawanan antikomunis, kejahatan terorganisasi era Soviet, dan sejarah olahraga.

Dari 2017 hingga 2021, dia menjabat sebagai Direktur Museum Perang Dunia II di Gdansk kemudian memimpin Institut Peringatan Nasional, lembaga yang menyelidiki kejahatan masa Nazi dan komunisme.

Tahun lalu, Rusia memasukkan Nawrocki ke dalam daftar buron karena upayanya menghapus monumen era Soviet.

Salah satu kontroversi lain melibatkan buku yang ia tulis secara diam-diam menggunakan nama pena Tadeusz Batyr. Buku itu membahas kehidupan gangster era komunis, Nikodem Skotarczak. Pada 2018, tokoh Batyr yang disamarkan tampil di televisi dan menyebut Nawrocki sebagai sumber inspirasi.

Namun, media lokal mengungkap Batyr tak lain ialah Nawrocki sendiri. Lawan politiknya mengecam tindakan itu sebagai bentuk manipulasi identitas publik. 

Selain itu, ia juga dituding memiliki hubungan dengan kelompok kriminal dan neo-Nazi meski disangkal. "Tidak ada seorang pun yang pernah mendengar saya memuji Nazisme," tegasnya. (AFP/I-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya