Headline
Tidak ada solusi militer yang bisa atasi konflik Israel-Iran.
Para pelaku usaha logistik baik domestik maupun internasional khawatir peningkatan konflik Timur Tengah.
SATU langkah penting bergema di seluruh lingkaran politik internasional. Meksiko secara resmi mengakui Negara Palestina pada minggu ini.
Negara itu bergabung dengan lebih dari 130 negara yang telah memberikan pengakuan diplomatik. Keputusan tersebut menandai perubahan penting dalam kebijakan luar negeri Meksiko dan menegaskan kembali dukungannya yang telah lama ada untuk multilateralisme dan penyelesaian konflik secara damai.
Kementerian Luar Negeri Meksiko mengumumkan pengakuan tersebut melalui komunike resmi, yang menekankan komitmen negara tersebut terhadap solusi dua negara sebagai satu-satunya jalan yang layak menuju perdamaian antara Israel dan Palestina. Pernyataan tersebut menggarisbawahi dukungan Meksiko terhadap hak-hak sah rakyat Palestina untuk menentukan nasib sendiri dan bernegara, sejalan dengan resolusi Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Menteri Luar Negeri Alicia Bárcena mengatakan, "Pengakuan ini mencerminkan posisi Meksiko yang konsisten dalam mendukung perdamaian, keadilan, dan hukum internasional. Kami percaya bahwa pengakuan Palestina berkontribusi pada kerangka negosiasi yang lebih seimbang dan adil di Timur Tengah."
Otoritas Palestina menyambut baik langkah Meksiko dan menyebutnya sebagai keputusan bersejarah yang memperkuat perjuangan Palestina. Dalam suatu pernyataan, Presiden Palestina Mahmoud Abbas menyampaikan rasa terima kasih dan menyoroti pentingnya negara-negara Amerika Latin berdiri dalam solidaritas dengan rakyat Palestina.
Di sisi lain, Kedutaan Besar Israel di Meksiko menyampaikan kekecewaan yang mendalam atas keputusan tersebut. Negeri Zionis itu mengeklaim bahwa hal itu dapat menghambat upaya perdamaian dan mendorong tindakan sepihak.
Kementerian Luar Negeri Israel memanggil duta besar Meksiko untuk klarifikasi dan menyampaikan harapan bahwa Meksiko akan mempertimbangkan kembali posisinya.
Pengakuan Meksiko menyelaraskannya dengan beberapa negara Amerika Latin, termasuk Brasil, Argentina, Cile, dan Venezuela, yang telah mengakui Palestina selama dekade terakhir.
Analis percaya bahwa langkah ini juga menandakan penegasan kembali suara kebijakan luar negeri Meksiko yang independen, khususnya dalam lingkungan global yang semakin terpolarisasi.
Pengakuan Meksiko dapat mendorong negara-negara lain di kawasan tersebut dan sekitarnya untuk meninjau kembali posisi mereka terhadap Palestina. Dengan meningkatnya ketegangan di Timur Tengah, gerakan simbolis dan diplomatik seperti ini memainkan peran penting dalam membentuk konsensus internasional dan mendorong dialog.
Pengakuan Meksiko atas Palestina lebih dari sekadar gerakan politik. Ini deklarasi yang berakar pada prinsip-prinsip diplomasi, perdamaian, dan hukum internasional.
Ketika kekuatan global terus menavigasi kompleksitas konflik Israel-Palestina, Meksiko telah memilih untuk memperjelas pendiriannya yang mendukung martabat dan penentuan nasib sendiri semua orang. (UAE Moments/I-2)
PASUKAN keamanan federal Meksiko menemukan terowongan bawah tanah sepanjang sekitar 600 meter yang menghubungkan Tijuana dengan Amerika Serikat.
PERUSAHAAN-perusahaan publik Amerika Serikat (AS) secara kolektif telah mengurangi 3,5% pekerja kerah putih mereka selama tiga tahun terakhir.
Presiden Meksiko Claudia Sheinbaum membantah tuduhan dari pejabat AS Kristi Noem yang menyebut dirinya mendorong protes kekerasan di Los Angeles.
Presiden AS Donald Trump sebut unjuk rasa imigrasi di LA sebagai aksi pemberontakan dan ancam deportasi massal. Presiden Meksiko Claudia Sheinbaum kecam tindakan keras tersebut.
Penjelajah gua temukan artefak kuno diduga digunakan dalam ritual kesuburan di Gua Tlayócoc, Meksiko. Artefak diperkirakan berasal dari era Pascaklasik.
Sekretaris pribadi dan penasihat Wali Kota Meksiko City tewas ditembak pria bersenjata yang mengendarai motor.
UNTUK pertama kali dalam lima dekade, ILO pada Senin (2/6) setuju meningkatkan status Palestina dari gerakan pembebasan nasional menjadi negara pengamat nonanggota.
PERNYATAAN Presiden Prabowo Subianto bahwa Indonesia bersedia mengakui Israel jika negara tersebut juga mengakui kedaulatan Palestina mendapat tanggapan Kemenlu RI.
NEGARA kepulauan di Mediterania, Malta, akan mengakui Negara Palestina pada bulan depan. Langkah tersebut merupakan tanggung jawab moral negeri tersebut.
Saat ini, 140 lebih negara dari 193 anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) telah mengakui negara Palestina.
DALAM IPU di Tashkent, Uzbekistan, baru-baru ini, BKSAP DPR RI vokal menyuarakan kemerdekaan Palestina dan berhasil mendorong resolusi dua negara untuk Palestina.
HINGGA Maret 2025, pengakuan internasional terhadap Negara Palestina bervariasi di berbagai wilayah. Berikut ringkasan negara-negara yang mengakui Negara Palestina dan yang tidak.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved