Headline

Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Polisi Ungkap Isi Cybertruck yang Meledak di Las Vegas

Thalatie K Yani
02/1/2025 09:56
Polisi Ungkap Isi Cybertruck yang Meledak di Las Vegas
Polisi menemukan bahan peledak rakitan di luar Trump International Hotel, Las Vegas, yang melibatkan Cybertruck Tesla.(KNTV-CNN)

POLISI merilis serangkaian foto mengerikan dari dalam Cybertruck yang meledak di luar Trump International Hotel di Las Vegas, yang menunjukkan persenjataan bahan peledak rakitan.

Pengemudi Cybertruck belum diidentifikasi secara resmi setelah tewas dalam ledakan tersebut. Tujuh orang terluka akibat ledakan ini.

Kembang api yang terbakar, tabung gas, dan bahan bakar camping ditemukan di bak truk setelah petugas akhirnya berhasil memadamkan api.

Beberapa jam sebelumnya di New Orleans, Shamsud Din Jabbar, 42, mengendarai kendaraan listrik ke arah kerumunan, menewaskan 15 pejalan kaki dan melukai puluhan orang lainnya.

Sumber penegak hukum kemudian mengungkapkan kedua mobil yang digunakan dalam serangan tersebut disewa melalui Turo, dan keduanya merupakan kendaraan listrik, memunculkan kekhawatiran kedua insiden ini mungkin saling terkait.

Polisi mengungkapkan pada Rabu sore, mereka sedang menyelidiki potensi hubungan antara kedua serangan ini dan belum menutup kemungkinan apapun.

Pada konferensi pers yang mengejutkan, petugas yang menyelidiki insiden ini mengungkapkan bahwa Cybertruck disewa dari Turo di Colorado dan dibawa melintasi perbatasan menuju Nevada pada pukul 7.30 pagi Rabu. Ledakan terjadi hanya satu jam setelahnya.

Petugas membagikan serangkaian foto yang diambil dari dalam mobil, menunjukkan kembang api, tabung gas, dan bahan bakar camping di bak truk.

Mereka masih menyelidiki bagaimana bahan peledak tersebut diledakkan, tetapi sumber yang mengetahui penyelidikan ini mengungkapkan kemungkinan besar ledakan dikendalikan pengemudi.

Jasad pengemudi "masih ada di dalam truk saat kami berbicara hari ini," kata Sheriff McMahill, menambahkan bahwa meskipun mereka tahu nama orang yang bertanggung jawab atas penyewaan truk, mereka belum dalam posisi untuk mengungkapkan rincian tersebut kepada publik.

Petugas juga mempertimbangkan kemungkinan pengemudi sengaja memilih menggunakan mobil milik Musk untuk mengirim pesan, mengingat persahabatan Musk dengan Presiden terpilih Donald Trump.

"Ini truk Tesla, kami tahu Elon Musk bekerja sama dengan Presiden terpilih Trump dan ini hotel Trump, jadi jelas ada sesuatu yang perlu diperhatikan," kata McMahill.

Namun, keputusan pengemudi untuk mengirim pesan menggunakan Cybertruck mungkin sebenarnya menjadi sisi positif kecil dalam tragedi ini. Otoritas menggemakan komentar yang dibuat Musk sebelumnya bahwa struktur Cybertruck mengandung bahan peledak.

"Fakta bahwa ini adalah Cybertruck sangat membatasi kerusakan," kata McMahill.

"Itu membuat sebagian besar kerusakan naik ke atas, bukan ke luar. Pintu kaca depan di Trump Hotel bahkan tidak pecah akibat ledakan itu."

Sheriff McMahill mengucapkan terima kasih kepada Musk atas bantuan yang diberikan dalam penyelidikan, dengan menyerahkan data kepada pihak berwenang serta akses ke CCTV dari stasiun pengisian Tesla di seluruh negara.

Insiden ini segera memicu kekhawatiran akan serangan teroris terkoordinasi karena Amerika Serikat masih terpukul oleh kekerasan di jalan-jalan New Orleans beberapa jam sebelumnya.

Shamsud Din Jabbar, 42 tahun, mengendarai kendaraan listrik yang disewa ke arah kerumunan, menewaskan 15 pejalan kaki dan melukai puluhan orang lainnya saat mereka merayakan Tahun Baru.

McMahill mengatakan, "Dengan peristiwa yang terjadi [di New Orleans], dan korban di sana, serta IED tambahan, jadi seperti yang Anda bayangkan, dengan ledakan di sini di Las Vegas Boulevard ikonik kami, kami mengambil semua tindakan pencegahan yang perlu diambil untuk menjaga keamanan masyarakat."

Tidak ada hubungan yang jelas dengan ISIS dalam serangan di Las Vegas seperti yang terjadi di New Orleans, tetapi detektif belum menutup kemungkinan motif apapun.

Saat ini tidak ada ancaman yang sedang berlangsung terhadap masyarakat, kata McMahill, menambahkan bahwa petugas tambahan telah dikerahkan dan akan tetap waspada tinggi terhadap serangan serupa. (Dailymail/Z-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani
Berita Lainnya