Headline
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan
MASIH ingat awal tahun ini ketika para astronom mengungkapkan peluang 1% asteroid 2024 YR4 akan menabrak Bumi tahun 2032? Tidak beberapa lama kemudian pada Februari probabilitas asteroid ini menghantam Bumi turun mendekati nol.
Meski begitu, asteroid ini tetap menarik untuk diteliti. Karena itu, para ilmuwan baru-baru ini menggunakan Teleskop Luar Angkasa James Webb (JWST) untuk mengamati 2024 YR4 dengan cahaya tampak dan inframerah.
Tim ilmuwan mengukur asteroid ini memiliki diameter sekitar 60 meter, atau setara dengan tinggi gedung 15 lantai. "Itu kira-kira setinggi bangunan 15 lantai," kata Andy Rivkin dari Johns Hopkins University Applied Physics Laboratory dalam sebuah pernyataan.
JWST juga membantu para ilmuwan mempelajari seberapa cepat batuan luar angkasa ini memanas dan mendingin. Menurut Rivkin, sifat termal 2024 YR4 "tidak seperti yang kita lihat pada asteroid yang lebih besar," kemungkinan karena asteroid ini berputar sangat cepat dan permukaannya didominasi oleh batuan seukuran kepalan tangan atau lebih besar, bukan butiran pasir halus.
Rivkin mengatakan mempelajari asteroid seperti 2024 YR4 dengan JWST sangat berharga untuk membantu ilmuwan memahami bagaimana teleskop luar angkasa dapat digunakan dalam upaya pertahanan planet jika suatu saat ditemukan asteroid lain yang berpotensi menabrak Bumi.
"Secara keseluruhan, kami sekarang memiliki pemahaman yang lebih baik tentang seperti apa asteroid seukuran gedung ini," kata Rivkin.
"Penelitian ini akan membantu kita menentukan pendekatan terbaik dalam program pengamatan darurat jika ada asteroid lain yang berpotensi mengancam Bumi di masa depan." (space/Z-2)
Teleskop luar angkasa James Webb menemukan formasi galaksi yang menyerupai wajah burung hantu.
Teleskop James Webb merilis citra terbaru Bullet Cluster, mengungkap interaksi unik materi gelap dan gas panas dari tabrakan galaksi.
Astronom menemukan galaksi ubur-ubur yang terletak sekitar 12 miliar tahun cahaya dari Bumi menggunakan Teleskop Luar Angkasa James Webb.
Dengan mengamati 111 galaksi dari masa awal semesta, JWST berhasil mengungkap proses terbentuknya cakram bintang tebal dan tipis dalam galaksi spiral.
Teleskop Luar Angkasa James Webb menemukan planet ekstrasurya TWA 7b, yang massanya sekitar 100 kali massa Bumi.
Dua planet dalam sistem tersebut, yakni YSES-1 b dan YSES-1 c, memiliki kandungan silika yang sangat kasar dan menarik perhatian.
Sekitar 48,5 ton (44.000 kilogram) reruntuhan puing-puing dari pembentukan sistem tata surya kita menabrak atmosfer Bumi
Analisis awal terhadap sampel asteroid Bennu yang dikumpulkan oleh misi OSIRIS-REx NASA mengungkapkan keberadaan mineral fosfat magnesium-natrium, yang belum pernah terdeteksi
Sebuah studi mengungkapkan kadal malam berhasil selamat dari hantaman asteroid raksasa, yang memusnahkan dinosaurus 66 juta tahun lalu.
Ilmuwan menemukan tiga asteroid besar tersembunyi di orbit Venus yang berpotensi menghantam Bumi.
Tiongkok meluncurkan wahana antariksa Tianwen 2 di Tiongkok Barat Daya untuk kumpulkan sampel ke asteroid Kamo'oalewa.
Wahana antariksa Lucy milik NASA akan melintasi asteroid Donaldjohanson pada 20 April 2025 dalam misi panjangnya menuju orbit Jupiter.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved