Headline
Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.
Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.
MASIH ingat awal tahun ini ketika para astronom mengungkapkan peluang 1% asteroid 2024 YR4 akan menabrak Bumi tahun 2032? Tidak beberapa lama kemudian pada Februari probabilitas asteroid ini menghantam Bumi turun mendekati nol.
Meski begitu, asteroid ini tetap menarik untuk diteliti. Karena itu, para ilmuwan baru-baru ini menggunakan Teleskop Luar Angkasa James Webb (JWST) untuk mengamati 2024 YR4 dengan cahaya tampak dan inframerah.
Tim ilmuwan mengukur asteroid ini memiliki diameter sekitar 60 meter, atau setara dengan tinggi gedung 15 lantai. "Itu kira-kira setinggi bangunan 15 lantai," kata Andy Rivkin dari Johns Hopkins University Applied Physics Laboratory dalam sebuah pernyataan.
JWST juga membantu para ilmuwan mempelajari seberapa cepat batuan luar angkasa ini memanas dan mendingin. Menurut Rivkin, sifat termal 2024 YR4 "tidak seperti yang kita lihat pada asteroid yang lebih besar," kemungkinan karena asteroid ini berputar sangat cepat dan permukaannya didominasi oleh batuan seukuran kepalan tangan atau lebih besar, bukan butiran pasir halus.
Rivkin mengatakan mempelajari asteroid seperti 2024 YR4 dengan JWST sangat berharga untuk membantu ilmuwan memahami bagaimana teleskop luar angkasa dapat digunakan dalam upaya pertahanan planet jika suatu saat ditemukan asteroid lain yang berpotensi menabrak Bumi.
"Secara keseluruhan, kami sekarang memiliki pemahaman yang lebih baik tentang seperti apa asteroid seukuran gedung ini," kata Rivkin.
"Penelitian ini akan membantu kita menentukan pendekatan terbaik dalam program pengamatan darurat jika ada asteroid lain yang berpotensi mengancam Bumi di masa depan." (space/Z-2)
Data dari Teleskop James Webb mengungkap kabut kompleks di Pluto yang mengatur iklimnya.
Sebuah gambar dari Teleskop Observatorium Selatan Eropa di Chili menampilkan bintang muda yang dikelilingi cakram gas dan debu berbentuk mata berputar.
Teleskop James Webb (JWST) mendeteksi galaksi MoM z14, yang terbentuk hanya 280 juta tahun setelah Big Bang.
Teleskop James Webb mendeteksi adanya es air kristalin di sistem bintang muda, membuka wawasan baru tentang pembentukan planet dan potensi kehidupan di luar Tata Surya.
Teleskop James Webb berhasil merekam aurora di kutub Jupiter dengan intensitas luar biasa.
Astronom menggunakan Teleskop James Webb untuk mengonfirmasi keberadaan WD 1856+534 b, planet pertama yang diketahui mengorbit bintang mati dan menjadi eksoplanet terdingin.
Ilmuwan menemukan tiga asteroid besar tersembunyi di orbit Venus yang berpotensi menghantam Bumi.
Tiongkok meluncurkan wahana antariksa Tianwen 2 di Tiongkok Barat Daya untuk kumpulkan sampel ke asteroid Kamo'oalewa.
Wahana antariksa Lucy milik NASA akan melintasi asteroid Donaldjohanson pada 20 April 2025 dalam misi panjangnya menuju orbit Jupiter.
Dengan diameter sekitar 540 kaki (165 meter) dan kecepatan menakjubkan mencapai 77.282 km/jam, asteroid ini melintas dekat Bumi pada 26 Maret 2025.
Selama setahun terakhir, para peneliti di Berkeley Lab Departemen Energi telah melakukan analisis mendalam terhadap serangkaian sampel yang luar biasa.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved