Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Pada 17 Desember 2024, gempa bumi dengan kekuatan 7,3 mengguncang wilayah Vanuatu, yang terletak di Pasifik Selatan.
Kejadian ini tidak hanya menyebabkan kerusakan besar di ibu kota Port Vila, tetapi juga memicu peringatan tsunami yang kemudian dicabut.
Dalam artikel ini, kami akan membahas fakta penting tentang gempa dan tsunami yang terjadi di Vanuatu, serta dampak yang ditimbulkan.
Pada pukul 12:47 waktu setempat (01:47 UTC), gempa bumi berkekuatan 7,3 mengguncang Port Vila, ibu kota Vanuatu, yang terletak di pulau Efate.
Gempa ini terjadi di zona subduksi New Hebrides, yang merupakan kawasan seismik aktif dan rentan terhadap gempa besar. Kejadian ini menyebabkan kerusakan yang signifikan di wilayah tersebut.
Gempa yang terjadi di Vanuatu ini menyebabkan setidaknya 14 korban jiwa dan sekitar 200 orang terluka.
Selain itu, kerusakan parah pada infrastruktur terjadi, termasuk bangunan yang hancur dan jalanan yang rusak, mempersulit upaya penyelamatan. Banyak warga yang terjebak di bawah reruntuhan bangunan, dan upaya evakuasi segera dimulai.
Setelah gempa terjadi, peringatan tsunami segera dikeluarkan untuk Vanuatu dan kawasan sekitarnya.
Namun, setelah beberapa waktu, peringatan tsunami tersebut dicabut karena tidak terdeteksi adanya gelombang tsunami besar yang mengikuti gempa.
Meskipun demikian, laporan menunjukkan bahwa gelombang kecil sempat teramati di beberapa lokasi, meskipun dampaknya tidak sebesar yang dikhawatirkan.
Vanuatu terletak di zona subduksi New Hebrides, di mana lempeng Indo-Australia bertabrakan dengan lempeng Pasifik.
Zona subduksi ini dikenal sangat aktif, menyebabkan Vanuatu sering mengalami gempa bumi besar dan aktivitas vulkanik. Kejadian gempa ini menambah deretan bencana alam yang kerap melanda wilayah ini.
Setelah gempa, pemerintah Vanuatu segera mengeluarkan status darurat dan meminta bantuan internasional.
Tim penyelamat dari berbagai negara langsung dikerahkan untuk membantu korban gempa dan memulihkan kawasan yang terdampak. Upaya penyelamatan terus berlangsung, dan bantuan kemanusiaan semakin meningkat seiring dengan berjalannya waktu.
Gempa bumi yang melanda Vanuatu pada 17 Desember 2024 adalah pengingat akan kerentanannya terhadap bencana alam akibat lokasinya di zona subduksi.
Meskipun tsunami besar tidak terjadi, dampak dari gempa tersebut sangat besar, dengan kerusakan yang meluas dan banyak korban jiwa.
Upaya penyelamatan dan bantuan internasional masih berlangsung untuk mengatasi kerusakan yang terjadi.
Dengan memahami fakta-fakta ini, kita dapat lebih siap dan waspada terhadap kemungkinan bencana alam di wilayah yang rentan terhadap gempa dan tsunami seperti Vanuatu. (Z-10)
Sumber:
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno mengirim bantuan kemanusiaan untuk masyarakat yang terdampak gempa bumi di Vanuatu.
Pada Selasa (17/12), gempa dahsyat berkekuatan magnitudo 7,3 juga melanda negara kepulauan tersebut, menewaskan 14 orang dan melukai 200 lainnya.
Penerbangan dari Australia ke Vanuatu telah dibatalkan setelah dua gempa bumi dahsyat mengguncang pulau tersebut. Jumlah korban tewas akibat gempa Vanuatu telah meningkat menjadi 14 orang.
Kemlu RI memastikan tidak ada warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban gempa di Vanuatu.
Gempa bumi berkekuatan 7,3 magnitudo yang melanda Vanuatu pada Selasa mengakibatkan 14 orang tewas dan 200 lainnya luka-luka.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved