Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Kepolisian tidak Punya Bukti Ledakan Las Vegas terkait ISIS

Wisnu Arto Subari
02/1/2025 15:47
Kepolisian tidak Punya Bukti Ledakan Las Vegas terkait ISIS
Cybertruck yang meledak.(CNN)

DEPARTEMEN Kepolisian Las Vegas (LVPD) tidak memiliki bukti bahwa ledakan cybertruck di dekat Trump International Hotel memiliki hubungan dengan kelompok teroris Negara Islam (ISIS). Ini dikatakan Sheriff Kevin McMahil pada Kamis (2/1).

Badan intelijen AS sedang menyelidiki kemungkinan keterkaitan antara serangan teroris di New Orleans dan ledakan cybertruck di dekat Trump Hotel di Las Vegas, seperti yang disampaikan Presiden AS Joe Biden sebelumnya pada hari yang sama.

"Kami benar-benar sedang menyelidiki kemungkinan keterkaitan dengan yang terjadi di New Orleans serta serangan lain yang terjadi di berbagai belahan dunia. Kami belum mengesampingkan apapun. Namun, kami
tidak memiliki indikasi (hubungan dengan ISIS) di sini di Las Vegas," lanjut McMahil.

"Tidak ada bendera ISIS seperti yang kami temukan di New Orleans," ujarnya ketika ditanya tentang kemungkinan hubungan antara peristiwa di Las Vegas dan New Orleans, termasuk dengan kelompok teroris tersebut.

Ia menuturkan, penyelidik menemukan tangki bensin dan mortir kembang api besar di bagian belakang mobil.

Pada Rabu malam, Tesla Cybertruck meledak di dekat Trump International Hotel di Las Vegas.

Satu orang tewas dan tujuh lain terluka dalam ledakan tersebut, kata Departemen Kepolisian Las Vegas, seraya menambahkan bahwa penyelidikan sedang berlangsung.

Serangan di New Orleans terjadi pada Rabu dini hari, ketika pengemudi menabrakkan truknya ke kerumunan orang yang merayakan Tahun Baru di Bourbon Street, New Orleans, dan kemudian mulai melepaskan tembakan.

Polisi berhasil melumpuhkan pelaku. FBI kemudian melaporkan kepada RIA Novosti bahwa 15 orang tewas dalam serangan itu dan 35 lain terluka, termasuk dua petugas polisi.

Pada Rabu sebelumnya, FBI mengidentifikasi tersangka serangan di New Orleans sebagai Shamsud-Din Jabbar, seorang warga negara AS berusia 42 tahun asal Texas.

FBI juga melaporkan bahwa simbol-simbol yang terkait dengan kelompok teroris Negara Islam (ISIS) ditemukan di mobilnya.

Biden kemudian memastikan informasi tersebut. Ia menambahkan bahwa tersangka juga mengunggah video yang terinspirasi ISIS beberapa jam sebelum serangan terjadi. (Ant/Z-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya