Headline
Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.
Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
USAI meninggalnya Paus Fransiskus, para pemuka agama katolik di Vatikan akan mengadakan pemilihan Paus dengan cara konklaf. Pemilihan ini akan membutuhkan waktu sekitar 15-20 hari setelah Paus yang menjabat sebelumnya meninggal dunia.
Konklaf ini dilakukan secara tertutup, dengan para Kardinal dari seluruh dunia akan diisolasi dalam suatu ruangan untuk menjaga kerahasiaan pemilih Paus selanjutnya.
Apabila pemilihan paus ini sudah ditentukan, pihak Dewan Kardinal akan menanyakan kepada anggota kardinal yang terpilih apakah bersedia menjabat sebagai Paus selanjutnya. Apabila bersedia, pemilihan ini akan ditutup dan akan diumumkan langsung kepada masyarakat Vatikan.
Tentunya hal ini akan membuat para masyarakat vatikan untuk mengetahui bagaimana anggota kardinal yang baru saja terpilih untuk memilih nama mereka yang baru.
Dilansir dari The Pillar Chatolic, Bagi Paus yang memimpin Otoritas Duniawi Gereja Katolik, tidak ada aturan atau Kitab Hukum Kanon yang mengatur bagaimana Paus memilih nama baru mereka.
Secara umum, para Paus yang terpilih akan memilih nama baru mereka dengan nama paus atau santo sebelumnya yang mereka kagumi dan ingin ditiru oleh mereka.
Contohnya Paus Benediktus XVI, saat audiens pertamanya sebagai Paus, dia mengatakan bahwa pemilihan nama baru dia berdasarkan Paus Benediktus XV yang merupakan pembawa damai di Eropa selama Perang Dunia I.
Dalam pemilihan nama baru ini, kebanyakan para Paus tidak ada yang mengambil nama “Petrus”. Karena mereka tidak ingin dianggap sebagai “Petrus II” atau meniru nama orang yang lebih agung dalam ajaran Katolik.
Sehingga pemilihan Paus baru yang akan digelar pada 7 Mei 2025 ini, akan membebaskan para Paus terpilih untuk memilih nama baru mereka sebagai pemimpin agama Katolik selama masa jabatannya. (Z-1)
Seorang kardinal akan mengumumkan, "Habemus papam", yang artinya 'Kita memiliki Paus' di balkon Basilika Santo Petrus. Kemudian, Paus baru akan muncul di balkon yang sama.
Asap putih mengepul dari cerobong asap. Artinya, 133 kardinal yang mengikuti konklaf telah memilih seorang Paus baru.
Asap hitam yang membumbung dari cerobong asap di atas Kapel Sistina, Kamis (8/5) dini hari WIB menandakan bahwa pemungutan suara pertama konklaf belum menghasilkan paus baru.
Nama Kardinal Robert Francis Prevost mulai mencuat sebagai salah satu kandidat kuat dalam Konklaf 2025, penerus potensial Paus Fransiskus.
Ribuan umat Katolik menantikan hasil konklaf di Kapel Sistina, di mana 133 kardinal memilih Paus baru.
Kardinal Matteo Zuppi dikenal sebagai tokoh progresif dalam Gereja Katolik Italia, dekat dengan komunitas Sant’Egidio, dan kerap disebut sebagai kandidat kuat penerus Paus Fransiskus.
Paus Fransiskus, lanjut Nasaruddin, juga mengajarkan pentingnya membangun jembatan antarumat beragama, bukan tembok pemisah.
Paus sebagai Uskup Roma dan pemimpin tertinggi Gereja Katolik bukan sekadar pemegang otoritas hierarkis, tetapi juga simbol persatuan dan pengganti Santo Petrus di dunia.
Menteri Agama RI, Nasaruddin Umar, menyampaikan apresiasi mendalam atas komitmen Paus Leo XIV dalam meneruskan perjuangan mendiang Paus Fransiskus
Paus Leo XIV memberikan penghormatan yang menyentuh kepada pendahulunya, mendiang Paus Fransiskus. Ia mengajak umat untuk mengenang dan merenungkan warisan Paus Fransiskus
SAAT asap putih mengepul dari cerobong tinggi di atas Lapangan Santo Petrus, Kamis (8/5), sorak-sorai langsung pecah dari kerumunan orang yang telah lama menanti momen tersebut.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved