53 Tewas dan Ratusan Rumah Rusak Akibat Gempa Tibet Magnitudo 7,1 

Thalatie K Yani
07/1/2025 12:33
53 Tewas dan Ratusan Rumah Rusak Akibat Gempa Tibet Magnitudo 7,1 
Pada Selasa pagi, gempa bumi berkekuatan 7,1 magnitudo mengguncang wilayah Tibet. Gempa ini menyebabkan sedikitnya 53 orang tewas dan 62 lainnya terluka. (Xinhua)

SETIDAKNYA 53 orang dipastikan tewas dan 62 lainnya terluka setelah gempa besar mengguncang wilayah Tibet yang berbukit di Tiongkok pada Selasa pagi, menurut laporan media pemerintah Tiongkok.

Gempa yang melanda kota suci Shigatse di Tibet sekitar pukul 09:00 waktu setempat (01:00 GMT) ini memiliki magnitudo 7,1 dan kedalaman 10 kilometer (enam mil), menurut data dari US Geological Survey, yang juga menunjukkan serangkaian gempa susulan di wilayah tersebut.

Getaran gempa juga dirasakan di Nepal dan beberapa bagian India.

Gempa sering terjadi di wilayah ini, yang terletak di jalur patahan geologis utama.

Shigatse dianggap sebagai salah satu kota paling suci di Tibet. Kota ini merupakan tempat tradisional Panchen Lama, sosok penting dalam agama Buddha Tibet yang otoritas spiritualnya hanya kalah dari Dalai Lama.

Media pemerintah Tiongkok melaporkan gempa ini dengan magnitudo sedikit lebih kecil, yaitu 6,8, menyebabkan getaran "jelas" dan merusak lebih dari 1.000 rumah.

Postingan media sosial menunjukkan bangunan yang runtuh dan beberapa gempa susulan yang kuat.

"Setelah gempa besar, selalu ada proses pengurangan secara bertahap," kata Jiang Haikun, seorang peneliti di China Earthquake Networks Center, kepada CCTV.

Sementara gempa dengan magnitudo sekitar 5 masih mungkin terjadi, Jiang mengatakan, "kemungkinan gempa yang lebih besar sangat rendah."

Angkatan udara Tiongkok telah meluncurkan upaya penyelamatan dan drone ke daerah yang terdampak, yang terletak di kaki Gunung Everest dan suhu di sana sangat rendah.

Listrik dan air di wilayah tersebut telah diputus.

Presiden Tiongkok Xi Jinping juga telah menyerukan upaya pencarian dan penyelamatan total untuk meminimalkan korban jiwa dan menempatkan kembali penduduk yang terdampak.

Biro gempa Tibet mengatakan kepada BBC pada hari Selasa bahwa mereka belum dapat memberikan perkiraan jumlah korban karena masih memverifikasi angka-angka tersebut.

Wilayah ini, yang terletak dekat dengan jalur patahan utama antara lempeng tektonik India dan Eurasia, sering mengalami aktivitas seismik. Pada tahun 2015, gempa dengan magnitudo 7,8 dekat Kathmandu, ibu kota Nepal, menewaskan hampir 9.000 orang dan melukai lebih dari 20.000 orang. (BBC/Z-3)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani
Berita Lainnya