Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
CHINA telah memulai langkah untuk merekrut pasukan pertahanan planet setelah analisis risiko mengindikasikan bahwa sebuah asteroid berpotensi menghantam Bumi pada tahun 2032.
Dalam iklan lowongan kerja yang dipublikasikan secara online oleh Administrasi Negara Sains, Teknologi, dan Industri untuk Pertahanan Nasional Tiongkok (SASTIND) minggu ini, pencarian ditujukan kepada lulusan muda yang setia, dengan fokus pada bidang teknik kedirgantaraan, kerja sama internasional, dan deteksi asteroid.
Inisiatif perekrutan ini dilakukan seiring dengan meningkatnya perhatian terhadap asteroid yang berisiko meskipun kemungkinannya kecil, namun terus bertambah untuk menabrak Bumi dalam tujuh tahun ke depan.
Asteroid 2024 YR4 kini menduduki posisi teratas dalam daftar risiko yang disusun oleh badan antariksa Eropa dan AS. Minggu lalu, para analis bahkan meningkatkan estimasi probabilitas asteroid tersebut menghantam Bumi dari 1,3 persen menjadi 2,2 persen.
Kelompok Penasihat Perencanaan Misi Antariksa PBB, yang beranggotakan negara-negara dengan program antariksa termasuk Tiongkok, telah secara berkala mengadakan pertemuan untuk membahas respons yang perlu diambil.
Mereka mengundang lamaran dari para lulusan berusia di bawah 35 tahun, yang memiliki kualifikasi profesional dan teknis, serta "sikap politik yang kuat" yang mendukung Partai Komunis Tiongkok dan ideologi pimpinan Xi Jinping.
Deskripsi pekerjaan yang terlampir dalam iklan tersebut menjelaskan bahwa pasukan ini akan fokus pada kerja sama internasional serta merancang sistem untuk teknologi baru dan eksperimental.
Tugas mereka digambarkan sebagai "penelitian tentang pemantauan dan peringatan dini asteroid dekat Bumi", dan memerlukan lulusan dengan gelar master atau lebih tinggi, khususnya dalam bidang astrofisika, teknologi eksplorasi bumi dan antariksa, serta sains dan teknologi kedirgantaraan.
Sektor kedirgantaraan Tiongkok sedang melaju pesat, dan tak jelas apakah langkah perekrutan ini dipicu oleh penemuan asteroid tersebut. SASTIND belum memberikan komentar terkait hal ini.
Andrew Jones, seorang koresponden di SpaceNews yang mengkhususkan diri dalam sektor Tiongkok, menyatakan bahwa waktu perekrutan tersebut tampaknya bertepatan dengan penemuan asteroid 2024 YR4, dan pekerjaan ini kemungkinan "melengkapi upaya yang telah dirintis oleh Tiongkok untuk mengembangkan kemampuan pertahanan planetnya. "
"Ini mencakup sistem pemantauan dan peringatan, baik di daratan maupun di luar angkasa, serta persiapan untuk menguji langkah-langkah seperti penumbuk kinetik yang bertujuan untuk mengubah orbit asteroid yang mengancam. "
Mengubah arah asteroid seperti 2024 YR4 tampaknya merupakan fokus utama dalam pengembangan kedirgantaraan Tiongkok, termasuk rencana untuk meniru Uji Pengalihan Asteroid Ganda (Dart) yang dilakukan oleh NASA pada tahun 2020.
Uji tersebut melibatkan tabrakan pesawat luar angkasa dengan asteroid berukuran 160 meter bernama Dimorphos, yang berhasil dialihkan untuk pertama kalinya. Badan Antariksa Eropa kemudian meluncurkan pesawat luar angkasa lain untuk mengamati dampak Dart terhadap Dimorphos.
Tiongkok juga tengah mempersiapkan uji coba pengalihan asteroidnya sendiri, yang dijadwalkan pada asteroid yang lebih kecil bernama 2015 XF261, pada tahun 2027. Namun Harrison Agrusa, seorang ilmuwan planet di Observatoire de la Côte d'Azur, mengungkapkan kekhawatiran terkait ukuran asteroid kecil yang menjadi target Tiongkok.
"Mengingat apa yang telah kami pelajari dari Dart, sebuah misi penumbuk ke target yang jauh lebih kecil berisiko besar mengganggu objek tersebut," ujarnya.
"Ini mungkin bukan strategi mitigasi yang paling efektif, karena Anda berpotensi menciptakan lebih banyak masalah dengan mengubah satu proyektil (dengan lintasan yang sudah diketahui) menjadi banyak fragmen (dengan lintasan yang tidak terduga)," sambungnya.
Harrison menilai tidak perlu terlalu khawatir tentang 2024 YR4, dengan mempertimbangkan bahwa banyak negara dan organisasi di bidang kedirgantaraan sedang bekerja sama untuk mengatasi ancaman tersebut.
"Kami yakin kami memiliki kemampuan untuk menghadapi asteroid seperti ini, seperti yang telah dibuktikan oleh misi Dart. Oleh karena itu, asteroid ini seharusnya tidak menjadi sumber ketakutan, melainkan objek yang perlu dipelajari dan dipahami," jelasnya.
Sumber: The Guardian
Asteroid bernama 2024 YR4 telah ditemukan oleh para ilmuwan dan diperkirakan akan mendekati Bumi pada 22 Desember 2032.
Asteroid 2024 YR4, yang berukuran sekitar 55 meter, berpeluang 2,3% menabrak Bumi pada 22 Desember 2032. Ada kemungkinan kecil 0,3% asteroid ini bisa menghantam bulan.
Asteroid 2024 YR4 yang baru ditemukan memiliki peluang kecil, sekitar 2%, untuk menabrak Bumi pada tahun 2032.
NASA menurunkan kemungkinan asteroid 2024 YR4 menabrak Bumi tahun 2032 dari 3,1% menjadi 1,5%. Angka ini diperkirakan akan terus menurun seiring bertambahnya data pengamatan.
Asteroid 2024 YR4, yang sempat dianggap sebagai ancaman terbesar bagi Bumi, kini dipastikan memiliki probabilitas tabrakan 0%.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved